17

2.5K 276 27
                                    

Kini sudah satu tahun usia key. Key masih belajar berjalan. Baru bisa berjalan beberapa langkah dan kemudian jatuh lagi. Key juga sedikit demi sedikit sudah bisa mengucapkan kosa kata walaupun masih belum bisa di mengerti orang dewasa. Kecuali memanggil bunda dan papa nya. Key anak yang sedikit cerewet dan aktif. Tentunya itu turun dari bian. Akhirnya ada yang menurun juga dari bian.

Setelah merayakan ulang tahun yang pertama. Bian mengajak Chika dan key jalan-jalan ke puncak Bogor. Tapi entahlah Chika tiba-tiba ingin pergi ke Ranca upas. Dia ingin melihat rusa yang ada di Instagram katanya. Bian mengikut saja, apalagi key dia belum mengerti apa-apa jadi key ikut-ikut saja. Rencana mereka akan menginap 2 hari disana. Setelah menyiapkan semua keperluan mereka terutama keperluan key yang bahkan lebih banyak dari barang-barang Chika dan juga bian, Jumat sore mereka berangkat dari Jakarta.

                               ***

Setelah selesai urusan pekerjaan di rumah sakit barunya. Ara dan Renata masih betah mengecek beberapa laporan dari setiap perusahaan dan bisnis Ara di Jakarta, Jogja dan Bandung. Setiap awal bulan memang selalu menjadi Minggu tersibuk Ara dan tentunya Renata juga sebagai asistennya. Mengecek laporan satu-satu dan mengevaluasi nya juga satu persatu.

Sebelum pulang ke rumah, Ara dan Renata mampir untuk makan malam dulu sebentar di salah satu caffe milik Ara di Bandung. Sekalian untuk mengecek keadaan disana. Mereka duduk di pojok caffe karena butuh sedikit space untuk fokus dan sedikit menghindari keramaian. Ara sedang sibuk dengan MacBook nya dan Renata fokus dengan ipad di tangannya sambil menyenderkan kepalanya di bahu Ara.

"Jadwal besok udah gua kosongin ya bos. Jadi Lo ada libur besok sama Minggu. Jadi selama 2 hari gua pastiin gak akan ada pekerjaan apapun yang masuk." Ucap Renata masih menyender pada bahu Ara.

"Oke ren, Thanks." Jawab Ara tanpa mengalihkan wajahnya dari layar.

"Emang Lo mau ngapain sih Ra tumben banget minta libur?."

"Gatau, gua ngerasa lagi capek aja. Mau fokus mantau RS juga. Soalnya ini RS pertama gue." Renata hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Sama aja itu juga kerja Bambang."

"Ren liat deh, menurut Lo udah bagus belum?." Ara meminta pendapat Renata untuk konsep terbaru projek nya yang dikirim oleh karyawannya. Renata sedikit mendongak. Menaruh dagunya di bahu kiri Ara dan memeluk Ara dari samping. Matanya masih fokus pada layar yang di tunjukan Ara, mengamati sebentar sebelum mengeluarkan pendapatnya.

"Ara....."

Panggilan seseorang membuat Ara dan Renata mendongak dan menatap orang yang memanggil namanya. Ara tentu sangat kaget melihat 2 orang yang menatapnya dengan tatapan yang berbeda tapi penuh arti,  dan ada satu anak kecil yang sedang terlelap tidur di gendongan si wanita.

mereka adalah chika dan bian yang sedari tadi mematung memperhatikan interaksi Ara dan Renata. 

setelah memastikan bahwa itu benar Ara, Bian langsung menghampiri mereka. Renata yang bingung pun kemudian melepaskan pelukannya dari Ara. Di tambah bingung ketika Ara dengan cepat menutup MacBook nya dan menarik tangan Renata untuk pergi.

"De..." Langkah Ara terhenti karena tangannya di tahan oleh bian.

"Maaf, bukan maksud untuk menunjukan diri di depan kalian. Tapi ini tidak sengaja." Ucap Ara yang kemudian ingin melangkah kan kakinya lagi tapi tangannya langsung di cengkram oleh bian.

Bughhh..

"Berhenti Lo anjing." Bian memukul wajah Ara sehingga Ara tersungkur. Ara tidak ada niat untuk membalas. Selalu seperti itu. Ara tidak pernah berani.

DEARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang