PART 11

676 92 13
                                    

Walangsungsang dan Endang Geulis sudah sampai di istana Kandangwesi,keduanya juga sudah menghadap Wistapati dan juga ratu Parwati.Saat ini keduanya sedang berada dilorong istana keduanya bersama ratu Parwati hendak kewisma tamu dimana wisma itu ditempati Rara Santang.

"raden,nyimas kapan kalian akan melangsungkan pertunangan?"tanya Parwati

"kami akan melangsungkan lamaran,tapi tidak dalam waktu dekat ini gusti ratu"jawab Walangsungsang hormat

"kenapa?,bukankah kalian sudah dekat cukup lama?"tanya ratu Parwati

"ya gusti ratu benar,kami memang sudah dekat cukup lama,tapi jika untuk menjalin kehubungan yang lebih serius kami belum siap"kali ini Endang Geulis yang menjawab,ratu Parwati mengangguk

"kita sudah sampau raden,nyimas"ucap ratu Parwati mengalihkan perhatian keduanya

Tok

Tok

Tok

"nyimas Rara Santang"panggil ratu Parwari namun tidak ada jawaban

"nyimas"panggilnya lagi

Karena sudah dua kali panggilan tidak ada jawaban ratu parwati membuka pintu wisma tamu dengan hati-hati

Ceklek

Dilihatnya Rara Santang yang masih tertidur,semalam Rara Santang memang tidak tidur ia tertidur setelah sholat subuh tadi.

"nyimas Rara Santang masih tidur raden"bisik ratu Parwati dirinya tidak mau menganggu tidur Rara Santang

"biar ku bangunkan gusti ratu"ucap Walangsungsang yang merasa tak enak

"jangan raden,kasihan nyimas Rara Santang sepertinya ia kelelahan"ratu Parwati dapat melihat wajah lelah Rara Santang

"lagian ini masih pagi,belum masuk waktu makan pagi juga"imbuh ratu Parwati

"kalian ketaman istana Kandangwesi saja,nanti jika sudah masuk waktu makan pagi dan nyimas Rara Santang belum bangun kalian boleh membangunkannya"ucap ratu Parwati lagi

"baiklah gusti ratu kami akan ketaman istana"jawab Walangsungsang

"kami permisi,sampurasun"pamit Endang Geulis dan Walangsungsang bersamaan

"rampes"jawab ratu Parwati

Keduanya meninggalkan ratu Parwati bersama Rara Santang,setelah dirasa Walangasungsang dan Endang Geulis pergi ratu Parwati berjalan mendekati Rara Santang menyelimutinya dengan penuh kasih sayang,tak lupa ia juga mengecup singkat kening Rara Santang.

"andai saja aku mempunyai putri pasti aku akan sangat bahagia"gumam ratu Parwati

"dewata aggung kelak berikan aku menantu sebaik dan secantik nyimas Rara Santang"batin ratu Parwati

"oh atau ku jodohkan saja abikara dengan nyimas rara santang"batin ratu parwati sembari tersenyum tipis

"ahhh tapi mana mau abikara,anak itu sangat keras kepala"lanjut ratu parwati dalam batinya

"astaga!!apa yang aku pikirkan,parwati sadarlah"parwati menggeleng beberapa kali untuk menghilangkan pikirannya yang tak jelas

"ahhhkk lebih baik keluar"ucap Parwati berjalan keluar

*****

Setelah pertarungan yang cukup sengit,kian santang dan arya akhirnya menang meskipun dengan luka yang cukup parah,pelipis dan tangan kian santang yang nampak membiru serta kaki kiri Arya yang kesleo..

WARAKI STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang