14

4.4K 423 17
                                    


Aku usahakan sebagus bagusnya cerita ini sampai selesai. Sampai sampai setiap saat kalau dapat ide selalu aku tulis😁 sebenarnya masih banyak lagi ngab.

 Sampai sampai setiap saat kalau dapat ide selalu aku tulis😁 sebenarnya masih banyak lagi ngab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buat kalian yang nanya kalau buku novelnya udah keluar, ada di Gramedia gak?
Enggak ngab☺️

Aku cetak buku sendiri, ah bukan sediri sih...
Temen gw yang cetak😁
Karena dia bilang bagus ceritanya, jadi dia nawarin untuk di jadikan buku👍.
Ya udah aing terima aja ya kan🤣


































Chika berjalan sendiri menuju kantin, karena tadi ia izin balik ke kelasnya untuk mengambil uangnya yang tertinggal di dalam tasnya.

Tak sengaja, ia berpapasan dengan fiony. Fiony menarik lengan Chika, membuat chika menghentikan langkahnya.

"Kenapa?"tanya Chika polos.
"Masih hidup juga lu bocil"ujar fiony.
"Kalau ga hidup, aku ga akan disini"kata Chika dengan senyuman manisnya.

Fiony mendengus."dasar bocil, kok bisa Aran mau sama bocil culun kayak lu!" Ujar fiony lalu meninggalkan Chika.
"Kan bener yang gw bilang, emang salah ya?"gumam Chika.

***

Chika menunggu Mirza di parkiran sekolah. Chika sangat kesal menunggu Mirza yang sendiri tadi belum keluar dari gedung sekolah.

"Kamu, Chika ya?"tanya seseorang.
Chika menoleh kearah sumber suara itu."iya, ada apa?"
"Kamu pulang bareng aku ya, kakek kamu nyuruh aku jemput kamu"ujarnya.

Chika terdiam sejenak, ia kembali mengingat ucapan Aran.

"Jangan mau dekat dengan laki laki lain selain aku dan Mirza"

Chika menggelengkan kepalanya."enggak mau, aku pulang sama kak Mirza"ujar Chika sedikit menjauh dari pria itu.
"Mirza? Siapa dia?"tanya pria itu.
"Kakak aku, kenapa?!"ujar Chika ketus.

Pria itu menggelengkan kepalanya."pulang sama aku aja, kakak kamu belum pulang kan?"
"Ga mau, bentar lagi juga kak Mirza keluar"ujarnya terus menjauh dari pria itu, karena selalu saja pria itu berusaha berdekatan dengan Chika.

"Kamu takut sama aku?"tanya pria itu.
"Enggak! Cuman jaga jaga aja, kita kan ga kenal!"
Pria itu terkekeh."ya udah, kenalin nama aku Rehan, aku anak dari rekan bisnis kakek mu"jelasnya.
"Terus, apa peduliku, aku tidak mengenal mu, pergi dari hadapan ku!"ujar Chika mengusir Rehan.

Rehan terpancing emosinya, ia mencengkram erat lengan Chika, membuat Chika meringis kesakitan.

"Lepasin s-sakit!"lirih Chika, berusaha melepaskan cengkeraman Rehan.
"Ayo ikut pulang dengan saya!"ujarnya sedikit memaksa, menarik lengan Chika.

Chika memberontak, ia memukul lengan kekar milik Rehan.

"Lepasin, hiks sakit!"lirih Chika, yang mulai menangis.
"Aku akan melepaskan tangan mu, jika kamu mau ikut dengan ku"ujarnya datar.
"Ga mau hiks, Aran sakit..."tangis Chika semakin kencang.

Posesif Aran [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang