PART 19

483 49 10
                                    

"nyimas sepertinya kakimu terkilir"

"tidak papa ini hanya luka kecil"jawab rara santang

"baiklah kau yakin masih bisa berjalan sampai istana kandangwesi?"

"tenang saja aku masih bisa"jawab rara santang

Keduanya melangkahkan kaki ke istana kandangwesi,memang jarak hutan kota raja dengan istana kandang wesi tidak begitu jauh namun tetap saja rara santang merasa lelah apalagi kondisi kakinya terkilir

"assalamualikum,sampurasun"sapa keduanya memasuki kamar dari gusti ratu parwati.Terlihat ratu parwati sedang duduk ditemani beberapa emban

"rampes"jawab ratu parwati dengan bersemangat ia bergegas memeluk rara santang putri dari kakak seperguruannya yang sudah ia anggap seperti putrinya sendiri

"apa kabar nyimas?"tanya ratu parwati pada rara santang

"aku baik baik saja bibi"jawab rara santang

"tidak tidak jangan panggil aku  bibi panggil saja aku bunda"ucap ratu parwati tidak terima

"baiklah, bunda"ucap rara santang tersenyum hangat

"ibunda biarkan nyimas rara santang beristirahat,aku akan memanggilkan tabib untuk mengecek kondisinya"ucap abikara

"memangnya nyimas rara santang kenapa abikara?,apa kau tidak menjaganya?,nyimas kau tidak papa?,apa kau terluka?"ratu parwati menjadi sangat khawatir pada rara santang membuat abikara mendengus kesal

"jadi sebenarnya yang anak dari ibunda parwati ini aku atau nyimas rara santang?"batin abikara kesal sebelum akhirnya ia meninggalkan wisama sang ibunda untuk memanggil tabib

"tidak papa bunda tadi aku hanya tidak sengaja tersandung akar pohon membuatku jatuh dan kaki ku sedikit terkilir,dan tenang saja raden abikara menjagaku sepanjang perjalanan"jawab rara santang membuat ratu parwati mengangguk

"hormat hamba gusti ratu"seorang prajurit masuk kedalam wisma ratu parwati dengan panik

"ada apa?"tanya rau parwati

"raden wistapati sedang bertengkar dengan raden Baswara dari kadipaten pasir panjang"jelasnya

"baiklah mari kesana"

"sendika gusti"

"nyimas kau tunggu disini jangan kemana mana,tunggu putraku abikara datang kesini biarkan tabib memeriksamu dahulu"ucap ratu parwati dibalas anggukan oleh rara santang

"emban layani nyimas rara santang dengan baik dia putriku jangan sampai ia kekurangan apapun disini"ucap ratu parwati sebelum pergi meninggalkan rara santang

"sendika gusti ratu"

**********

Pertarungan antara wistapati dan baswara memakan banyak korban entah dari prajurit kandang wesi maupun prajurit dari kadipaten pasir panjang

"HENTIKAN RAKA!!"seruan itu berasal dari abikara ia berdiri di antara rakanya wistapati dan adipati baswara

"menyingkirlah rayi biarkan ku bunuh manusia sombong ini"tunjuk wistapati pada baswara

"putraku wistapati,raden baswara ada apa ini?"tanya parwati yang baru saja datang

"kau diam saja wanita tua"ucap baswara tanpa sopan santun

"tutu mulutmu raden"

Bugh

Abikara memukul baswara dengan penuh amarah "jangan sekali-kali mulut kotormu itu berucap seenaknya pada ibundaku"

WARAKI STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang