28

2.8K 283 30
                                    

Kalian Tahu apa yang paling membahagiakan?. Ketika kita dicintai oleh orang yang kita cintai. Sekecil apapun itu akan sangat berharga jika di lakukan oleh orang yang kita cintai. Dan seberat apapun masalah yang datang jika di lalui bersama pasti akan terasa ringan.

Bagaimana hidup berjalan sedemikian cepatnya tak terasa. Seakan setiap hari adalah hal baru yang sangat menyenangkan. Begitu pula bagi Ara dan Chika.

Ara dan Chika sangat pandai menyembunyikan hubungan mereka. Sudah hampir setengah tahun hubungan mereka berjalan tapi tidak pernah ada kendala yang berarti kecuali Ara yang sering ngambek karena cemburu tidak jelas. Dan Chika yang harus ekstra sabar menghadapi sikap kekanakan Ara.

Tapi mereka sangat menikmati hal-hal itu. Sesuatu yang sudah mereka impikan sejak lama. Menjalin hubungan dan bahagia bersama. Walaupun tidak dapat di pungkiri bahwa Chika dan Ara masih sangat berhubungan baik dengan bian. Perselingkuhan mereka tertutup rapat dengan amat sangat baik. Seolah biasa saja dan terkesan cuek jika di hadapan keluarga. Tapi terus saja menempel tak terpisahkan jika sedang berdua.

Bian yang selalu sibuk bekerja sebagai pengacara begitu juga Pratama, Membuat Ara dan Chika lebih leluasa dan lebih banyak waktu bersama. tentunya juga dengan key. Key sudah bisa berjalan dan berbicara dengan lancar. Membuat tingkat kegemasannya bertambah karena sifat keponya yang selalu menanyakan hal-hal di luar nalar fikiran orang dewasa. Untung saja Ara pintar, Jadi segala teori yang key tanyakan bisa Ara jawab. Walaupun tidak selalu.

Tentunya key sudah mulai mengerti. Jadi Ara dan Chika tidak pernah melakukan hal-hal aneh di depan key. Mereka bermesraan dan melakukannya ketika key sedang tidur, atau ketika key sedang bersama pengasuhnya. Seperti sekarang, key sedang tertidur diatas karpet berbulu tebal di Depan layar tv yang menampilkan film anak-anak di living room rumah Ara. Di sampingnya Ara dan Chika yang sedang menemani saling berpelukan bersandar pada kaki sofa disana.

"Kamu kapan Ra mau nikahin aku?."

"Duh random banget nanyanya." Jawab Ara terkekeh.

"Emang Kamu gak mau nikah sama aku?."

"Cerai dulu gak sih kamunya. Lagian Perlu gak sih kita nikah?. Kita kan udah kawin berkali-kali. Hampir tiap hari malah. Eh nggak tiap hari juga deng."

"Ngadi-ngadi banget tiap hari. Bisa mati aku layanin kamu tiap hari mah." Ara hanya bisa tertawa mendengar ocehan Chika dan mengelus perutnya sendiri yang di cubit oleh Chika.

"Sumpah ya Ra, mungkin kalau di tanya cita-cita aku sekarang apa. Pasti bakalan aku jawab "nikah sama Ara" gitu." Ujar Chika tersenyum geli membayangkan.

"Ih gemes banget pacar aku." Ucap Ara menggigit lengan atas Chika.

"aku bahagia kok sama kita yang kaya gini. Walaupun harus jadi selingkuhan. Semoga kita diberi kesempatan sama tuhan untuk bersama ya sayang. Mungkin gak sekarang. Tapi kapanpun itu bakalan aku tunggu."

"Tapi kamu gak bakalan tinggalin aku lagi kan yang?. Cukup 2 kali kamu ninggalin aku. Aku gamau ada yang ketiga kali dan seterusnya."

"Aku bingung mau janji apa enggak. Tapi akan aku usahakan Chika."

Ya mau bagaimana pun tidak akan pernah ada yang tahu kan kedepannya seperti apa. Jadi lebih baik tidak menjanjikan apapun yang belum tentu bisa kita tepati. Setidaknya hanya itu yang bisa Ara pegang sekarang.

"Kamu beneran mau tinggal di Bandung kalau kita nikah chik?." Tanya Ara sambil mengelus pucuk kepala Chika yang bersandar di bahunya dengan tangan kanannya.

"Iya sayang, aku mau tinggal di rumah kamu yang disana."

"Mau tetep di rumah itu apa mau cari rumah baru yang lebih luas?. yang lebih Deket juga ke kota. Itu jauh banget soalnya ke pusat kota."

DEARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang