PART 33

271 35 14
                                    

TIDAK MENERIMA PEMBACA GELAP!!

JANGAN LUPA FOLLOW,VOTE DAN KOMEN MIMIN YA!!💛

Jangan lupa spam next



******

Sial!

Bukan pemandangan seperti ini yang dyah pangkuwati harapkan.

"nyimas pegang tanganku"

"nyimas aku akan menarikmu keatas"

"nyimas rara santang bertahanlah"

Rara santang menjadi bingung sendiri bagaimana tidak,bagaimana bisa ketiga pria ini berada di lembah siluman yang jelas jelas tempat ini sangat jarang orang yang melewatinya.

"nyimas"

"raden"

"raih tanganku"tidak mendapati jawaban dari rara santang,arya kemuning dengan segera mengapai tangan rara santang menariknya secara perlahan

"alhamdulilah"ucap rara santang lega

"kau gila!"sentak guntur bumi pada dyah pangkuwati.

"ikut denganku"guntur bumi menyeret dyah pangkuwati pergi diikuti yudakara dibelakangnya.

Rara santang mengatur nafasnya yang tersengal-sengal jika saja Arya kemuning tidak datang mungkin ia sudah mati jatuh ke dasar jurang.

"kau tak papa?"tanya arya kemuning cangung.

Memang akhir akhir ini hubungan keduanya sedikit merenggang ini semua karena rara santang mengetahui perasaan arya kemuning padanya.

"terimakasih raden"ucap rara santang tak kalah cangung.

"hendak kemana?,mari ku antar"rara santang menggeleng pelan.

"aku hendak menemuimu"

"menemuiku?,ada apa?"

"sebaiknya kita cari tempat lain saja"arya kemuning mengangguk

"mari ke istana"

Keduanya melangkah beriringan hanya ada keheningan diantara keduanya.

Sementara itu dyah pangkuwati sudah sangat panik,bagaimana jika guntur bumi menghukumnya,bagaimana jika ia membunuhnya banyak fikiran buruk yang melintas di pikirannya.

"duduk kau"ucap guntur bumi menghempas kasar tangan dyah pangkuwati.

"sudah gila kau rupanya"guntur bumi duduk dihadapan dyah pangkuwati

"kemana dyah pangkuwati yang anggun dan lemah lembut?"dyah pangkuwati yang semula menunduk perlahan mengangkat kepalanya.

"kakang?"ucapnya seolah bertanya

Guntur bumi tersenyum kecil,mengusap lembut pucuk kepala dyah pangkuwati.

"kau merindukanku nyimas?"

"jahat kakang jahat denganku"ucap dyah pangkuwati diiringi tangisan lirihnya.

Guntur bumi membawa Dyah pangkuwati kedalam pelukanya membiarkan kekasihnya menangis.

"kau sudah mengingatku?"tanya dyah pangkuwati menyeka airmatanya

Guntur bumi mengangguk "maaf aku sempat melupakanmu"

"bagaimana bisa kau mengingatku?,jelas jelas kau tadi marah-marah denganku sewaktu aku menemuimu tadi"

Guntur bumi terkekeh,ia mengambil sebuah gelang dari saku jubahnya.

WARAKI STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang