SIAP UNTUK MELIHAT KEPOLOSAN CHIKA GESS?!
KUATKAN MENTAL KALIAN!!
ʕっ•ᴥ•ʔっAran, memerhatikan setiap inci wajah polos gadisnya saat tertidur. Aran mencubit hidung mancung milik Chika, membuat gadis itu terusik.
"Sssstttt tidur lagi ya"ucap Aran sambil mengelus punggung Chika agar tertidur kembali.
Chika mengeratkan pelukannya di pinggang Aran, mendusel di tengkuk leher laki laki itu.
Jam menunjukkan pukul lima pagi, Aran sudah datang dari jam setengah lima, untuk menjemput gadisnya itu. Karena Chika sudah sembuh dari demam akibat mandi hujan kemarin.
"Sayang bangun, udah pagi"bisik Aran di telinga Chika.
Tak ada pergerakan dari gadisnya itu. Ide jahil kini muncul di pikiran Aran. Aran mencium pipi chubby Chika, sesekali ia menggigit pelan pipi gadisnya itu.
"Nnnggkkhhh! Jauh jauh, ga mau cium.."rengek Chika sambil menjauhkan muka Aran yang ingin mencium pipinya lagi.
Aran terkekeh gemas, bukanya berhenti, Aran malah berusaha menyingkirkan tangan Chika, dan mencium pipi chubby Chika bertubi tubi.
"Hhuuaaa mamah Aran nakal!"ucap Chika menarik rambut Aran untuk menjauh dari mukanya, karena Aran menggigit pelan pipi Chika.
"Bangun makanya"ucap Aran, sambil mengelap pipi Chika yang terkena air liur nya.
"Ga mau sekolah Aran"rengek Chika, mempererat pelukannya di pinggang Aran menaruh kepalanya di dada bidang milik Aran.
"Sekolah, nanti kita beli es krim mau?"bujuk Aran. Chika mendongakkan kepalanya.
"Beneran"Aran menganggukkan kepalanya.
"Ya udah Chika mandi"ucap Chika melepaskan pelukannya dari Aran. Berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
*****************
Aran memarkirkan mobilnya, terlihat sekolah belum terlalu ramai.
"Mau gendong?"tanya Aran sambil mengelus rambut Chika.
"Mau"
Aran pun keluar dari mobil, berlari menuju pintu samping, dan membukanya. Terlihat Chika yang sudah merentangkan tangannya untuk di gendong oleh laki laki itu.
Aran pun mengendong Chika ala koala. Menutup kembali pintu mobil.
"Bayi gede Aran manja banget"ucap Aran sambil mengelus punggung Chika.
Aran berjalan masuk menuju sekolah, terlihat saat berjalan di koridor, banyak tatapan murid menuju ke mereka.
Ada tatapan tak suka dari sebagian murid membuat Chika bergidik ngerih, ia pun menyembuhkan wajahnya di tengkuk leher Aran.
"Weess! Udah jadi bapak aja kawan kita" ucap Mirza.
"Anaknya umur berapa om"lanjut Zee.
Aran memutar matanya malas, mendengar ucapan tak penting dari teman temannya.
"Siapa ran"tanya Arya.
"Cewek gw, kenapa?"ketus Aran.
"Ga papa, nanya aja, galak bener jadi manusia"kata Arya.
Aran menurunkan Chika, merapikan rambut gadisnya yang sedikit berantakan. Chika menoleh ke arah ketiga laki laki yang berbicara dengan Aran tadi.
"Kak Mirza kenapa ada di sini?"tanya Chika polos.
"Sekolah di sini gw"jawab Mirza malas. Ya, Mirza sangat males dengan ucapan ucapan polos yang keluar dari mulut sepupunya itu.
"Owh, kok baru nampak?"Zee terkekeh gemas dengan tingkah laku pacarnya Aran yang seperti anak SD.
"Ngilang kemarin dianya"celetuk Arya.
"Enak aja mulut lu, gw kemarin ada di sini selalu"jawab Mirza.
"Lu nginep di sekolah za?!"tanya Zee sok syok.
"Ga gitu Bambang, gw sunat juga burung lu yang di bawah"celetuk Mirza.
Aran membulatkan matanya, menatap tajam ke arah Mirza. Ia langsung memeluk gadisnya itu, berharap tak mendengar ucapan aneh dari Mirza.
"Aran, Aran Aran..."panggil Chika.
"Iya sayang kenapa hm?"ucap Aran mengecup kepala Chika.
"Burung yang di bawah itu apa?"ucapan polos Chika membuat Mirza Arya dan Zee tertawa terbahak bahak.
Aran menatap datar ketiga temannya itu. Tak seharusnya ia mempertemukan Chika dengan teman Dajjal nya itu.
"Buka apa apa sayang, ga penting itu, sekarang aku antar ke kelas ya"Chika mengangguk, menurut dengan ucapan Aran.
"Hati hati om, nganter anaknya"celetuk Arya membuat Zee dan Mirza terkekeh pelan.
*************
"Belajar yang pinter, jangan nakal, kalau ada yang jahilin kamu, lapor ke aku ya"ucap Aran mengelus kepala Chika.
Chika mengangguk mengerti dengan ucapan Aran.
"Nanti jam istirahat aku jemput di kelas, jangan pergi sebelum aku datang, oke"
"Oke bos"Aran terkekeh gemas melihat Chika, ia mengunyel pipi chubby Chika.
"Iihhh! Jangan, nanti makeup nya hilang"ucap Chika memanyunkan bibirnya.
"Iya iya, maaf ya, nanti aku belikan es krim"ucap Aran.
"Yang banyak ya"Aran menganggukkan kepalanya. Sejujurnya ia tak akan menuruti permintaan gadisnya itu. Tak mungkin kan jika dia membelikan banyak es krim untuk gadisnya, ga sehat menurut terlalu makan banyak es krim.
"Ya udah, aku ke kelas ya"Aran mengecup kening Chika. Lalu ia pergi menuju kelasnya.
"Dadah"ucap Chika pelan sambil melambaikan tangan, dan tentunya Aran tidak mendengar itu. Pasalnya ia berlari lumayan cepat menuju kelasnya.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Aran [Telah Terbit]
Teen Fiction"Aran mau peluk" "sini"Aran menggendong Chika ala koala, mengelus punggung Chika agar gadis itu tertidur. Chika meletakan kepalanya di tengkuk leher Aran, mendusel mencari kenyamanan di sana. "jangan tinggalin aku"ucap Chika di dalam sana. "ga akan...