Danu berdiri di depan loker Kayla, setelah ia mendapatkan kuncinya di dalam kamar Kayla. "Aku akan pergi dan melupakan kasus Kayla, setelah ini. Dimanapun kau berada. Ku harap kau berhenti membuatku masuk ke dalam kematianmu," gumam Danu membuka loker milik Kayla.
Di dalam loker Kayla terdapat beberapa note kecil berwarna dan origami merpati putih. Danu tertarik untuk mengambil merpati putihnya. Di kedua sayapnya terdapat tulisan Kayla dan Danu, sontak Danu kaget begitu saja.
"Kenapa namaku ada disini?" Danu tercengang, lalu ia terdiam sampai kepalanya terasa sakit, namun Danu memaksakan untuk membuka lipatan origami merpatinya.Danu. Aku tidak pernah menyangka kau akan bersekolah di SMA yang sama denganku. Awalnya aku sangat senang menerimamu kembali, walau kau sempat menghilang dariku, namun saat kita bertemu di koridor kala itu....
Kayla berjalan dengan cepat, dan menabrak Danu yang sedang membawa puluhan buku dari perpustakaan.
"Maaf---," jeda Kayla menatap Danu dengan sparcless.
Tenggorokanku tersekat. Aku terdiam cukup lama untuk menunggu reaksimu, namun kau malah melewatkanku begitu saja dengan bilang "Tidak apa-apa. "
Sejak saat itu, aku jadi lebih sering memperhatikanmu. Kau sama sekali tidak mengenaliku. Semudah itukah kamu melupakan kenangan yang pernah kita torehkan bersama. Kita pernah saling mencintai.
Danu yang membaca langsung menutup kertas origami milik Kayla dan buru-buru melipat dan memasukkannya ke dalam saku celana. Danu memilih untuk pergi ke kantor dan membicarakan kepindahannya dari sekolah SMA Hangul. "Aku harus pergi dari sekolah aneh ini," bisik Danu mengambil tasnya dan beranjak menuju ke ruang tata usaha.
Danu melanjutkan perjalanannya dengan bis menuju ke kediaman lamanya. Ia memutuskan untuk tinggal kembali dengan orang tuanya. Orangtuanya terkejut menerima kehadiran Danu yang seakan terburu-buru.
"Aku ingin tinggal bersama ayah dan ibu," ucap Danu pada kedua orangtuanya yang sedang makan siang bersama.
Ayah dan ibu Danu saling bertatapan, mereka seakan menyembunyikan rahasia besar yang mempengaruhi kehidupan Danu, anak mereka sendiri.
Danu merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya. "Ah, sakit." Ia meremas ubun-ubun kepalanya, membuat orang tuanya jadi panik.
"Dia belum sembuh dari kecelakaan itu, tapi kenapa dia kembali," keluh ayah Danu seraya mengangkat anaknya ke dalam kamar.
Kurang lebih setengah jam Danu tersadar dari pingsannya. Walau masih merasakan pening di kepalanya, ia tetap melakukan pergerakan dan membuka laci serta lemarinya untuk membuktikan bahwa ia pernah bersama Kayla.
Di dalam lacinya terdapat tempat bento berwarna hijau. Di dalamnya terdapat sebuah kertas kecil yang berbunyi.
"Semangat Danu. Aku memasaknya untukmu."
From Kayla.
Kayla berlari ke pinggir lapangan menunggu sosok remaja cowok untuk menepi, walau sekedar menyapu keringatnya.
Kayla menggugurkan niatnya untuk memberikan bento pada Danu yang sedang asyik bermain basket. Ia berbalik badan, namun bukannya menjauh. Danu yang berlari mengejar bola tak sadar berjalan mundur dan menabrak Kayla. Bento Kayla terjungkal, dan mereka berdua terjatuh.
"Awww," pekik Kayla yang masih memejamkan matanya. Saat membuka matanya Kayla kaget karena melihat wajah Danu yang tertumpahkan nasi goreng buatan Kayla, sontak Kayla menyentuh wajah Danu.
"Maaf.Maaf, aku tidak sengaja.. Aku-"
Danu menangkap kedua telapak tangan Kayla. Mereka bertatapan, membuat Kayla gugup dan bangkit untuk berdiri, bukannya marah Danu malah mengajak Kayla untuk tos.
"Teman," kata Danu terkekeh.
"Ah. Malu," gumam Kayla menutup wajahnya.
Danu tersenyum saat menemukan kertas bertuliskan. "Semangat Danu. Aku memasaknya untukkmu."
Kayla berlari larian di koridor sekolah, terlihat Danu yang mengejarnya, karena ingin bicara. "Tunggu," seru Danu menahan lengan Kayla yang detak jantungnya mulai ribut.
"Kau menyukaiku?" tanya Danu tiba-tiba.
Kayla kehilangan kata-kata. Wajahnya segera menunduk. Danu memegang kedua bahu Kayla. Menatapnya dengan lekat. "Sekarang kau jadi temanku. Selamat, aku juga berjanji akan selalu jadi temanmu. Sekarang mendongak lah." Kayla memberanikan diri menatap mata Danu yang berbinar.
Kita selalu tersenyum saat bertemu. Senyumannya ibarat bulan purnama yang bersinar dengan terang.
Danu menelan ludah dengan kasar. "Siapa sebenarnya Kayla?"
Sekolah baru Danu terletak tak jauh dari sekitaran rumahnya. Ia berjalan menuju ke sekolah, namun di tengah perjalanannya terlihat segerombolan siswa dan siswi yang terlihat ramai dan berteriak gembira. Danu semakin terdesak ketika puluhan murid-murid antuasias sekali untuk masuk ke dalam sekolah. Mereka memasuki gedung seni termegah. Terlihat tirai merah yang tertutup dan alunan musik Queen Mozart yang menggema di seluruh ruangan. Danu yang kebingungan memilih mengikuti kemana alur akan membawanya.
Sesaat lagi pertunjukan akan dimulai dengan aba-aba lampu dimatikan. Danu menatap lurus pemandangan yang tersaji di depannya. Seorang wanita bergaun putih yang menjuntai panjang ke lantai memasuki panggung dengan payung hitam dan langit kelabu yang menjadi baground.
Wanita cantik dengan surai yang panjang menyanyikan lagu sendu ballad ala spanyol, ketika ia berbalik Danu mengusap wajahnya.
"Kayla?" seru Danu dengan terbata-bata, karena kaget luar biasa saat menampaki wajah Kayla yang tersenyum manis. "Bukankah dia sudah meninggal? Tuhan. Apa aku gila." Danu melesat keluar dan bersandar pada tembok sekolah. Rupanya tak hanya sampai itu keterkejutannya. Danu malah menemukan Hanin yang berlari sampai naskah di tangannya berjatuhan. Agnes yang sibuk menari ala ratu bangsawan, Sofia yang asyik beryanyi seriosa dan Soni yang terlihat merenung.
"Soni," panggil Danu yang menepuk pundaknya.
"Hei Hanin. Bukannya kau sudah mati. Apa yang terjadi. Hei!" teriak Danu pada Hanin yang tidak kunjung menghiraukan dirinya.
Soni mendorong Danu sampai terjatuh. Namun Kayla menahan tubuh Danu yang segera berbalik mendapati wajah Kayla.
"Bukannya kau sudah meninggal-----," mulut Danu komat-kamit. Kayla menaruh telunjuk dari tangan halusnya ke bibir Danu, lalu berbisik.
"Aku masih hidup Danu. Kalau kau mau tahu apa yang terjadi dalam hidupmu dan kisahku, ikuti pertunjukanku sampai akhir dan hari esok adalah hari terakhir pertunjukkan ku. Jangan lewatkan hal ini Danu." Mendadak, Kayla memeluk Danu sangat erat. Danu terpaku dalam kehangatan kasih sayang yang diberikan Kayla.
"Aku merindukanmu."
Danu tak habis pikir kejadian aneh dan tak masuk akal ini menghampiri dirinya. Ia yang melihat bagaimana Kayla bunuh diri dan sekarang ia melihat kembali dan menerima kenyataan kalau Kayla masih hidup. Danu menampar meja di kelas dengan kasar, sampai Kayla dan Agnes yang sedang cekikikan tertawa sambil sesekali melempar penghapus papan tulis menoleh pada Danu. Soni melirik ke arah Danu dengan menguap. Ada Sofia yang melirikkan ekor matanya pada Danu, lalu pada Kayla.
Kayla menghampiri Danu. Dengan akrab Kayla mengalungkan lengannya di leher Danu. Mata mereka bertemu. Helaian rambut Kayla sampai menyentuh pipi Danu. "Hal paling sakit yang kurasakan dalam hubungan adalah saat kita dilupakan," gumam Kayla. Danu memalingkan wajahnya.
Kayla menatap keempat teman-temannya.
"Ayo ikut aku. Kita harus latihan kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girls Tamat☑️
Mystery / ThrillerMisteri & Thriller. Mengandung gore. Danu harus terjebak dalam misteri kematian seorang gadis di sekolah, setelah dirinya menerima pernyataan cinta dari gadis itu, malam sebelum dia ditemukan meninggal bunuh diri. Gadis itu bernama Kayla Ananda Mega...