PART 14

701 96 6
                                    

Arya memundurkan langkahnya,betapa terkejutnya ia saat mendapati wanita paruh baya itu adalah ibunya

"putraku"lirih sang wanita prauh baya yang tak lain adalah Adayana ibu dari Arya

Arya sangat membenci wanita yang ada dihadapanya ini,ingin sekali rasanya membunuh wanita paruh baya dihadapanya ini,tapi ia sadar tanpa wanita ini ia tidak akan pernah hadir didunia ini.

"Jaya Sangara kita pergi dari sini"Arya menarik tangan Kian Santang pergi

"tunggu putraku"Adayana menahan lengan Arya yang hendak beranjak pergi

"putra?"lirih Kian Santang seolah bertanya pada dirinya sendiri

"pulanglah nak,ayahanda dan ibunda merindukanmu"ucap Adayana

Arya tertawa hambar "merindukanku?"tanya Arya sembari menunjuk dirinya sendiri

"oh aku tau,maksud ibunda rindu menyiksaku"lanjut Arya

Hati Adayana seperti tertusuk belati,mendengar perkataan putranya "bu-bukan seperti itu putraku"jawab Adayana

"omong kosong"sinis Arya

"dulu saja kalian menyikasaku,seolah aku bukan anak kalian,dan sekarang kau memintaku untuk kembali istana"

"perlu kuingatkan lagi padamu gusti ratu Adayana yang terhormat,kau yang membuangku ke padepokan tabib Cakara!!"sinis Arya mengakhiri ucapan dengan tajam

"Arya,dia ibumu kau tidak boleh membentaknya"nasihat Kian Santang

"dia bukan ibuku Jaya Sangara,dia hanya wanita iblis"jawab Arya melangkah pergi begitu saja

Adayana hanya bisa terisak pelan,ini memang kesalahany,jadi ia harus menerima kebencian darah dagingnya sendiri.

"bibi biarkan aku yang berbicara dengan arya,bibi kepadepoak paman Cakara saja"ucap Kian Santang

Adayana mengangguk "terimakasih"lirih Adayana.kiaan saantang mengangguk,ia segera beranjak pergi dari hadapan Adayana,menyysul langkah Arya yang sudah menjauh

-----

"enak saja dia datang dan memintaku kembali kesitana,setelah apa yang ia lakukan padaku"sinis  Arya,Dalam langkahnya Arya mengumpat kesal

"Arya"Kian Santang berlari menyamakan langkah Arya

"apa"ketus Arya

"berhenti dulu"ucap Kian Santang,
Arya mebghela nafas panjang

"kenapa?"tanya Arya

"Arya aku tak tau apa masalahmu di masalalu,tapi apa yang kau lakukan pada ibumu juga tidak baik,arya cobalah untuk berdamau dengan masalalumu"Kian Santang memberi nasihat

Arya berdecih "aku memang akan berusaha damai dengan masalaluku,tapi tidak dengan wanita iblis itu dan juga suaminya"jawab Arya

Kian Santang menghela nafas lelah,Arya ini keras kepalanya sama dengan yundanya Rara Santang "aku jadi rindu yunda Rara"batin Kian Santang

"arya berhentilah memanggil ibumu wanita iblis,dia ibumu tak pantas kau memanggil dia seperti itu!!"kali ini Kian Santang berucap tegas

"cih ibu mana yang tega menyaksikan putranya di perlakukan kasar?"tanya Arya

"oh atau ibumu juga seperti itu"lanjut Arya

"jangan sekali-kali kau membawa ibuku arya"Kian Santang mengeram tertahan

"dengar aku baik-baik Arya"Kian Santang berucap serius

"dia ibumu dia yang mengandungmu selama 9 bulan 10 hari,dia yang melahirkanmu mempertaruhkan nyawa,antara hidup dan mati,dia yang membesarkanmu dengan air susunya,dia yang mengajarimu berbicara dan berjalan,apakah kau akan melupakan semua itu hanya karena satu kesalahan dari ibumu toh ibumu juga sudah meminta maaf"jelas Kian Santang panjang kali lebar,sungguh ia sangat kesal dengan Arya saat ini

WARAKI STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang