Apa harus jadi penjahat agar bisa dihargai?
Titik tengah kuhancurkan dengan satu peluru. Aku menembakkan peluru kedua di tempat yang berbeda.
Almond eyesnya menatap tajam.
DOR
"Two points."
Lagi-lagi, aku menghantamkan peluru kedua dengan tepat.
"G...
Aku langsung menaiki panggung dan berdiri tepat di samping Evgen.
"Kalian berdua langsung saya tugaskan untuk menangani kasus ini."
"Baik, Jenderal," ucap kami berdua.
"Untuk semuanya, kalian bisa langsung menangani kasus lain, thank you."
Kami semua memberi hormat kepada jenderal, dan mulai mengerjakan tugas yang telah diberikan.
"Hey, Shooter Girl." Halton memanggilku dari bawah.
"Don't call me like that! I don't like," kesalku.
Aku tidak suka dengan panggilan tersebut, i feel weird.
"Why? That's really you."
"Jangan memujiku, do you know? Pujian membuatku dibenci." Aku menatap Halton dengan kasar.
"But, look at that, your partner." Halton berbisik di telingaku.
"I don't fucking care, dude." Aku langsung pergi ke Shoot Room untuk berlatih di sana.
"OMG, that girl really hard." Halton hanya menggelengkan kepalanya.
DOR
"One point."
Aku memakai Senjata Smith & Wesson 500 Magnum. Pistol ini terlihat berbeda dari pistol lainnya, di bagian moncongnya yang menjulang, lebih panjang daripada pistol pada umumnya. Daya tembak pada pistol ini juga amat mematikan, karena memiliki daya menembus dan meledak layaknya Pistol Desert Eagle. Karena moncongnya yang panjang, maka akurasi dari pistol ini lebih akurat. Ditambah lagi kecepatan peluru yang terhempas, bisa mencapai kecepatan 632 meter per detik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Belum lama aku menggunakan pistol tersebut. Aku suka dengan desainnya. Look different with another gun.
DOR
"Two."
"Good job, but from now, you must practice with your partner." Jenderal Gior menemuiku dan membuatku terkejut.
"Thank you, Jenderal."
"No need, follow me, i will explain you something."
Aku langsung mengikuti Jenderal Gior ke tempat yang ia maksud.
"Gold Room."
Kata tersebut terpampang jelas di depan pintu besar, yang berada di depanku sekarang. Aku belum pernah melihat ruangan tersebut sebelumya. Namun, Halton sering sekali bercerita tentang ruangan ini kepadaku.
"This is Gold Room, ruangan tempat kalian berlatih sekarang. Kalian harus mempersiapkannya dengan matang. Karena musuh kalian bukan orang biasa."