PART 6

865 103 25
                                    

Maung Bodas sudah lelah ia sudah hampur mengelilingi seluruh hutan namun tak kunjung menemukan Kian Santang,bahkan dia juga sudah mengerahkan seluruh teman-temannya namun tidak juga ada yang menemukan keberadaan Kian Santang

"sebenarnya kau dimana raden"ucap maung Bodas khawatir

"sebaiknya aku kembali menyusur hutan ini,siapa tau tadi ada yang terlewatkan"gumam maung Bodas

  Sementara itu di sebuah pondok,Kian Santang mulai sadar

"astagfirullah haladzim tubuhku sakit sekali"batin Kian Santang

"kisanak sudah bangun?"tanya seorang pria berumuran sepantaran dengan Rara Santang

Kian Santang mengangguk "maaf kisanak siapa?"tanya Kian Santang lirih

"namaku Arya Mangkubumi kau bisa memangilku Arya,kisanak sendiri siapa"tanya Arya

"namaku Jaya Sangara"jawab Kian Santang

"Jaya Sangara?,sepertinya aku baru mendengar namamu kau berasal dari mana kisanak?"tanya asep

"aku dari padjajaran"jawab Kian Santang

"awshh"ringis Kian Santang membuat Arya terlonjak kaget

"tunggu sebentar aku akan memanggilkan ayahku"ucap Arya bergegas pergi

----

"Jaya Sangara kau butuh banyak istirahat sama seperti yang ayahku katakan kau harus menghabiskan ramuan ini"ucap Arya

"terimakasih Arya,tapi aku harus segera pulang aku takut yundaku mengkhawatirkan diriku"ucap Kian Santang beranjak bangun

"jangan bangun Jaya Sangara!"pekik Arya Membuat Kian Santang mengurunkan niatnya

"k-kenapa?"tanya Kian Santang

"maaf aku harus menyampaikan ini"ucap Arya

"a-apa?"tanya Kian santang

"kau kehilangan kanuraganmu"jawab Arya

"astagfirullah haladzim"lirih Kian Santang

"jadi ku mohon jangan pergi dari sini,pulihkan dulu keadaanmu stelah kau cukup pulih aku akan mengantarmu kembali kekeluargamu"ucap Arya

Kian Santang mengangguk "baiklah,terimakasih"

"kau tidak perlu berterimakasih aku sudah menganggapmu seperti adiku sendiri"ucap Arya raut wajah arya yang tadinya ceria seketika jadi sendu

"kau kenapa?"tanya Kian Santang,Arya menggeleng sebagai jawabanya

"tidak papa aku hanya teringat mendiang adikku jika saja ia masih hidup mungkin usianya sepantaran denganmu"

"innalilahi wainnalilahi rojiun,aku turut berdua cita"ucap Kian Santang dibalas anggukan oleh Arya

"oh iya jika tak salah kau tadi berucap yundaku mengkhawatirkanku,apakah kau punya seorang kakak?"tanya Arya

Kian Santang mengangguk antusias"ya apakah kau mau aku menceritakan tentang dirinya?"tanya Kian Santang

"boleh jika kau tidak keberatan"jawab Arya tersenyum

"dia adalah wanita tangguh yundaku itu wanita kedua yang paling aku sayangi setelah ibundaku"

"kau begitu menyanginya"puji Arya

"ya karena bagiku yundaku itu separuh nyawaku,jika ia terluka maka aku akan merasakan sakitnya"

"yundaku adalah orang pertama yang siap mengorbankan nyawanya untukku,dia begitu menyayangiku begitu juga sebaliknya"

WARAKI STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang