"Ra, aku baru menyadari satu hal."
"Hmm, apa sayang?." Ucap Ara mengelus punggung Chika yang masih di atasnya.
"Posisi begini nyaman banget, kayanya bakal jadi posisi favorit ku deh."
"Tapi engap juga ya tolong, aku tadi masih nahan pake tanganku loh ya. Tapi kayanya kamu gak mikirin aku yang di bawah kamu ini." Ucap Ara protes.
"Terserah lah, yang penting aku enak dan nyaman."
"Yaudah deh iyaa, gpp engap juga yang penting aku udah di maafin sekarang."
"Kata siapa udah di maafin."
"Loh belum?." Tanya Ara kaget.
"Belum."
Ara merenggang kan pelukannya pada Chika. "Loh Chik, maafin aku dong." Rengek Ara memohon.
"Ada syaratnya."
"Apapun, apa syaratnya?."
Chika menatap mata Ara dalam. Ia mengusap pipi Ara lembut. Kemudian mencium ujung bibir Ara.
"Kamu..." Ucapnya menunjuk ujung hidung Ara. "kalau ada apa-apa larinya ke aku. Jangan ke Renata.""Maksudnya?."
"Kalau kamu lagi pengen, kamu gak bisa nahan hasrat kamu. Kamu harus cari aku, lampiasin ke aku. Jangan ke orang lain lagi. Aku nggak rela."
"Nggak bisa gitu Chika, aku gak mungkin nyentuh kamu lagi." Chika bangun dari atas tubuh Ara dan duduk. Begitupun dengan Ara yang sudah duduk di hadapan Chika.
"Chik...."
"Terserah, kalau gitu aku gamau maafin kamu." Chika berjalan ke arah pintu untuk keluar. Tapi lupa kalau kuncinya di kantongi Ara.
"Kunci." Ucap Chika sambil meminta kunci pada Ara.
"Kita bicarain baik-baik dulu deh Chik."
"Hmm,, setelah makan malam. Aku mau ketemu key dulu abis itu kita makan." Ara memberikan kuncinya pada chika dan Chika pun keluar.
Setelah keluar, Di lihatnya key sedang bermain di ruang tengah dengan pengasuhnya.
"Sayang bundaa....." Ucap Chika kemudian menggendong key.
"Udah makan sayang?." Tanya Chika pada key.
"Belum Bu, dari tadi saya suapin key gamau makan." Ucap pengasuh key.
Chika menghela nafasnya.
"Kok gitu sayang, makan sama bunda yuk. Bunda suapin ya. Bibi kalau mau pulang sekarang gpp bi." Ucapnya kemudian Chika dan key menuju ke dapur untuk makan. Selang beberapa menit Ara turun dan ikut bergabung."Haii key,, pinter banget yang lagi makan sama bunda." Ucap Ara kemudian mencium pipi key dan pipi Chika bergantian.
"Main cium-cium aja ih. Kebiasaan banget gak liat tempat."
"Si bibi udah pulang kok tadi aku liat yang." Ucap Ara sambil mengambil makanannya sendiri.
"Sambil Aku suapain ya sayang." Chika hanya mengangguk.
Kebiasaan baru bagi mereka setelah ada key. Ketika Chika menyuapi key makan. Maka Ara yang akan menyuapi Chika makan. Agar Chika tidak telat makan Dan mereka bisa makan bersama-sama. Ara tahu Chika juga lapar karna belum makan dari siang. Tapi Chika pasti selalu mengutamakan key dan menunda makannya untuk menyuapi key dahulu.
***
Sudah jam 9 malam. Chika sedang menidurkan key sambil memberikan asi di kamar key. Key sudah memiliki kamar sendiri sekarang. Kamarnya tepat di depan kamar Chika agar masih mudah di pantau. Tentunya ada Ara yang menemani.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEARA (END)
Fiksi RemajaSenang bisa mengenalmu, mencintaimu dan dicintai olehmu. Perasaan itu sangat hebat. Terimakasih banyak. "Cara bodoh mana yang memperjuangkan dengan cara pergi?." "Aku bisa apa Chika."