Episode 9 : Whisper🍁

7 6 0
                                    

Danu membaca seluruh isi tulisan itu dengan tegang. Ia tak habis pikir, jika semua sahabat Kayla, berlomba-lomba untuk menghabisinya, jadi sebenarnya apa yang terjadi pada Kayla? Apa gadis itu memang sengaja bunuh diri. Danu mengaitkan nama yang terlibat dalam kasus kematian Kayla. Orang pertama adalah Hanin. Dia iri pada Kayla, yang kedua Agnes, Kayla mengetahui rahasianya, jadi dia akan membunuhnya. Kira-kira alasan apa yang paling berpotensi untuk melakukan pembunuhan.

Secercah harapan, tak pernah usai mengombang-ambing hati Danu. Ia terjebak dalam nestapa kemalangan, tentang kematian seseorang yang dipenuhi dengan kedramartisan
Danu yang kehilangan tujuan, mulai mendapati dirinya yang salah langkah. Tanpa berpikir panjang lagi, Danu melarikan diri dari sekolah. Ia ingin mencari ketenangan untuk dirinya sendiri, tapi bayang-bayang Kayla selalu menari-nari di otaknya. Danu mendengus kasar. Ia berlari di sepanjang jalan, lalu menaiki bus dan terlelap dibuai angin siang.

Di dalam bus, Danu yang mencoba terlelap dikejutkan dengan suara bising dari orang-orang di dalam bus yang terdiri dari para pelajar dari sekolah lain. Mereka bergunjing tentang Sofia Netana.

Video di Fecbooknya beredar. Aku merinding menyaksikannya, dia bahkan mempertontonkan ketidakwarasaanya di dalam video itu.

Aku tak habis pikir padanya, dia terlalu mengerikan.

Danu menegakkan punggungnya dan meraba-raba saku celananya. Ia menatap ponselnya dan mencoba membrowsing video yang lagi viral tentang Sofia. Rentetan video Sofia yang bereder berisi tentang hasratnya untuk membunuh diri sendiri. Salah satu videonya yang diposting sebelum kematian Kayla adalah video yang menampilkan ia sedang berusaha bunuh diri dengan menyayat urat nadinya. Danu segera menutup ponselnya, namun rasa penasaran itu menggebu menjalari perasaannya, lalu ia memberanikan diri untuk membukanya lagi.

Aku adalah kembang api

"Hai, kalian pasti sudah lama tak melihatku. Aku Sofia, iya aku Sofia. Aku kembang api yang meriak di langit, tapi aku harus pecah, karena diriku sendiri. Aku ingin pulang untuk menggegam duniaku. Aku hancur di tengah jalan, dan tak tau kemana harus berlabuh. Menjadi kepingan itu berat."

Sofia terlihat meratapi nasibnya. Ia memaksakan untuk tersenyum di depan kameranya, meski tampil dengan berantakan di kamera, tak seperti biasanya, ia selalu berpenampilan modis dan anggun, layaknya selegram terkenal. Kali ini Sofia tampak tertekan dan menangis.

Apa kalian sudah siap untuk melihat keindahanku yang sebenarnya, berarti kalian rela, kalau aku menghilang dari dunia yang kejam ini.

"Awwwwwww, sakit sekali." Sofia meraih pergelangan tangannya, lalu ia mengambil silet di nakasnya. Ia tertawa dan juga menangis. Dengan kasar Sofia menyayat pergelangan tangannya sendiri sambil meringis dengan tajam, membuat siapapun yang mendengarnya pasti ngilu, termasuk Danu yang sudah tegang. Ia bak menyaksikan kematian yang sengaja diperbuat, sayangnya video itu memiliki durasi yang pendek, hanya saat Sofia merintih dan saat tangannya mulai mengeluarkan darah segar yang menetes ke asuhannya, membuat Danu tak puas melihat videonya. Ia bertekad, kalau sore ini ia akan pergi ke apartemen Sofia.

Danu lolos dari penjaga apartemen, karena sebelumnya penjaga itu sudah mengenali Yohan. Yohan naik ke dalam lift, dan betapa terkejutnya ia saat menemukan wanita berambut panjang yang memakai hoodie hitam dan sebuah masker hitam, membuatnya tidak dapat Danu kenali. Danu jadi teringat dengan makhluk bertopeng yang mengangkut setiap mayat dari sahabat Kayla. Apakah setelah ini Danu harus melaporkan orang itu ke polisi.

Mereka sama-sama menaiki lantai 3. Danu sesekali melirik ke arah gadis itu dengan curiga, namun gadis itu sama sekali tidak menyadarinya, ia tetap menatap lurus kedepannya, tapi saat ia berbalik Danu pura-pura tidak memperhatikannya dan bersiul. Tak disadari Danu sebelumnya, gadis itu meraih leher Danu dan mencekiknya.

Bad Girls Tamat☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang