25

3.6K 393 27
                                    

Niat up cerita, tapi di bilang ga niat buat cerita 🥲

“nyesek bet dah :)”

Emang salah ya kalau aku up nya 3 hari sekali.
Inget ya ngab, author itu juga manusia, punya kesibukan lain.

Mohon pengertiannya ya ngab 😊

















Aran, dengan penampilan yang sudah tidak karuan, rambut acak acakan, ia masih mencari gadisnya yang telah hilang selama 24 jam ini. Aran benar benar tidak memperhatikan kondisi tubuhnya sendiri, bahkan ia belum makan sedikit pun dari semalam.

Aran masih melakukan mobilnya, mencari Chika, masih di daerah ibu kota Jakarta, ia sangat yakin, bahwa yang menculik Chika pasti tak jauh dari daerah ibu kota ini.

Aran memberhentikan mobil di dekat pasar. Banyak orang yang berlalu lalang di sana, ia berharap, salah satu dari mereka, ada yang melihat Chika.

Aran turun dari mobilnya, ia mulai menanyakan kepada beberapa pedagang di sana. Namun tidak ada yang melihat Chika. Ia juga bertanya kepada warga yang sedang berbelanja di pasar itu, tapi tetep saja tidak ada yang melihatnya.

Aran kembali masuk kedalam mobilnya, ia mulai meninggalkan pasar itu.

"Kamu dimana sayang, aku dah keliling kota Jakarta, tapi kamu ga ketemu juga"lirih Aran.

Mobil Aran memasuki gang yang tak terlalu sempit, muat untuk mobil masuk ke dalam gang itu. Aran menjalankan mobilnya dengan kecepatan rendah, ia melihat sekeliling gang itu, berharap ia dapat menemukan gadisnya.

Mata Aran tertuju kepada gedung tua terbengkalai di sana, Aran memberhentikan mobilnya. Entak mengapa firasatnya mengatakan bahwa gadisnya berada di sana.

Aran keluar dari mobilnya, ia berjalan memasuki area gedung tua itu. Gedung itu tampak sangat kotor, dan mungkin sudah lama di tinggalkan. Aran berjalan masuk kedalam gedung tua itu. Tak lupa juga ia menghidupkan lampu senter yang berada di handphonenya, karena benar benar sangat gelap di dalam gedung itu.

Aran menelusuri setiap ruangan yang berada di dalam gedung tua itu sendiri. Namun ya, sama saja, dia tidak menemukan gadisnya itu.

"Tolong, Aran aku takut hiks"

Aran menghentikan langkahnya, ia membalikkan badannya, mengedarkan pandangannya ke arah suara yang samar samar ia dengar.

"Suara siapa itu, apakah disini ada orang?"gumam Aran.

Aran berjalan terus ke ujung belakang gedung tua itu. Ia melihat ada satu ruangan tertutup dan di ganjal oleh beberapa benda berat.

Aran mendekati Rungan itu, ia dapat mendengar suara tangisan seseorang.

"Suara itu, mirip dengan Chika, apa Chika berada di ruangan ini?"

Aran mulai menyingkirkan barang barang yang mengganjal di depan pintu ruangan itu. Beberapa menit ia telah menyingkirkan semua barang barang itu. Ia membuka kenop pintu secara perlahan. Aran berjalan masuk ke dalam ruangan itu, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan itu.

"Chika, sayang apa itu kamu?"ucap Aran berjalan masuk ke dalam ruangan itu.

"Hiks, Aran tolong Chika takut"

Aran terus mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan itu, ruangan itu sangat besar, ia harus ekstra teliti dalam menemukan gadisnya itu.

Sampai di ujung lorong di ruangan itu, Aran menatap miris gadisnya yang terduduk di lantai dengan tangan dan kakinya yang di ikat, matanya yang sembab, dan juga penampilannya yang amat berantakan. Aran berlari menuju Chika. Dengan cepat Aran melepaskan seluruh ikatan tali Yanga berada di tangan dan kaki gadisnya itu.

"Hiks Aran Chika takut"ucap Chika langsung memeluk erat tubuh Aran.

Aran membalas pelukan Chika, ia mengelus lembut punggung gadisnya itu.

"Jangan takut ya, ada Aran disini"ujar Aran menenangkan Chika. Mata Aran mulai memerah, satu air matanya mengalir ke pipi Aran, kali ini, ia benar benar sangat marah, Aran pastikan seseorang yang sudah menyekap gadisnya itu akan Aran bunuh dengan tangannya sendiri.

"Kita pulang ya"ujar Aran, menggendong Chika ala koala. Aran berjalan keluar dari gedung tua itu menuju mobilnya.

Ia melajukan mobilnya menuju rumah Chika. Aran membiarkan Chika duduk di pangkuannya, memeluk erat tubuhnya. Ia tau saat ini gadisnya itu sangat ketakutan atas kejadian ini.

"Sayang, tidur ya, jangan nangis terus, Aran ga suka"ujar Aran, mengelus punggung Chika menggunakan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya memegang setir mobil.

"Ga mau, Chika taku Aran pergi terus Chika di culik lagi, hiks"tangis Chika di tengkuk leher Aran.

"Ga sayang, Aran ga akan ninggalin Chika, Aran bakalan ada di samping Chika terus, tidur ya"ujar Aran mengelus punggung Chika agar tertidur.

Chika memeluk erat pinggang Aran, ia mendusel di tengkuk leher Aran mencari kenyamanan di sana. Selang 10 menit, terasa nafas Chika yang sudah teratur menandakan bahwa gadisnya itu telah tertidur pulas.

"Aran ga bakalan ninggalin Chika, Aran bakalan bunuh orang yang sekap Chika!"gumam Aran.



























🥲


TBC...

Posesif Aran [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang