30

3.9K 355 19
                                    

Malam Minggu ye

Peluk online ʕっ•ᴥ•ʔっ











































Mirza membawa Chika ke markas, dimana di sana sudah ada Zee, ollan dan beberapa bodyguard Aran.

"Om percaya kalau kamu bisa bawa anak om kembali dengan selamat"ucap Bobby.

"Mirza akan usahakan om"ucap Mirza.

"Za, lo ngepain bawa Chika ke sini?"tanya Zee.

"Ga papa, gw kasian sama Chika, pengen banget ketemu sama Aran"ujar Mirza yang di balas anggukan oleh Zee.

"Om mau kamu bunuh kedua pria yang menyekap anak om"ucap Bobby.

"Bunuh?"ucap Mirza.

"Iya, kenapa, kamu tidak bisa membunuh kakek mu sendiri?"tanya Bobby.

"Bisa, Mirza bisa bunuh orang bejat itu"

Bobby tersenyum tipis."bagus"




***


"Ini gedung yang di bilang Fiony kan?"tanaya Zee.

"Iya, ketat banget anjir, gimana kita mau masuk?"ucap Ollan.

Tampak, seluruh gedung itu di jaga ketat oleh pria berbaju hitam, membawa senjata yang mungkin saja bisa membunuh mereka berempat.

"Kak Mirza, kenapa kita kesini, dimana Aran?"ucap Chika.

"Em... Aran ada di dalam gedung itu, dia nungguin Chika di sana"ucap Mirza, mengelus kepala Chika.

"Ya udah ayo ke sana, Chika mau ketemu sama Aran"ucap Chika.

"Iya nanti ya, sabar ya"ucap Mirza lembut.

"Terus, sekarang gimana kita masuknya?"tanya Zee.

Mereka semua terdiam, memikirkan bagaimana cara yang aman untuk masuk kedalam gedung itu.

"Bodyguard kita jumlahnya berapa?"tanya Zee.

"Em... Mungkin ada sampai 100 orang"ucap Mirza."kenapa?"

"Suruh mereka berpencar, melenyapkan penjaga itu"ujar Zee.

"Ah ya, kenapa tidak kepikiran dari tadi"ujar Mirza.

Mirza mengambil handphonenya di saku, lalu menelfon salah satu bodyguard yang berada di belakang mobil mereka.

"Halo tuan"

"Lenyapkan penjaga gedung itu, ingat tanpa suara, agar tidak terdengar oleh yang lain"ujar Mirza.

"Baik tuan"

Mirza mematikan sambungan telepon nya.

"Mereka sudah bergerak, kita tinggal mantau para bodyguard Aran dari sini"ujar Zee.

"Ollan lo diem aja kagak mikir"ujar Mirza.

"LAPER gw belum makan"jawab ollan memegang perutnya.

"Bisa bisanya anak orang!"ujar Mirza menggeplak kepala Ollan.

Tak selang berapa lama telpon Mirza berbunyi.

"Halo tuan, semua penjaga gedung ini sudah kami lumpuhkan, tapi..."

"Tapi apa?"tanya Mirza.

"Tapi, kita juga harus berhati-hati, mungkin di dalam gedung ini juga ada para penjaga juga"

"Oke, kalian harus waspada, jangan sampai ada yang terluka sedikitpun di antara kalian"

"Baik tuan"

Posesif Aran [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang