Di lain tempat, seorang wanita cantik nan mempesona sedang berkutat sangat sibuk di depan laptop canggihnya. Sesekali melirik pada buku tebal di samping nya sambil menyalin apa yang ada di buku tersebut sebagai referensi tulisannya.
Jarinya sangat lincah beradu di atas keyboard. Seakan hafal letak seluruh huruf dan angka tanpa harus melihat. Dengan kacamata bertengger di atas hidungnya yang sesekali dia naikan keatas ketika sedikit merosot. Di temani dengan secangkir kopi latte kesukaan nya, wanita tersebut sudah betah 4 jam duduk di depan laptopnya.
Sudah 2 tahun sejak kepergian nya dari kekasihnya dan mengejar mimpinya. Banyak sekali yang berubah dari Ara. Tubuhnya yang sedikit lebih berisi, rahangnya yang semakin tegas, kulit yang lebih putih terawat dari sebelumnya, menambah kesan cantik nan tampan nya yang semakin mempesona.
Ara melanjutkan kuliahnya di Universitas Gajah Mada Jogja. Tentunya dengan beasiswa penuh dari jurusannya. Kerja kerasnya belajar selama ini benar-benar membuahkan hasil. Ara tidak menyiakan kesempatan itu dan semakin giat belajar. akhirnya setelah 2 tahun menempuh pendidikan Ara lulus dengan predikat sangat memuaskan.
Selama menempuh pendidikan Ara menyempatkan menekuni hobinya menulis buku. Menulis dan terus menulis. Sampai akhirnya ada penerbit yang melirik bukunya dan di produksi oleh penerbit tersebut. Bukunya laris keras. Buku yang berjudul "Tunggu aku kembali" sangat nyata menyentuh setiap pembaca yang tentunya sangat menyukai tulisan bukunya tersebut.
identitas si penulis di rahasiakan berdasarkan permintaan Ara dengan nama penulis yang juga siapapun tidak akan menyangka jika itu Ara. "Dea Tam", iya itu nama pena Ara di bukunya. Setelah buku pertamanya, Ara menulis buku-buku lain yang tak kalah bagusnya dan lagi-lagi di sukai banyak pembaca dan terjual habis di berbagai Gramedia dan toko buku di beberapa kota.
Dengan laku kerasnya buku Ara, tentunya memberikan keuntungan yang lumayan untuk Ara. Tidak di sia-siakan, keuntungan tersebut ara investasikan. Seolah tuhan meridhoi, uangnya semakin banyak berkali-kali lipat. dari hasil investasi, Ara kembangkan lagi di bidang bisnis makanan, pakaian dan tanam saham di beberapa perusahaan terutama perusahaan farmasi. Setelah lulus S2 di UGM, banyak sekali perusahaan yang mendatangi Ara untuk bekerja sama terutama perusahaan di bidang farmasi mengenai obat-obatan dan alat kesehatan. Tentu saja semakin membuat Ara banyak menghasilkan uang.
Sebenarnya, Setelah kelulusan S2 nya Ara akan pulang dan memenuhi janjinya pada Pradipta untuk menikahi Chika. Toh semuanya sudah Ara dapatkan. Pendidikan, uang dan masa depan Ara sudah sangat lebih dari kata cukup. jadi Pradipta tidak perlu khawatir dengan kebutuhan Chika. Ara pasti mampu membiayai hidup Chika walaupun belum sebanyak yang Pradipta beri. Tapi Ara sudah cukup yakin dengan jumlah penghasilannya sejauh ini.
Tapi apa daya, tuhan berkata lain.
Semuanya pupus, Chika bahkan sudah bertunangan dengan laki-laki pilihannya. Dan pula akan menikah. Mana mungkin, tidak kuasa Ara kembali. Wanitanya sudah bukan miliknya lagi. Chika sudah dimiliki orang lain, cintanya sudah tidak lagi berlabuh disana.Bahkan janji Chika untuk setia menunggu dan percaya pada Ara masih sangat terngiang di fikiran ara. Memberi kesan indah dengan bercinta sebelum kepergian tidak memberikan efek apapun untuk Chika tetap bertahan. Chika malah mengingkari janji dan mengkhianatinya.
Mengkhianati???...
Bahkan mereka tidak memiliki status, apakah pantas disebut berkhianat?.
Tidak ada yang salah disini. Ara benar dengan janjinya pada ayah Chika untuk pergi dan kembali dengan segala syarat untuk masa depan Chika yang lebih baik. Chika juga tidak salah, tidak ada yang mampu bertahan tanpa kabar pasti atas kepergian seseorang yang bahkan sangat dia cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEARA (END)
Подростковая литератураSenang bisa mengenalmu, mencintaimu dan dicintai olehmu. Perasaan itu sangat hebat. Terimakasih banyak. "Cara bodoh mana yang memperjuangkan dengan cara pergi?." "Aku bisa apa Chika."