"Kalau terdapat masalah, segera kabari kami saja," ucap Evgen.
Sejujurnya, aku sedikit malas menambah personal baru. Satu orang saja sudah membuatku gila.
"Terima kasih, Kak."
Aku lupa bahwa Nura ini masih kuliah, outfit Evgen juga sangat casual. Sepertinya, hanya aku yang terlihat formal.
"Baik, kami pamit terlebih dahulu." Sebelum pamit, aku memberikan kartu nama kepada Nura. "Kau bisa kabari kami jika terjadi sesuatu."
Aku meninggalkan mereka dengan malas.
"Hey, tidak bisakah kau bersikap dewasa?" tanya Evgen kepadaku.
"Difficult," dinginku.
"Kita harus bisa bekerja sama, agar kasus ini cepat selesai." Evgen masih sibuk berbicara.
"Huh, i don't trust people anymore. You can leave me, if you want," ucapku dingin, sambil berjalan menaiki taxi.
Lebih baik aku sendirian. Sudah tidak ada seseorang yang dapat kupercayai.
"Sir, tolong berjalan menuju tempat ini." Aku memberikannya sebuah alamat.
"Baik, Miss."
Aku menutup pintu taxi perlahan.
___
"Fresh." Kuhirup udara sebanyak-banyaknya. Kunikmati malam ini dengan melihat ratusan magnolia di hadapanku.
Aku sedang di taman khusus bunga Magnolia. Jaraknya sangat jauh dari Gedung FBI. Bisa dibilang, tempat ini dilewati jalan terpencil, tidak akan ada yang menyadari bahwa di sini terdapat taman yang indah.
Ya, aku yang merawatnya. Aku mencintai bunga Magnolia. Ketika memiliki waktu luang, akan kuhabiskan waktuku di sini. Lebih tepatnya, saat ini aku sedang stres. Hal itu juga yang membuatku datang ke tempat ini.
Aku memangkas daun bunga yang layu, menyiramnya, dan memberinya vitamin.
"This is cool."
Aku masih mengamatinya dengan nyaman. Perasaan tenang menghampiriku. Rasa sejuk menerpa wajahku. Aku sedang duduk di hamparan rumput. Mengingatkanku kepada sosok yang sangat aku sayangi.
"WHAT ARE YOU DOING!" pekiknya.
"I'm tired, jika melihatmu selalu seperti ini! Aku tidak tega, apakah kamu tidak peduli dengan Magnolia?"
"Ia masih kecil, tidak pantas untuk dipedulikan."
Gadis kecil itu melihatnya. Melihat serta mendengarnya dengan sangat jelas.
Tidak pantas untuk dipedulikan.
"Apakah kamu tidak ingat? Bahwa dirimu juga seorang pembunuh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Clandestine ( Sudah Terbit )
Mystery / ThrillerApa harus jadi penjahat agar bisa dihargai? Titik tengah kuhancurkan dengan satu peluru. Aku menembakkan peluru kedua di tempat yang berbeda. Almond eyesnya menatap tajam. DOR "Two points." Lagi-lagi, aku menghantamkan peluru kedua dengan tepat. "G...