6❄🌿

5.6K 555 36
                                    

6 || Om Jaehyun!

"Awh! Habis lari baru kerasa sakitnya," Winter mendumel, dia natap lututnya yang kembali mengeluarkan darah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Awh! Habis lari baru kerasa sakitnya," Winter mendumel, dia natap lututnya yang kembali mengeluarkan darah.

Meskipun cuma sedikit tetep aja sakit. Sebenernya tadi udah sempet dia bersihin pakai tisu waktu nunggu ban motor Sungchan selesai diperbaiki.

Winter mencoba berdiri tegak meski harus memaksa kakinya yang perih.

Pintu lift terbuka, Winter keluar dan langsung di suguhi sama pemandangan menakjubkan. Interior di lantai ini sangat mewah dan elegan.

Winter menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri, terakhir ke belakang dan matanya seketika membelalak saat melihat nomor lift sudah mulai menghitung lagi.

Apa satpam akan mengejarnya sampai ke ke sini? Astaga, seharusnya dia tidak melakukan ide gila ini.

Sembari berjalan cepat mencari tempat persembunyian Winter mengetikkan pesan di ponselnya. Dia seperti anak yang hilang saja. Sungguh Winter ingin pulang.

Winter : Maaf ya kek Winter udah bohongin kakek. Harusnya tadi Winter bilang kalau mau pergi ke kantor calon suami.

Winter : Jemput Winter dong kek, Winter takut di sini

Winter : KAKEKKK😭😭😭

Terlalu fokus sama ponselnya Winter sampai gak sadar kalau dari depan orang yang dia cari tengah menatapnya sambil jalan ke arahnya.

Jaehyun, pria itu menggertakan giginya kuat-kuat melihat gadis yang menjadi penyebab keributan di kantornya kini berada di sini.

Ya, dia terpaksa meninggalkan papa dan kakek Sooman di ruangannya. Tidak pernah ada keributan di kantornya sebelum ini.

Konyol, dia ditelfon karena tim keamanan dibawah tidak bisa mencegah seorang anak SMA masuk ke dalam kantornya.

"Sedang apa kamu di sini?" Suara bariton itu menyadarkan Winter dari ponselnya.

"O-om?" Winter mengulas senyum melihat orang yang dia cari akhirnya ketemu.

Dia tidak perlu takut lagi di kejar-kejar sama satpam, dijudesin sama tante resepsionis. Winter mendesah lega. Dia berjalan cepat menghampiri Jaehyun.

"Perhatikan cara berjalanmu!"

Percuma Jaehyun meninggikan suaranya karena sedetik kemudian kaki Winter oleng karena tersandung tali sepatunya sendiri—untuk yang kedua kalinya.

Untung saja Jaehyun dengan cepat meraih pinggang gadis itu. Tapi karena langkah Jaehyun yang tak seimbang jadilah dia tergelincir alhasil mereka berdua terjatuh menghantam kerasnya lantai marmer.

I Love You, Winter! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang