PART 30

281 43 14
                                    

HAPPY READING GUYS
JANGAN LUPA VOTE,KOMEN DAN FOLLOW MIMIN YA!!!


Guntur Bumi baru saja di resmikan menjadi raja muda di istana siluman,meskipun demikian tidak semua kepemimpinan ditanggung oleh guntur bumi.

"lantas sekarang apa yang akan gusti prabu lakukan?"madaska membenarkan posisi duduknya menghadap sang raja muda prabu guntur bumi.

"jangan memanggilku gusti prabu madaska,panggil saja aku raden"

"sendika raden"jawab madaska

"setelah ini aku akan mempersiapkan seluruh pasukan terbaik siluman dari selatan maupun barat,akan ku kumpulkan menjadi satu di istana silumanku ini,akan ku latih mereka hingga tidak ada yang bisa mengalahkan mereka dan setelahnya akan ku ratakan padjajaran dengan tanah"guntur bumi mengepalkan tanganya penuh dendam

"lantas bagaimana perasaan raden dengan nyimas rara santang?"

"aku tidak butuh cinta wanita manapun, selain ibundaku"jawab guntur bumi tanpa ragu

"madaska kau sekarang adalah patih di istana siluman ini,ku perintahkan padamu kumpulkan semua siluman di istana ini"

"sendika raden"

Guntur bumi berjalan menunggalkan madaska yang tengah memberi perintah pada prajurit siluman.

*********

Di bawah matahari yang terik yudita dan yudakara memandangi sebuah gundukan tanah yang tak lain adalah makam dari nenek mereka.

"raka,setelah ini aku tidak tau lagi apakah aku masih bisa kembali kepadjajaran atau tidak"

"adikku aku tau perasaanmu tapi ingatlah,nenek meninggalkan padepokan kabut untuk kita"

"rasanya ku sudah sangat membenci padjajaran raka"

"aku mengerti yudita,tapi kita masih memiliki dendam yang harus kita tuntaskan"yudita mengangguk

"mari kita pergi dari sini"dengan berat hati yudita menerima uluran tangan yudakara.

Keduanya segera melangkahkan kaki keninggalkan bukit tahaji kembali ke padjajaran untuk mengurus padepokan milik neneknya,yang di beri nama padepokn kabut.

Beralih keistana padjajaran saat ini semua orang tengah menjalankan aktivitas mereka masing-masing.

Kian santang yang berada di perpustakaan istana bersama walangsungsang dan prabu siliwangi serta surawisesa dan rara santang yang tengah mengawasi para prajurit

"yunda bagaimana kondisimu?"

"aku baik-baik saj rayi"surawisesa mengangguk

"yunda,kau sudah mendengar kabar?"

"kabar,kabar apa rayi?"

"raden arya kemuning akan di jodohkan dengan nyimas dyah pangkuwati dari kerajaan kalingga"

"nyimas dyah pangkuwati?,bukankah dia sudah memiliki kekasih"

"aku tidak tau yunda,mungkin saja keduanya sudah tidak memiliki hubungan"rara santang hanya mengangguk lagipula bukan urusannya

"kau tidak cemburu?"

"untuk apa aku cemburu?,justru aku akan senang jika ia segera menikah"surawisesa hanya mengangguk singkat

"yunda setelah ini aku akan menemui ayahanda di perpustakaann apa kau hendak ikut?"

"tidak rayi aku ingin menemui ibunda"

"baiklah"

Percakapan keduanya terhenti keduanya sama-sama fokus mengamati para prajurit yang sedang berlatih.

WARAKI STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang