Chika berjalan keluar dari gedung sekolah sendiri, teman temannya sudah pulang duluan, sedangkan Aran masih ada urusan di kantor kepsek.
Chika berjalan menuju mobil Aran, sekolah nampak sudah sepi karena para murid ya ng sudah berpulangan. Tiba tiba, tang Chika di tarik oleh seseorang. Mulut dan hidungnya di tutup oleh kain yang sudah di kasih obat tidur, membuat hal Chika tak sadarkan diri.
"Ini jadinya kalau lo main main sama gw Chika!"
***
Aran berjalan keluar dari gedung sekolah, ia menuju parkiran dimana tepat mobilnya berada. Aran mengerutkan dahinya, saat tidak melihat ada Chika di sekitar mobilnya itu.
"Chika, kamu dimana?"ucap Aran. Ia menghampiri mobilnya namun Chika tak ada di sana.
Aran mulai berlari masuk kembali ke dalam gedung sekolahnya. Ia mencari Chika ke setiap ruangan kelas, namun tetap saja tidak ada.
Aran mengacak rambutnya frustasi, ia kembali berlari keluar dari gedung sekolahnya, ia berjalan masuk kedalam mobilnya, menancapkan gas meninggalkan pekarangan sekolahnya.
"Chika, kamu diman sayang"gumam Aran.
***
Di gedung tua, terdapat gadis yang sedang di ikat tangan dan kakinya. Gadis itu masih pingsan, dan belum sadarkan diri.
Tak berapa lama, gadis itu mulai membuka matanya, kepalanya yang amat pusing, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang sangat gelap, kotor dan berbau busuk.
"A-aku dimana?"lirih gadis itu.
Gadis itu adalah Chika, ia baru sadar kalau lengan dan kakinya terikat oleh tali, membuatnya tidak dapat kemana mana.
"Tolong!!"teriak Chika, namun tak ada yang menjawab.
"Hiks Aran tolong, Chika takut"lirih Chika, ia mulai menangis, tubuhnya mulai gemetar karena ketakutan.
"Aran hiks chika takut"tangis Chika semakin kencang.
***
Aran memukul setir mobilnya, wajahnya telah memerah, sungguh ia sangat marah karena gadisnya yang terlah di cilik oleh seseorang.
"Gw ga bakalan biarin lo hidup tenang setelah bermain main dengan gw!!"ujar Aran.
Aran melajukan kembali mobilnya, ia tak akan pulang sebelum menemukan gadisnya itu. Sudah satu harian Aran berkeliling kota Jakarta, mencari keberadaan gadisnya yang hilang. Sesekali Aran bertanya kepada warga sekitar, namun semua warga yang ia tanya tidak pernah melihat Chika.
***
1 hari berlalu, Chika masih belum di temukan. Aran juga belum pulang ke rumahnya, ia masih tetap mencari gadisnya tanpa mengistirahatkan tubuhnya.
Sedangkan Rehan, ia sudah tau kalau Chika menghilang. Rehan buru buru menemui seseorang yang sangat ia curigai bahwa dialah yang menculik Chika.
Rehan melajukan mobilnya menuju salah satu sekolah ternama di Jakarta. Ia turun dari mobilnya, lalu berjalan masuk kedalam gedung sekolah itu.
Rehan terus mencari orang itu, dari kelas yang berada di lantai satu hingga lantai tiga. Rehan membuka salah satu pintu kelas ujung yang berada di lantai tiga. Dan, ketemu, Rehan langsung menarik orang itu keluar dari kelasnya. Rehan membawa gadis itu ke tempat yang sepi.
"Apa apaan sih lo narik narik gw!"
"Lo bawa kemana Chika?!"
"Apaan sih gila lo ya nanya Chika ke gw!"
"Ga usah berbohong, gw tau lo yang nyulik chika kan Fiony!!"bentak Rehan.
Fiony terkekeh."kalau iya emang kenapa?"
"Lo itu ya, gw ga pernah nyakitin Aran sekali pun, tapi lo nyakitin Chika, gw ga terima!!"
"Suruh siapa calon istri lo itu masih nempel nempel sama Aran!"
"Lo ga bisa pakai cara lain apa!"
"Gak, udah lah, biarin aja Chika mati ketakutan di sana, peduli amat lu!"ujar Fiony santai.
Plak!!
Fiony memegang pipinya yang terasa panas dan sakit akibat tamparan dari Rehan.
"Lo apa apaan sih main nampar gw!!"
Rehan mencengkram kuat kedua bahu Fiony, membuat sang empu meringis kesakitan.
"Lo denger ya, kalau Chika sampai kenapa napa, gw ga segan segan bunuh Aran di depan mata lo!!"desis Rehan.
Rehan melepaskan cengkeramannya, lalu ia pergi meninggalkan Fiony di sana.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Aran [Telah Terbit]
Teen Fiction"Aran mau peluk" "sini"Aran menggendong Chika ala koala, mengelus punggung Chika agar gadis itu tertidur. Chika meletakan kepalanya di tengkuk leher Aran, mendusel mencari kenyamanan di sana. "jangan tinggalin aku"ucap Chika di dalam sana. "ga akan...