PART 18

531 62 5
                                    

TIDAK MENERIMA PEMBACA GELAP!!

Happy reading
********

Keadaan rara santang maupun istana padjajaran sudah mulai kondusif hanya saja untuk rara santang akan melaksanakan hukuman.iya rara santang dihukum atas tindakanya pada surosowan

"putriku sebenarnya ayahanda tidak tega menghukum dirimu"ucap prabu siliwangi tangannya membelai lembut pipi sang putri

"tidak apa ayahanda,ini semua juga salahku"jawab rara santang tenang

"ibunda khawatir jika kau berada diluar istana sendiri putriku"subang larang menatap dalam putrinya

Rara santang beralih menatap ibundanya "aku akan baik-baik saja ibunda,Allah akan selalu melindungi diriku"jawab rara santang menenangkan sang ibunda

"yunda bagaimana jika aku menemani yunda?"tanya kian santng mengajukan diri

"benar nyimas bagaimana jika kita bertiga mengembara bersama?"sambung walangsungsang

"Tidak perlu raka rayi, keberadaan kalian diistana jauh lebih dibutuhkan"jawab rara santang

"yunda, di istana masih ada rayi surawisesa ia pasti bisa menjaga istana padjajaran dari para musuh"

"rayi dengarkan yunda,jika kita semua pergi dari istana siapa yang akan menjaga ibunda,sedangkan kita semua tau ibunda selalu menjadi korban fitnah"

"aku tau kekhawatiran kalian padaku tapi tenang saja raka rayi aku pasti bisa menjaga diri"

"baiklah nyimas,tapi jika ada sesuatu yang mendesak dirimu keluarkan busur panah air milikmu sebagai pertanda"

"baik raka"

"aku pamit dahulu assalamualikum"

"waalaikumsalam"

Rara santang pergi meinggalkan istana padjajaran sejujurnya ia juga tidak tau hendak melangkahkan kaki kemana, namun ia teringat akan pesan gurunya nyi ajar saketi bahwa perguruan nyi ajar saketi selalu terbuka untuknya. Membuatnya melangkahkan kakinya menuju perguruan nyi ajar saketi

******
kian santang duduk di taman istana menatap hamparan bunga,tiba tiba dirinya teringat akan yundanya rara santang

"rayi sedang apa kau disini?"tanya walangsungsang ikut duduk

"tidak papa raka aku hanya sedang mencari udara segar"jawab kian santang

"rayi aku tau kau menghawatirkan nyimas rara santang,tapi untuk saat ini kita tidak berbuat apa-apa"

"rasanya tidak adil raka, yunda rara santang dihukum atas tindakanya yang menurutku tidak seberapa, sedangkan rayi surosowan di bebaskan dari hukuman"

"mau bagaimana lagi rayi,ini semua juga atas permintaan rakyat"

"sejujurnya aku merasa janggal raka"kian santang berdiri membelakangi sang kakak yang terduduk di kursi taman istana

"bagaimana mungkin rakya mendukung pembebasan rayi surosowan, sementara rakyat tau kesalahan yang diperbuat rayi surosowan jauh lebih besar dari pada yunda"

"jangan heran rayi,aku tau siapa sosok dibalik rakyat yang mendukung rayi surosowan bebas"

"siapa raka?"

"siapa lagi jika bukan paman amuk marugul"

"bukankah ia sudah berhasil ditangkap bersama hariwangsa dan rayi surosowan"

"iya tapi sebelum persidangan ia berhasil membebaskan diri"

"permisi raden"seorang prajurit datang dengan memberi hormat

WARAKI STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang