9❄🌿

5.2K 523 24
                                    

9 || Ceritanya Foto Prewed

"Dimana calon mempelai prianya?"

"Tidak tahu, mungkin melarikan diri."

"Siapapun pasti kabur kalau dinikahin sama modelan anak SMA."

"Ya mungkin aja perjodohan terpaksa."

"Kasihan sekali!"

Suara sinis itu terus saja keluar dari mulut orang-orang yang melintas di dalam studio.

Winter hanya mengulas senyum sambil menatap wajah cantiknya lewat kamera ponsel.

Winter tidak mau mempedulikan ucapan mereka, tapi dalam hati dia kesal karena manusia bernama Jaehyun Alexander itu belum juga muncul.

Lihat sekarang karena pria itu belum juga datang, Winter jadi bulan-bulanan emak rumpi.

Salah Taeyong juga yang membawanya langsung ke sini, tanpa pergi ke rumah buat ganti baju.

Dan entah kemana perginya asisten kebanggan Jaehyun itu. Sekarang pria itu juga menghilang entah kemana setelah membuatnya berada di posisi ini.

Winter menggeleng kecil sembari memainkan ponselnya, harusnya tadi dia tidak perlu ikut ke sini.

Jika bukan karena menghindari Sungchan dia tidak akan berakhir menjadi calon pengantin yang dicampakkan.

Ck dasar menyebalkan.

"Paman, apa bisa kita percepat saja. Potret aku dulu baru nanti mempelai prianya." Adu Winter menghela napas panjang. Dia kesel dari tadi cuma ngambil selfie pakai ponselnya.

"Sekarang udah canggih kan? Nanti bisa diedit biar keliatan mulus. Paman pasti bisa melakukannya kan kan?!

"Paman tukang foto!!"

Fotografer di depannya hanya diam dan sesekali menatap jam di tangan. Tinggal mengarahkan kamera padanya apa susahnya sih.

"Paman dengerin aku gak sih? Aku ngomong loh ini dari tadi." Winter gak berhenti mendumel.

"Tidak bisa, berapa kali aku harus memberitahumu. Kau ini cerewet sekali ya. Kenapa tidak kau balas saja ucapan orang-orang itu dari pada terus memintaku melakukan sesi foto sendiri? "

Winter menggerucutkan bibir kesal. "Tidak ada gunanya aku meladeni mereka paman. Nah sekarang ayo foto saja aku dan biarin aku pulang."

"Paman nggak tau ya kalau anak SMA ini butuh tidur siang?!?"

Pria itu menggeleng pelan menatap calon mempelai wanita—ah bukan lebih tepatnya seorang gadis yang duduk tak sabaran di depannya.

Baginya tidak masalah berapa lama pun dia harus menunggu kedatangan tuan Alexander, dia orang yang sibuk. Melakukan foto prewedding mungkin tidak ada di dalam daftar jadwalnya hari ini.

Winter menghentakkan kakinya kesal melihat paman tukang foto mengabaikannya. Dia memilih nyenderin kepalanya di bantalan sofa. Meluruskan kakinya sampai ke ujung yang lain dan kembali mengambil selfie wajahnya sendiri.

Gue pasti ngaduin lo ke kakek. Dasar om-om tidak bertanggung jawab!

"Nona, jangan begini nanti dandanan dan gaunmu bisa rusak."

I Love You, Winter! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang