Episode 25 : Pembunuhan Ala Soni🍁

5 0 0
                                    

Dalam hidup,hal apa yang paling kau sesali, jika menyangkut dengan orang yang kau benci, apakah kau juga akan menyesal?

***

Soni membumbungkan asap rokoknya sampai ia sendiri batuk karenanya. Pikirannya kacau. Sudah dua hari ini ibunya menghilang, Soni tidak tahu sama sekali dimana jejak ibunya.

"Sekarang, siapa yang aku punya? Sial!" Emosi Soni sudah tak terbendung lagi. Disaat suasana hatinya sedang buruk, ia malah teringat Kayla yang akhir-akhir ini agak menjauh darinya.

"Malaikat sepertinya juga mengejekku bau.Aku memang tidak pantas mendapatkan kebaikan dari orang lain, tapi aku terlanjur sakit hati dengan Kayla yang sudah menghina aku," batin Soni dengan beberapa kali menaikturunkan dadanya yang terlampau sesak.

Gadis itu melirik ke arah  aparteman sekolah yang menjulang tinggi. "Kayla harus merasakan apa yang kurasa. Kehilangan orang yang sangat disayangi itu sakit."

Kayla berjalan sepanjang koridor sekolah. Ia menengok ke belakang sampai beberapa kali, lantaran merasa diikuti oleh seseorang.

"Siapa yang ngikutin aku ya?" gumam Kayla, lalu ia kembali berjalan lurus ke depan, dan tiba-tiba.

"Kayla!" Soni menepuk pundak Kayla yang seketika kaget.

"Kau tidak perlu takut aku bau. Aku sudah memakai parfum, ya meski parfum aku gak semahal dan seawet parfum kamu," kata Soni menatap Kayla yang enggan menanggapinya.

"Aku gak tahu hal apa yang kamu pikirkan sekarang, tapi kalau aku salah ngomong sama kamu, aku minta maaf. Oke?" Kayla berlalu begitu saja dari hadapan Soni.

Di kantin Kayla terlihat sedang dikerumuni oleh siswa-siswi yang berlomba-lomba menanyakan kabarnya setelah benerapa hari tidak masuk sekolah karena sakit.

"Kayla. Muka kamu kok pucat?"

"Masih sakit ya Kay?"

"Gak papa guys. Aku cuman agak gak enak badan, dan risih karena aku menstruasi," jawab Kayla sambil menghirup sup brocoli kesukaannya.

Soni yang dari tadi memperhatikan gerak-gerik Kayla, mendapatkan ide dan segera berlari menuju ke kelas Kayla.

Suasana kelas yang sepi di jam istirahat memudahkan Soni untuk menyelinap masuk le dalam kelas 3-B. Soni mengendap-ngendap masuk dan langsung menuju ke arah tas merah muda Kayla.

"Rasain Kay. Gimana rasanya dihina bau. Pembalit kamu aku ambil kan," cetus Soni menyeringai puas.
Soni mengambil semua isi pembalut Kayla dan parfum miliknya yang selalu ia bawa. Soni melirik pada buku harian Kayla yang diambilnya juga.

Kayla mulai gelisah dan sensitif saat merasakan menstruasinya mulai menyebar. Ia segera berlari ke kelas.

Soni berlari sambil menyembunyikan pembalut yang ada di uks untuk ia buang ke dalam tong sampah. "Untung gak ada yang lihat aku, gawat kalau orang sampai tahu, bisa makin dibully aku," kata Soni ngos-ngosan, lalu ia berjalan pergi ke belakang sekolah dan duduk di pagar belakang sekolah sambil membuka buku diary milik Kayla.

Dear kamu.
Dulu kita sangat dekat,
Sekarang kita berjauhan
Kamu menghilang dariku, dan kembali tanpa mengingat aku.

Apa yang terjadi sama kamu. Aku tidak pernah menulis isi hatiku di buku diary, tapi aku tak tahan, jika tak menulismu agar aku bisa mengenangmu lebih lama.

Kita sepasang kekasih yang mesra, perjuangan kita dalam menggapai cinta juga tidak mudah. Aku berusaha melupakan kamu, tapi aku tidak bisa. Aku jatuh cinta denganmu, bisakah aku menolak untuk tidak mengenalmu, aku gak bisa. Aku percaya cinta ini datang dari Tuhan.

Bad Girls Tamat☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang