17❄🌿

5.1K 469 48
                                    

Yey thank you for 1k. Sesuai janji aku bakal double update ya bestie

17 || Ex Girlfriend!

"Lo pindah rumah?" Pertanyaan itu meluncur dari bibir Sungchan setelah 10 menit mereka berkendara.

"Emang lo tau dimana rumah gue?" Tanya Winter mencondongkan tubuhnya ke depan agar Sungchan bisa dengerin omongannya.

"Gue pernah nganterin lo kalau lo lupa."

"Kapan?" Tanya Winter merasa dia gak  pernah tuh dianterin sama Sungchan.

Pertama kali Winter bonceng Sungchan kan beberapa waktu lalu pas dia jatuh di depan sekolah dan Sungchan nganter dia ke Skyhigh grup.

"Waktu kemah persami lo pingsan dan gue yang bawa lo ke rumah."

"Kemah?"

Winter menepuk pelan dahinya, benar hari itu dia pingsan saat mengikuti perkemahan sabtu minggu yang diadakan oleh sekolah.

Winter gak tau kalau yang nganterin dia hari itu adalah Sungchan. Karena dia udah terlalu lemes dan cuma bisa mejamin mata pas buka mata tahu-tahu udah ada di rumah aja.

Kejadian itu juga udah lama, saat mereka masih di awal kelas 11 dulu.

"Itu beneran lo yang nganter gue?" Ucap Winter agak berteriak karena sebuah truk melintas di samping mereka.

Gue pikir cuma mimpi saking bucinnya gue sama lo!

"Lo pikirin aja deh. Itu tugas pertama gue sebagai ketua Osis yang baru. Proker gue sama anak pramuka dan lo sukses buat kerja gue berantakan."

"Ya maaf, lagian ada orang lain kenapa juga lo yang malah nganter gue?" julid Winter.

"Gue penanggung jawabnya," balas Sungchan.

"Iyadeh pak ketos." Balas Winter tenggelam di bayang-bayang masa lalunya.

Perkemahan itu emang gak wajib, tapi Winter maksain diri buat ikut padahal beberapa hari sebelumnya dia dirawat di rumah sakit karena hipotermia.

Winter emang alergi dingin, apalagi waktu itu mereka kemahnya di Bogor. Ya sudah penyakitnya kembali datang menghantuinya.

Nama aja Winter sama dingin alergi❄

Toh semua dia lakuin demi Sungchan. Udah banyak hal gila yang Winter lakuin demi cowok satu ini.

Sepuluh menit kemudian sampailah mereka ke tempat tujuan. Winter turun lebih dulu lalu melepas helmnya diikuti oleh Sungchan yang terkagum melihat rumah Winter dari luar sini.

Gak rumah lama sama rumah baru sama-sama gede. Winter emang ada di level berbeda sama dia.

Tapi kenapa gadis seperti Winter malah jatuh hati sama dia? Sungchan malah melamun sampai Winter harus menepuk tas cowok itu.

"Sorry gak bisa nawarin lo mampir. Karena sekarang gue tinggal sama om gue," bohong Winter.

Sungchan mengangguk pelan. "Gapapa."

"Yaudah gue masuk ya bye." Ucap Winter sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Tunggu," Sungchan mencekal tangan Winter yang hendak masuk ke dalam. "Nanti gue chat dibales ya. Kita kan temen."

"Sejak kapan?"

"Sejak lo mau gue anter balik."

Winter menyapu dagunya dengan jari telunjuk. Dia tampaknya sedang berpikir keras.

"Emang lo punya nomor gue?" Tanya Winter dia menatap Sungchan lekat meminta penjelasan.

Dulu aja Winter ngespam chat Sungchan gak pernah dibales. Dan Winter yakin kalau nomornya udah diblokir dari lama sama cowok itu.

I Love You, Winter! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang