15

9 0 0
                                        

Nura membawaku ke rumah sakit FBI. Halton dan Evgen langsung panik menghampiriku.

"What happen with you!" Evgen terlihat sangat panik.

"KIEVA." Halton segera menghampiriku.

Aku langsung diobati secepat mungkin. Pendarahannya tidak terlalu parah. Namun, kepalaku sedikit pusing.

"Why you always make me panic?" Halton terlihat khawatir.

"Ini selesai," ucap dokter yang mengobatiku.

Aku menatap mereka berdua aneh. Aku yang sakit, mengapa mereka yang panik?

Tidak tahu mengapa, Evgen langsung memberiku teh hangat. What happen with him?

Halton yang baru menyadari keberadaan seseorang yang baru, hanya mengamatinya. "Who are you?"

Nura yang terkejut pun, memperkenalkan dirinya dan tujuan ia ke sini. Nura hanya memperkenalkan singkat dan langsung menghampiriku lagi.

Aku semakin pusing dibuat mereka.

"Oh, come on, ini hanya tusukan." Sepertinya, ketakutanku terhadap darah mulai berkurang. Tidak seburuk dahulu.

"What! Check your brain, Kieva!" Halton memarahiku.

"Ok ok, i'm fine now." Aku merasa diperhatikan oleh mereka. Baik sekali.

"Siapa yang berani membuatmu seperti ini?" kesal Evgen.

Halton yang menatap Evgen, tersenyum senang. Aku tidak tahu maksud dari senyuman Halton tersebut. Yang jelas, ia seperti suka perlakuan Evgen terhadapku.

"I don't know, ia memakai masker, namun aku ingat sekali dengan matanya. He is so familiar." Aku mengingat wajahnya.

"You ever meet with him?" tanya Halton.

Aku melihat Evgen, terlihat tidak suka dengan Halton. Aku tidak tahu mengapa.

"I can't remember."

"Take a rest first, tidak usah memikirkan hal ini," ucap Evgen.

Nura terlihat aneh. Perubahan moodnya membuatku bertanya-tanya. Ia terlihat diam saja. Memandangku dengan Evgen.

"I'm sorry Kieva, ini semua karenaku. Seharusnya, kau tidak perlu bersamaku saat ini." Nura merasa bersalah.

"Jangan salahkan diri kau, ini memang tugasku." Aku berusaha untuk santai.

Sebenarnya, rasa sakitnya tidak seberapa, hanya kenangan buruk dengan darah yang membuatku lemah. Namun, ketika mereka semua di sini. Aku merasa kelemahanku terhadap darah, lenyap seketika.

"Tap-"

"It's okey, Nura."

"Halton, ini tembakanku. Sepertinya terjadi masalah, karena orang aneh itu menginjaknya. Can you help me?"

"Anything for you." Halton terlihat sengaja mengatakan hal tersebut.

"Bisakah kau istirahat saja? Tidak usah memikirkan hal lain?" Evgen benar-benar aneh.

"Ekhm, i think i must go, Kieva. Aku akan memperbaiki pistol kau." Halton terlihat terburu-buru.

"I'm better now. Don't make me feel weird." Aku malah tidak suka, jika diperhatikan terlalu berlebihan.

"I will go to my room Evgen, and then bring Nura with me."

"Are you okey?" panik Nura.

Clandestine ( Sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang