• BEGINNING •

523 62 3
                                    

! : gatau kalian bisa dapet feel nya apa engga, tapi aku saranin baca nya malam ;)

📍 Busan,
2022.04.11

Wanita dengan mata monolid dan rambut panjangnya yang digerai itu sedang membuatkan teh untuk suaminya yang berada di ruang tamu.

"Cha. Minumlah," katanya meletakkan secangkir teh itu di meja.

Kim Dahyun, istri dari seorang pria bernama Jung Jaehyun.

"Dahyun-ah," panggil Jaehyun.

"Ne?"

"Karena anak kita akan segera lahir, bagaimana kalau kita pindah rumah? Karena tidak mungkin kita tinggal di apartemen yang kecil ini untuk bertiga."

"Yang menurutmu baik untuk kita, aku akan ikut denganmu." Dahyun tersenyum.

"Aku menemukan rumah bekas tempat konstruksi, tipe rumah itu sangat ideal, rumah itu juga dijual dengan harga yang sangat murah." Jelas Jaehyun.

"Jinjja?"

"Iya, apalagi rumah itu berada tidak jauh dari kota Seoul, lingkungan nya sangat bagus dan juga rumah itu tidak jauh dari pusat perbelanjaan." Lanjut Jaehyun lagi.

"Woah, jadi kapan kita akan pindah?"

"Bagaimana kalau tanggal dua puluh dua bulan ini?"

"Dua puluh dua?" Tanya Dahyun meyakinkan.

"Iya, apa ada yang salah?"

"Beberapa orang Korea percaya, kita tidak bisa pindah rumah pada tanggal itu. Katanya akan membawa kesialan karena roh jahat yang ada di rumah sebelumnya akan mengikuti." Jelas Dahyun.

"Dan apa kau percaya?"

"Percaya tidak percaya.."

"Bukankah yang harus kita takuti hanya Tuhan?"

"Ya sudah, kalau memang itu mau mu."

"Aigo, apa kau merajuk hanya karena masalah tanggal pindah rumah?" Tanya Jaehyun.

"Ani."

"Benarkah? Lalu kenapa wajahmu terlihat kesal? Linggung, sepertinya Eomma mu marah pada Appa." Jaehyun mengelus perut besar Dahyun seolah berbicara pada bayi yang ada di kandungannya.

Tak lama Dahyun meringis kecil.

"Ada apa, Dahyun-ah?" Tanya Jaehyun khawatir.

"Dia menendangku terlalu keras."

"Ah, begitukah? Bagus anak Appa, tendang saja perut Eomma mu. Yang penting Linggung senang." Kata Jaehyun yang langsung mendapat pukulan cukup kuat di lengannya.

"Enak sekali kau kalau bicara. Aku yang kesakitan." Kesal Dahyun.

"Baiklah-baiklah. Jangan marah lagi, ya, Nyonya Jung. Atau kalau tidak anakmu akan tertular sifat pemarahmu." Jaehyun langsung mendekap Dahyun, dan Dahyun yang bersandar pada dada nya.

"Apa kau tidak mengantuk?" Tanya Jaehyun.

"Mengantuk. Aku ingin tidur tapi dia terus bergerak di dalam perutku." Dahyun mengusap perutnya.

Jaehyun langsung berdiri dan menggendong Dahyun. "Aku akan menemanimu, mau ku nyanyikan Nina Bobo?"

"Mwo? Aku bukan anak kecil, Jae." Dahyun sudah mengalungkan tangannya di leher Jaehyun.

Red Crayon

"Jika Linggung sudah lahir, mau diberi nama apa?" Tanya Jaehyun pada Dahyun yang sudah tenggelam dalam pelukannya.

"Hyunbin."

"Hyunbin? Nama yang bagus." Jaehyun lanjut menepuk pelan punggung Dahyun dan tangan kirinya mengusap kepala Dahyun.

"Aku jadi teringat saat masih kecil, appa selalu menyanyikan lagu Nina Bobo sebelum aku tidur." Kata Dahyun.

"Hm. Baiklah sekarang tidur, ya. Sudah malam."

"Jalja.." kata Dahyun kemudian memejamkan matanya.

Red Crayon

[20211013]

masih permulaan, btw ini update kapan aja ya. Gaada jadwalnya ;)
Dan cerita ini juga bukan tentang krayon merah doang, cerita krayon merah akan ada di pertengahan bab.

jangan lupa vote dan comments!

GHOST GOT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang