Aku berlatih menggunakan senjata Smith & Wesson 500 Magnum. Pistol favorit pertamaku. Tidak pernah kubawa saat penelitian. Namun, kali ini aku harus membawanya.
Kami masih berada di Gold Room. Menjelaskan beberapa rencana yang harus dilakukan untuk mengatasi kasus ini.
DOR
"One shoot." Aku tersenyum senang. Melihat kemampuan zig-zag shootku yang sempurna.
"Woah, kau memang hebat dalam bidang ini." Evgen memujiku.
"Jangan memujiku, i don't like it."
"Kau aneh, Kieva. Orang-orang di sana ingin mendapatkan pujian, namun kau malah tidak menginginkannya."
"Do you know? Pujian membuatku sangat mual. Aku memang tidak peduli dengan real or fake. But, sometimes aku ingin merasakan kehidupan dengan tenang. Without pujian ataupun hujatan."
"Why?"
"Because become pressure for me." Aku menatap papan shoot dengan serius.
DOR
"How about your hand?"
"Better, rasa sakitnya perlahan menghilang."
"You recover quickly."
"I don't know. But, you are right. I'm always fast recover."
"Bahkan, ketika tanganmu terluka saat itu. Kau selalu membuat orang lain cemas."
"Tidak perlu cemas denganku." Aku menatap Evgen dingin.
"Bagaimana bisa? Kau terlihat santai seperti itu."
"I don't know, since i'm child, i'm always don't care about problem. Aku berusaha untuk kuat dan tidak perlu memikirkan masalah yang kupunya."
"Since your Mom..."
"Yeah, sejak lbuku tiada. Aku selalu berpikir, bahwa harus menjadi sosok yang kuat, karena tidak ingin melihat lbuku menangis di sana." Sendu. Semua hal mengenai ibuku, membuatku selalu sedih.
"I'm sorry."
"No need, how about your parents? Aku belum pernah mendengar kau menceritakannya."
"They are nice parents. Aku tidak dapat mendeskripsikannya, because they are really nice people."
"Aku jadi iri padamu."
"No need, kau akan memilikinya suatu saat nanti. Kau akan mendapatkan hal-hal baik, setelah kau melewati segala kegilaan ini."
Aku tersenyum tipis. "You are not bad."
"What do you mean? I'm bad person?"
"Yeah, awalnya kukira kau adalah pria brengsek yang selalu mempermainkan perempuan."
"I'm look like that?"
"Yeah, you look similar."
"Are you kidding me?"
"I'm sure."
"Huh, forget it."
Evgen membawakan bros Magnolia.
"Ini sudah kuperbaiki dan pastinya sudah lebih canggih sekarang."
Bros Magnolia yang diberikan Evgen memang sempat rusak, karena terbentur oleh batu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Clandestine ( Sudah Terbit )
Mystery / ThrillerApa harus jadi penjahat agar bisa dihargai? Titik tengah kuhancurkan dengan satu peluru. Aku menembakkan peluru kedua di tempat yang berbeda. Almond eyesnya menatap tajam. DOR "Two points." Lagi-lagi, aku menghantamkan peluru kedua dengan tepat. "G...