12

4.4K 435 23
                                    
















Aran menghempaskan tubuhnya ke kasur, ia baru saja sampai di Bali. Aran mengambil handphonenya, membuka aplikasi room chat.

•••

Aran: za, lu jagain Chika ya, gw lagi di Bali

Mirza: ha? Lu di Bali! Terus udah bilang sama Chika belum?

Aran: udah tapi dia ga ngizinin, jadi gw pergi aja

Mirza: gila lu, entar Chika frustasi karena ga ada lu di sampingnya gimana?!

Aran: ya makanya lu jagain jangan sampai dia melakukan hal aneh

Mirza: males ah!

Aran: jangan sampai gw tonjok kayak kemarin ya!

Mirza: iya iya, gw jagain Chika, plus tinggal di rumahnya! PUAS LU!

Aran: nah pinter..

•••

Aran mematikan handphone, ia berjalan menuju berkas berkas yang sudah di antar ke villa pribadinya itu.

"Gampang, ga sampai sebulan gw udah bisa selesaikan ini"gumam Aran.


***


Chika terbangun dari tidurnya, pukul sudah menunjukkan jam 6 pagi. Terasa ada yang kurang saat ia terbangun. Dan ya, Aran, pria itu tidak ada di samping Chika saat ia terbangun dari tidurnya.

"Aran..."panggil Chika, ia menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari sosok pria yang selalu menjaganya itu.

"Aran, kemana"gumamnya, ia mulai turun dari tempat tidurnya, berjalan menuju kamar mandi, melihat apakah Aran ada di sana, dan ternyata tidak.

"Aran!!!"jerit Chika matanya mulai berkaca-kaca, ia terus mencari pria itu di setiap sudut kamarnya, namun tetap saja tidak ada.

"Hiks, Aran mana?"tangis Chika.

Chika berjalan gontai ke arah pintu kamarnya.

"Hiks Aran mau peluk"ujarnya mengusap air matanya.

Chika berjalan menuju dapur, untuk memastikan kalau Aran ada di sana. Namun ternyata tidak, di dapur hanya ada mamahnya yang sedang memasak.

"Eh anak mamah kok nangis"ujar Aya, mematikan kompornya, lalu berjalan mendekati putrinya itu.

"Hiks Aran ga ada, Aran ga sayang sama Chika,hiks"tangis Chika di dalam pelukannya Aya.

Aya mengelus kepala Chika, ia sudah tau kalau Aran pergi untuk beberapa Minggu ke Bali karena ada urusan. Tetapi putrinya ini melarang Aran untuk pergi, mau ga mau Aran pergi begitu saja tanpa sepengetahuan Chika.

"Ssttt! Siapa bilang Aran ga sayang sama Chika?"ujar Aya.

"Aran pergi ninggalin Chika, hiks"

"Aran ada urusan sayang, cuman bentar, nanti balik lagi"jelas Aya. Chika menggelengkan kepalanya, ia semakin menangis di dalam pelukannya Aya.

"Enggak, Aran ga sayang sama Chika, Aran ingkar janji sama Chika hiks"rengek Chika.

Aya menghela nafasnya."emang Chika mau, Aran di marahin papahnya karena nolak perintah dari papahnya?"tanya Aya.

Chika menggelengkan kepalanya."ga mau"

"Makanya, biarkan Aran pergi ya, nanti juga pulang"ujar Aya, melepaskan pelukannya dari Chika.

"Sekarang mandi, habis itu berangkat sekolah bareng bang Mirza oke?"Chika menganggukkan kepalanya, ia berjalan menuju kamarnya untuk bersiap siap pergi ke sekolah.
















Oke ngab, cuman mau ngasih tau aja. Kalau cerita Posesif Aran bakalan di buat novel.

So, sebagian ceritanya bakalan aku spil di Wattpad dan sisanya di buku novelnya.

Di sini bakalan banyak masalah yang akan terjadi, jadi bakalan panjang juga part nya.

So, aku perjelas lagi, di Wattpad cuman sebagian aja, sisanya sampai tamat di buku novelnya.

Ngokey 😉








Bukan sekarang kok ngab, sekitar part 30 atau 35, bukunya bakalan di rilis☺️

Cuman sekedar info aja, buat kalian nabung, siapa tau nanti kalian tertarik sama kelanjutan ceritanya 😁






Posesif Aran [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang