PART 10

778 86 15
                                    

Waktu berjalan cepat,mentari pagi sudah kembali muncul Kian Santang,tabib Cakara dan juga Arya sudah memulai perjalanan menuju rumah tabib Cakara hanya ada keheningan diantara ketiganya

"Arya,Jaya Sangara"tabib Cakara menghentikan langkahnya

"ada apa paman?"tamya Kian Santang

"bisakah aku meminta tolong pada kalian?"

"ayah hendak meminta tolong apa?"tanya Arya

"bisakah kalian mengambil air di mata air sengkuni?"tanya tabib Cakara

"mata air sengkuni?"ulang Arya,tabib Cakara mengangguk

"boleh paman,dimana letak mata air itu?"tanya Kian Santang

"sebelah barat dari hutan ini"jawab tabib Cakara

"baiklah ayah aku dan jaya sangara aka segera kesana"ucap Arya bersemangat

"berhati-hatilah"pesan tabib Cakara yang dibalas anggukan keduanya

******

Sementara itu di istana padjajaran,prabu siliwangi tengah mengadakan pertemuan bersama anak dan istrinya,serta Endang Geulis

"maaf ayahanda izinkan aku ikut bersama rayi Walangsungsang untuk menjemput rayi Rara Santang"ucap Gagak Ngampar

"mohon maaf ayahanda,aku rasa tidak perlu"sanggah Walangsungsang

"mulai lagi"batin Surawisesa

"ck,sepertinya menarik"batin Surosowan

Yaps Surosowan memang sudah kembali keistana,setelah menemui uwaknya Amuk Marugul dan Hariwangsa Surosowan memang memutuskan untuk kembali keistana padjajaran.

"putraku"tegur Subang Larang

"putraku Gagak Ngampar putraku Walangsungsang ada apa diantara kalian berdua ayahanda merasa ada masalah diantara kalian?"tanya prabu Siliwangi

"tidak ada ayahanda,aku hanya tidak ingin seorang kakak yang tidak ikhlas mencari adiknya ikut bersamaku"sindir Walangsungsang prabu Siliwangi mengangkat satu alisnya

"apa maksudmu raden?"tanya Ambet Kasih

"tanyakan pada putramu ibunda"kali ini Walangsungsang berucap tegas namun tak mengurangi rasa hormat pada Ambet Kasih

Subang Larang terdiam ia tau apa yang dimaksud putranya

"putraku?"tanya Ambet Kasih

Gagak Ngampar menghela nafas panjang,ia mulai berbicara menjelaskan duduk permasalahanya yang masih membuat Walangsungsang kesal

"astagfirullah haladzim putraku"Ambet Kasih beristigfar

"tapi aku bersumpah ibunda,bukan maksudku seperti itu"

"wah raka tak kusangka hatimu ternyata busuk juga"ejek Surosowan

"rayi jaga mulutmu"tegur Surawisesa

"kenapa raka bukankah benar,mana ada seorang kakak yang mengatakan adiknya menyusahkan,oh atau karena yunda Rara Santang hanya adik perempuan tirinya bukan adik kandungnya"ejek Surosowan lagi dan lagi,Gagak Ngampar mengepalkan tanganya

WARAKI STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang