Setelah mengantarkan client nya pulang, Aran segera menancapkan mobilnya menuju rumah gadisnya. Ia baru saja di telfon oleh Mirza, katanya Chika nangis terus.
Tak berapa lama, Aran sampai dan memarkirkan mobilnya di halaman rumah Chika. Aran langsung berlari masuk kedalam rumah Chika. Di ruang tamu, terlihat Mirza yang sedang asik bermain PS nya.
"Za, Chika mana?"
"Di kamar, ngambek dianya"jawab Mirza, tanpa mengalihkan pandangannya dari layar tv.
"Gw ke kamar Chika dulu ya"ucap Aran, yang di balas acungan jempol oleh Mirza.
Aran perlahan membuka pintu kamar Chika. Terlihat gadis itu yang sedang duduk di ranjangnya sambil memeluk boneka Teddy bear miliknya.
"Sayang"panggil Aran. Namun tak ada jawaban dari Chika. Gadis itu hanya menatap sekilas ke arah Aran.
Aran menghela nafasnya, baru kali ini ia melihat gadisnya itu ngambek kepadanya.
Aran berjalan mendekati Chika. Ia memeluk erat tubuh mungil gadisnya itu.
"Aaaa ga mau peluk, sana..."ucap Chika, memberontak didalam pelukan Aran.
"Sssstttt, Chika marah ya sama Aran?"tanya Aran, ia mengelus punggung Chika agar gadis itu tidak menolak di peluk olehnya.
"Aran jahat"ucap Chika memanyunkan bibirnya.
"Iya Aran jahat"sahut Aran mengalah.
"Aran ga sayang sama Chika, hiks"tangis Chika dalam pelukan Aran.
"Sssstttt, siapa bilang Aran ga sayang sama Chika, Aran sayang sama Chika kok"
"Aran tadi pulang sama cewek itu, Aran kan punya Chika, ga boleh deket deket sama cewek lain"jelas Chika.
Aran terdiam, ternya gadisnya ini sudah mulai tumbuh dewasa. Cepat atau lambat, pasti gadis bocilnya ini akan tumbuh menjadi gadis dewasa dan tidak polos lagi.
"Jangan cepet dewasa, Aran ga mau"gumam Aran memeluk erat tubuh Chika.
"Ha?"sahut Chika bingung.
"Mau tidur?"tanya Aran.
Chika menganggukkan kepalanya.
"Ya udah, sini baring di kasurnya"ucap Aran menepuk kasur Chika.
Chika menidurkan tubuhnya."Aran tidur juga, Chika mau peluk"ucap Chika memanyunkan bibirnya.
Aran segera membuka jas nya, kini hanya tersisa kemejanya saja yang ia pakai. Aran membaringkan tubuhnya di samping Chika, lalu ia memeluk erat tubuh gadisnya itu.
Aran mengelus punggung Chika agar gadis itu tertidur pulas. Terlihat Chika yang mendusel di dada bidang milik Aran, mencari kenyamanan di sana.
Tak berapa lama, gadisnya itu tertidur pulas. Aran mencium pipi chubby milik Chika, sesekali ia menggigit pipi bakpao itu membuat Chika terusik.
"Sssstttt, tidur lagi"ucap Aran mengelus punggung Chika kembali.
***
Kini Aran sudah berada di rumahnya. Ia Baru saja selesai mandi. Aran berjalan keluar dari kamarnya, ia menghampiri Shania yang berada di ruang tv.
"Mah, papah mana"tanya Aran.
Shania mengalihkan pandangannya ke arah Aran."ada di ruang kerjanya"
"Kenapa?"tanya Shania.
"Ga papa, tadi papah nyuruh Aran buat temuin papah"ujar Aran.
"Mau ngepain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Aran [Telah Terbit]
Teen Fiction"Aran mau peluk" "sini"Aran menggendong Chika ala koala, mengelus punggung Chika agar gadis itu tertidur. Chika meletakan kepalanya di tengkuk leher Aran, mendusel mencari kenyamanan di sana. "jangan tinggalin aku"ucap Chika di dalam sana. "ga akan...