8❄🌿

5.1K 525 57
                                    

8|| Calon Pelakor

Om Jaehyun : saya ada rapat dadakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Om Jaehyun : saya ada rapat dadakan. asisten saya yang akan menjemput kamu

Om Jaehyun : tunggu di sekolah jangan kemana-kemana. nanti kita bertemu di studio

Winter : y

Winter menatap nanar ponsel di tangannya. Sungguh dia tidak dalam mood yang baik untuk meladeni Jaehyun apalagi melakukan foto prewed apalah-apalah itu.

Lagipula ini bukan pernikahan impiannya. Dulu Winter selalu bermimpi menikah dengan tema disney.

Dia jadi putri dan calon suaminya menjadi pangeran. Berdiri memakai dress ala negeri dongeng, dekorasi pesta, musik dan penari ah pasti sangat indah.

Tapi semua itu hanya bisa Winter bayangkan. Keinginannya tidak akan pernah terwujud. Dia hanya akan menikah sekali, dan itupun kakek dan paman Yunho yang mengaturnya.

"Nunggu taksi?"

Winter mendongak karena suara barusan. Dia kaget karena Sungchan udah berdiri di sebelahnya. Entah sejak kapan, Winter gak tau.

"Bukan urusan lo." Jawab Winter sekenanya.

Mungkin kemarin-kemarin Winter akan sangat kegirangan kalau Sungchan berdiri dekat dengannya seperti ini. Sayangnya kali ini tidak. Winter justru terkesan menghindar.

Sungchan adalah alasan kenapa moodnya menjadi seperti ini. Sejak meninggalkan kantin sampai sekarang Winter masih memikirkannya.

Berjuang atau tidak ernyata sama saja. Tau begitu Winter tidak akan mau mendekati Sungchan secara terang-terangan. Cukup menjadi pengagum rahasia saja. Memang benar, tidak semua perasaan harus diungkapkan.

"Maaf," ucap Sungchan yang tau alasan kenapa Winter seperti ini. "Maaf soal makanan lo yang gue kasih ke Jihan."

Winter memutar tubuhnya menghadap Sungchan. "Lo bener kok. Dari pada dibuang mending dikasih ke orang. Setidaknya makanan yang gue kasih gak akan sia-sia."

"Lagian itu juga bukan buatan gue. Pembantu gue yang nyiapin." Terangnya.

"Nter," Sungchan menghela napas pelan. "Lain kali kalau lo kasih makanan ke gue bakal gue makan. Janji."

Winter menggeleng lemah. "Gak ada lain kali Chan. Itu pemberian terakhir dari gue."

Dibuang, tak dimakan, diabaikan semua itu masih bisa Winter terima. Tapi kali ini?

I Love You, Winter! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang