Dobel up nih...Oh ya, par 27 nanti bakalan nguras emosi kalian, siap siap buat marah marah ya kalian🙂😁
Rehan mengikuti seseorang gadis yang tengah berjalan di area sekitar danau. Ia terus mengikuti gadis itu, hingga saat gadi itu mendudukkan dirinya di kursi yang berada di sana.
Rehan berjalan mendekati gadis itu. Ia menepuk pundak gadis itu, membuat gadi itu tersentak kaget.
"Siapa lo?"
"Bukan siapa siapa, tapi gw mau lo berkerja sama sama gw"ujar Rehan memegang tangan kirinya yang masih sakit karena di pelintir oleh Aran kemarin.
"Maksud lo?"
"Gw tau lo suka sama Aran kan?"ujar Rehan. Gadis itu lagi lagi tersentak kaget dengan ucapan Rehan.
"Lo siapa, dari mana lo tau gw suka sama Aran?"
"Gw tau semuanya Fiony, jadi ga usah basa basi, lo mau berkerja sama sama gw?"
"Kerjasama dalam bentuk apa?"tanya Fiony.
Rehan tersenyum miring."kerja sama untuk memisahkan Aran dan Chika, Aran bakalan jadi milik lo, dan Chika bakalan jadi milik gw"
"Owh jadi lo suka sama bocil itu"kekeh Fiony.
Rehan mencengkram rahang Fiony, membuat sang empu meringis kesakitan.
"Jangan pernah bilang Chika itu bocil!"desis Rehan lalu melepas cengkramannya.
"Sekarang jawab saja, mau atau tidak berkerja sama sama gw!"
Fiony terdiam sejenak."iya gw mau"
***
Chika sekarang berada di minimarket sendirian tanpa di temani Aran atau pun Mirza. Ia berjalan menuju lemari yang berisikan banyaknya macam es krim di sana.
Sudut bibir Chika terangkat, ia mengambil tiga macam es krim yang berbeda lalu ia membawanya ke kasir.
Saat ia Ngin melangkahkan kakinya menuju kasir, langkah Chika terhenti saat Fiony tiba tiba datang di hadapannya.
"Astaga kaget"ujar Chika mengelus dadanya.
Fiony memutar bola matanya malas."Chika, bocil sok cool dan manja banget sama Aran"
Chika tak menjawab ucapan dari Fiony, ia hanya menatap polos ke arah gadis yang berada dihadapannya itu.
"Lo bisa ga sih cil jauh jauh dari Aran!"desis Fiony.
"Kenapa, Aran pacar aku, kenapa harus aku jauhi"
"Karena lo itu ga pantes sama Aran, mending lo itu sama Rehana aja tuh!"ujar Fiony yang membuat Chika kaget. Bagai mana bisa Fiony tau tentang Rehan.
"Kakak tau Rehan dari mana?"
"Bukan urusan lo gw tau dari mana, yang penting lebih baik lo jauh jauh dari Aran, kalau enggak..."
"Kalau enggak?"tanya Chika.
"Aran bakalan gw buat dia babak belur, dan koma, kalau perlu gw buat aja Aran mati",ujar Fiony terkekeh kecil.
"Jangan sakiti Aran nya Chika!"ucap Chika, ia memanyunkan bibirnya.
"Kalau lo ga mau Aran kenapa kenapa, lebih baik lo jauhin Aran aja, gampang kan?"
"Chika ga mau jauh dari Aran, jangan sakiti Aran"lirih Chika.
"Gw ga mau tau, kalau lo masih gw liat dekat dengan Aran, gw bakalan buat Aran celaka, PAHAM LO!"ucap Fiony meninggalkan Chika.
Chika meneteskan air matanya. Ia benar benar takut Aran terluka, ia ga bisa jauh dari Aran. Aran sangat berharga di dalam hidup Chika, tak akan mungkin bisa Chika hidup tanpa Aran.
***
Aran berjalan membukakan pintu mobil untuk Chika keluar. Chika tersenyum manis karena perlakuan Aran.
"Makasih sayang.."ucap Chika.
"Yuk Aran antara masuk ke dalam kelas"ujar Aran menggandeng lengan Chika.
"Aran, nanti Chika mau ke toko buku boleh?"tanya Chika, sedikit mendongakkan kepalanya menatap Aran yang lebih tinggi darinya.
"Boleh, mau beli buku apa hm?"
"Beli buku novel"ujar Chika.
"Iya nanti Aran temenin Chika beli buku ya"ujar Aran mengelus kepala Chika.
"Yey, makasih Aran"Chika memeluk erat tubuh Aran dari samping.
Dari kejauhan, seseorang sedang memperhatikan Aran dan Chika yang sedang berjalan di koridor sekolah. Ia mengepal tangannya kuat-kuat, ia sangat emosi melihat Chika yang masih saja dekat dengan Aran.
"Lo main main sama gw ya Chika!!"
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Aran [Telah Terbit]
Fiksi Remaja"Aran mau peluk" "sini"Aran menggendong Chika ala koala, mengelus punggung Chika agar gadis itu tertidur. Chika meletakan kepalanya di tengkuk leher Aran, mendusel mencari kenyamanan di sana. "jangan tinggalin aku"ucap Chika di dalam sana. "ga akan...