PART 21

386 64 7
                                    


HAPPY READING GUYS
JANGAN LUPA VOTE,KOMEN DAN FOLLOW MIMIN YA!!!




Waktu semakin malam kian santang dan walangsungsang memutuskan untuk bermalam di hutan mengingat jarak kepadjajaran juga masih cukup jauh

"rayi maafkan aku, mengajakmu beristirahat di sini"

"tidak papa raka,aku tau pasti raka juga lelah"

"raka bagaimana kondisi yunda?"

"nyimas rara santang tidak papa,hanya saja demamnya semakin tinggi, mungkin karena purnama merah masih belum usai"jawab walangsungsang membuat kian santang mengangguk

"rayi maafkan aku,karena malam ini mau tidak mau kita harus bermalam disini"ucap walangsungang merasa bersalah

"raka"ucap kian santang menjeda ucapanya

"raka tidak perlu meminta maaf, kita adalah saudara jadi sudah sepatutnya kita saling menguatkan"imbuh kian santang

Walangsungsang tersenyum mendengar perkataan kian santang

"sungguh aku sangat menyayangi kalian berdua"batin walangsungsang

**************

"kurang ajar mengapa tiba tiba dua anak siliwangi itu muncul"umpat nyai gumuh

"maafkan aku nyai,aku sudah berusaha mencegah mereka"ucap mahisapara

"ini semua bukan salahmu mahsiapara,kekuatan mereka memang tidak bisa diremehkan"jawab nyai gumuh

"sekarang apa rencana nyai?"tanya mahisapara

"aku akan mengumpulkan kekuatan,akan kubuat padjajaran lululantah"jawab nyai gumuh diiringi senyum liciknya

"lagi pula rencanaku tidak sepenuhnya gagal"lanjut nyai gumuh

"maksud nyai?"tanya mahisapara

"kau lihat esok,pantau istana padjajaran maka kau akan tau jawabannya"jawab nyai gumuh berlalu pergi

*************
Abikara melangkahkan kaki menuju wisma ibundanya parwati,ia mendengar keadaan ratu parwati jatuh sakit setelah semalaman tidak tidur

"sampurasun"sapa abikara

"rampes"

"rayi kau baik baik saja?"tanya wistapati

"aku baik-baik saja raka, bagaimana keadaan ibunda?"

"ibunda tidak papa rayi, kata tabib ibunda perlu beristirahat"

"baiklah"jawab abikara

"sekarang beristirahatlah biarkan raka yang menjaga ibunda"ucap wistapati diangguki oleh abikara

**********
Suasana istanan padahal saat ini sangat damai tapi entah kenapa subang larang tidak bisa tidur ini juga sudah larut malam.

Subang larang menatap keluar jendela wismanya menatap langit malam "purnama merah"ucap subang larang lirih

"putriku rara santang"lanjutnya

Subang larang termenung dirinya tiba tiba merindukan rara santang padahal baru tiga hari yang lalu putrinya pergi

"ibunda belum tidur?"suara sapaan lembut membuat subang larang berbalik

"pu-putriku rara santang"ucap subang larang berbinar

"ibunda"jawab rara santang lembut

"putriku bagaimana keadaanmu?,ibunda sangat menghawatirkanmu"ucap subang larang panjang ia melihat wajah putrinya sedikit pucat

WARAKI STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang