Aku berdiri di depan cermin riasku, sambil menatap pantulan wajah cantikku yang indah dan terpahat dengan sempurna, lalu mendengarkan lagu Rose On The Ground. Setiap hari aku melakukan ritual gadis di malam hari, skincare untuk menyejukkan kulit wajah. Aku mengoleskan sedikit demi sedikit cream putih di tanganku, tapi jika teringat peristiwa dimalam-malam sebelumnya membuatku khawatir dan gugup di jam 22.00, karena pada setiap malam, seminggu berlalu aku mengalami teror.
"Apa dia akan kesini lagi? apa peneror itu akan menerrorku lagi?" batinku. Aku menggigit ibu jari, lalu beranjak untuk menutup semua jendela di kamar.
Aku merebahkan diri di kasur. Mataku masih membuka, dan hal-hal buruk menghampiri pikiranku. Aku mencoba menutup mataku, namun gagal. Badanku beralih menghadap ke samping kanan.
Antara sadar dan tidak sadar aku merasakan sebuah sentuhan yang menyentuh tanganku yang bersedekap, dengan gaya undang tidur. Aku merinding, dan menahan ngilu di bawah bantal.
"Tolong!" batinku. Aku ketakutan dan tidak berani berbalik badan. Tak hanya pergelangan tanganku yang diusapnya, leher juga, membuatku semakin ketakutan setengah mati. "Kalau aku berbalik dan tidak berpura-pura tidur, apa aku akan dibunuhnya. Aku takut." Aku hanya menutup mataku dengan terpaksa.
Pagi-pagi sekali, aku sudah disambut dengan kertas kecil di nakasku. Kamu cantik sekali Kayla. Aku frustasi dan langsung merobek kertas itu dan membuangnya ke luar jendela, lalu aku membuka kameraku untuk melihat hasil video tadi malam. Terlihat seseorang yang memakai hoodie hitam sedang memelukku dari belakang, membuatku bergidik ngeri. Seketika aku merinding.
"Apa dia manusia?" tanyaku dalam hati dan segera bergegas untuk keluar rumah, namun saat aku ingin melangkahkan kakiku kedepan, aku malah terjatuh, seakan-akan ada yang menarikku di bawah kolong tempat tidur.
Aku bangkit untuk berdiri dan kembali aku ditarik oleh seseorang di dalam kamarku sendiri. "Tolong!!! Lepaskan!!" Aku bagai mati rasa, karena terlalu gugup, akhirnya aku pingsan dan terbangun di siang hari.
"Apa aku hanya mengkhayal? tapi tidak mungkin." Aku pun sudah menemukan diriku ditutupi oleh selimut. "Ada seseorang di kamarku selain aku," gumam ku, lalu aku pergi ke kamar mandi. Disana aku menumpahkan air kepalaku, namun tiba-tiba mataku yang terkena sabun, menjadi pedih dan membuatku susah melihat ke sekitar. Aku kembali ditarik secara kasar oleh seseorang ke dalam bathub kamar mandi dan aku serta manusia misterius itu secara berdua tercemplung ke dalam bathub.
"Arggg!!!" aku berteriak dengan nyaring. Bahuku terus ditarik, membuat aku berpegangan pada ujung bathub dengan erat.
"Lepas!!!" aku berusaha sekuat tenaga dan akhirnya aku berhasil keluar, kemudian menutup pintu toilet dengan kasar. Aku mulai menangis.
"Aku sudah berbicara pada satpam apartemen dan orang terdekatku. Kenapa mereka semua tidak percaya padaku, tapi awas saja kamu. Aku sudah ada bukti di kameraku, kalau memang ada orang lain di kamarku," batinku bangkit untuk berdiri dan berganti pakaian, namun saat menggeledah lemariku, aku kebingungan, karena setiap saat stok pakaianku selalu berkurang.
Aku menggigit kuku-kuku jariku, lalu menatap ke belakang. Bayang-bayang seseorang terus hadir menghantuiku. Dengan cepat aku mempersiapkan kebutuhan untuk pergi ke sekolah, karena tidak mau terlihat strees menghadapi kejadian teror seperti ini.
**//**
"Pagi Kayla!"
"Kayla cantik, hei come on girl," kata Agnes langsung merangkul bahuku. Aku yang masih merasa kepikiran sama si peneror menjadi kurang mood berada di sekolah, tapi aku mencoba tersenyum dan berbahagia, karena aku tidak mau terlihat menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girls Tamat☑️
Mystery / ThrillerMisteri & Thriller. Mengandung gore. Danu harus terjebak dalam misteri kematian seorang gadis di sekolah, setelah dirinya menerima pernyataan cinta dari gadis itu, malam sebelum dia ditemukan meninggal bunuh diri. Gadis itu bernama Kayla Ananda Mega...