51❄🌿

3.2K 280 8
                                    

51 || Pria Gila!

Tin Tin Tin

"BAWA MOBIL YANG BENER BRENGSEK! LO PIKIR INI JALAN PUNYA NENEK MOYANG LO?"

Jaehyun gak peduli sama teriakan dan makian barusan, dia tetep aja ngebut ngedahuluin puluhan mobil di depannya. Beberapa kali juga dia nerobos lampu merah.

"Kau yakin ini jalannya?" Tanya pria yang duduk belakang kursi kemudinya, dia sibuk mengisi butir peluru di senjatanya.

"Kalau tidak yakin kenapa aku melewatinya?!" Sengak Jaehyun merhatiin gmaps di mobilnya.

Alat pelacak, ya Jaehyun tau keberadaan Winter dari alat itu.

Dia menanamkan alat pelacaknya di bandul kalung yang Winter pakai. Dulu dia memberikan cincinnya untuk Winter karena benda itu sudah dia otak-atik untuk disisipi alat pelacak.

Dia sempat membongkar cincin Winter, Jaehyun bahkan gak yakin bisa masukin alat berukuran kecil itu di sana mengingat ukurannya yang terlalu mungil.

Pekerjaannya tidak sia-sia, kenyataan kalau dia masih bisa melacak keberadaan Winter itu artinya Johnny sialan itu belum menyadarinya keberadaan alat pelacak itu.

Dasar manusia goblok sialan itu! Jaehyun bersumpah akan membunuhnya jika berani membahayakan Winter dan anaknya.

"Wah, dimana letak sopan-santunmu Jaehyun Alexander."

"Manusia sepertimu tidak pantas membahas soal sopan santun!" Balas Jaehyun datar.

Kangta menggertakan gigi kesal. Benar kata putrinya, suami cucunya itu bukan sembarang orang yang akan takut pada dirinya. Mendengar nama Gregor seharusnya membuat dia takut, tapi kenyataanya pria itu malah menodongkan senjata padanya.

"Tambah kecepatanmu! Aku tidak akan memaafkan siapapun yang berani menyentuh cucuku walau seujung kuku sekalipun." Titahnya.

Tanpa di suruh pun Jaehyun melakukannya menyalip dengan kecepatan penuh membuat puluhan mobil memberinya peringatan keras, lagi.

Hingga dua puluh menit berlalu, Jaehyun mulai merasa gusar. Pertama dengan keadaan istrinya, dan kedua adalah jalanan ini, jalanan yang dia tahu jelas menuju suatu tempat yang tak akan pernah dia datangi lagi.

Hingga detik berikutnya Jaehyun membanting stir kemudinya ke kiri keluar jalur utama membuat Kangta yang ada di belakang tersentak sampai terjedot kursi.

Ckitt

"Kenapa kau berhenti!!" Kangta natap Jaehyun tajam, menepi di pinggir jalan seperti ini hanya akan membuang-buang waktu.

Tanpa menjawab, Jaehyun turun dari mobil ninggalin Kangta gitu aja. Pria itu menjatuhkan tubuhnya tepat di samping mobil.

Kangta yang lihat itu semakin berapi-api. Dia tak tau bagaimana jalan pikiran pria itu.

"JAEHYUN ALXANDER! KAU PIKIR NYAWA CUCUKU HANYA LELUCON! KAU BILANG DIA BISA SAJA DALAM BAHAYA!" Pria itu meraih kerah kemeja Jaehyun, menariknya kuat sampai berhadapan langsung dengan wajah itu.

Kangta terdiam ngelihat tatapan mata Jaehyun, pria itu hanya diam dan menatap lurus ke depan tanpa mau membalas tatapan matanya. Kangta juga bisa melihat bibir Jaehyun yang mulai bergetar.

"Sialan? Apa yang salah denganmu!" Kangta geram. Dengan kasar dia memojokkan tubuh Jaehyun ke mobil.

"A-aku tidak bisa pergi ke sana." Jaehyun menggeleng patah-patah. Suaranya tercekik, dia bahkan melonggarkan kemejanya dengan membuka dua kancing teratasnya.

"Kau gila!" Sengak Kangta. "Masuk! Aku yang akan mengemudi!" Perintahnya.

Jaehyun tak juga bergeming, kenapa harus jalanan ini? Firasat Jaehyun sangat buruk. Apa pria itu sengaja mengarahkannya ke sini?

I Love You, Winter! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang