PART 22

329 58 18
                                    

HAPPY READING GUYS
JANGAN LUPA VOTE,KOMEN DAN FOLLOW MIMIN YA!!!


------------------
Subang larang sudah bangun dari tidurnya ia juga merasa tubuhnya jauh lebih segar dari sebelumnya

"sepertinya sudah memasuki waktu dzuhur sebaiknya aku sholat agar hatiku lebih tenang"gumam subang larang

Subang larang bangkit dari ranjang berjalan keluar wisma menuju surau,ia melihat banyak sekali emban serta prajurit yang berlalu lalang ia tau pasti para emban sedang mempersiapkan makan siang,hingga di lorong terakhir ia melihat pintu wisma putrinya terbuka dan ada dua orang prajurit yang menjaganya

"wisma putriku rara santang mengapa dijaga"gumam subang larang

"sudahlah mungkin karena ada emban yang sedang membereskan wisma putriku"ucap subang larang kembali melangakah kesurau

Subang larang telah mengambil air wudhu bersiap melaksanakan sholat dzuhur, ia bergegas melaksanakan sholat dzuhur kemudian dilanjutkanya dengan berdoa.
Selepas sholat hati subang larang menjadi tenang apa lagi suasana surau yang sejuk.

"aku dengar nyimas rara santang terkena racun"percakapan dari dua orang prajurit yang milintas mampu menyita perhatian subang larang

"putriku rara santang terkena racun?"gumam subang larang

"semoga saja ia tidak papa"ucap prajurit lagi

"raden kian santang dan raden walangsungsanng sedang mencari penawar untuk nyimas rara santang,aku yakin pasti mereka akan mendapatkan penawar itu"

"maaf paman"ucap subang larang menyela percakapan keduanya

"gusti ratu subang karang"ucap keduanya menunduk hormat

"aku tidak sengaja mendengar percakapan kalian, apa maksud kalian?"tanya subang larang

"jadi gusti ratu belum tau?"

"ada apa?"tanya subang larang kembali

"nyimas rara santang telah kembali pagi tadi gusti ratu,akan tetapi ia kembali dalam kondisi terkena racun,dan saat ini raden kian santang serta raden walangsunagang tengah mencari penawar racun untuk menyembuhkan nyimas rara santang"

"sekarang dimana putriku rara santang berada?"tanya subang larang khawatir

"nyimas rara santang berada di wisamanya gusti"

"terimakasih paman silahkan kembali kepekerjaan kalian"ucap subang larang sebelum melangakahkan kaki cepat menuju wisma putinya

"pantas saja wisma putriku dijaga"gumam subang larang disela langkahnya

**********
"raka jika kita tidak menggunakan ajian kijang kencana,kita akan sampai di lembah masurai sangat lama"ucap kian santang

"tapi rayi jika kita menggunakan ajian kijang kencana tenaga kita akan habis lebih baik kita gunakan ajian kijang kencana saat kita kembali keistana,sekarang kita berjalan saja"ucap walangsungsang

"lagipula jarak lembah masurai dari sini hanya tinggal melewati satu hutan lagi"lanjut walangsungsang

"kau benar raka,apalagi kita akan berjumpa dengan penjaga lembah masurai dan pastinya kita membutuhkan tenaga yang banyak untuk menghadapinya nanti"jawab kian santang

"mari kita bergegas rayi"ajak walangsungsang

"mari raka"jawab kian santang

Keduanya segera bergegaa menuju lembah masurai tidak mau membuang waktu untuk mengobrol

*********

Subang larang berjalan menuju wisma putrinya prajurit yang melihat kedatangan subang larang menunduk hormat

WARAKI STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang