• ABOUT THAT HOUSE •

274 47 10
                                    

📍 Busan,
2022.04.19

Dahyun baru saja dari supermarket dan bertemu tetangganya yang tinggal bersebrangan dengan unitnya, Sana.

"Aigo, kita tinggal bersebrangan tapi rasanya kita jarang bertemu." Ujar Sana.

"Aku selalu di rumah. Mungkin kau yang sangat sibuk." Dahyun hanya terkekeh kecil.

"Kapan tanggal persalinanmu?" Tanya Sana.

"Sepertinya bulan Juni."

Sana mengangguk mengerti, "Ah.. Selamat datang di dunia ibu." Kata Sana. Iya, dia memang sangat bawel.
  "Suamimu sudah berangkat tadi pagi sekali, apa dia sesibuk itu?"

"Tidak juga, dia sedang mengurus perpindahan."

"Perpindahan? Kau akan pindah?"

"Eoh." Jawab Dahyun.

"Kau akan pindah kemana?" Tanya Sana, penasaran.

"Di sebuah rumah di Seoul."

"Tunggu, apa rumah yang dekat dengan pusat perbelanjaan itu?"

"Eoh, darimana kau tahu?"

"Tentu saja aku tahu, dulu temannya temanku pernah tinggal disana, dan ada beberapa kejadian aneh disana. Akhirnya dia pindah." Jelas Sana.

Dan sekarang Dahyun semakin penasaran. "Kejadian aneh, maksudmu?"

"Dia sering mendengar suara anak kecil. Tapi tidak tahu asalnya. Anak kecil itu terus meminta tolong."

"Anak kecil?" Dahyun masih belum mengerti.

"Iya. Pernah sekali dia melihat anak kecil itu. Dia cantik, memiliki rambut coklat panjang dan kulit yang putih." Jelas Sana.

"Eomma, apa kau akan terus mengobrol? Aku lapar." Tiba-tiba Taemin, anak laki-laki Sana keluar dari unitnya dan merengek.

"Ya, kau mengejutkan Eomma. Dahyun, sepertinya kita akan berbincang lagi nanti."

"Hm. Aku juga harus merapikan rumah." Dahyun mengangguk dan kemudian keduanya mulai masuk ke unitnya.
   "Seorang anak kecil?"

Red Crayon

Malam itu Dahyun hanya menatap Wonwoo yang sedari tadi melihat beberapa berkas.
  Dia ingin menceritakan tentang apa yang Sana ceritakan tadi pagi.

Tapi ia urungkan niatnya, karena tidak mau menambah beban dalam pikiran Jaehyun.

"Dahyun, kau daritadi hanya melamun sambil menatapku. Ada apa? Apa ada yang menggangu pikiranmu?" Jaehyun membuyarkan lamunannya.

"A-ani. Aku hanya.. sedikit lapar." Kata Dahyun berbohong.

"Lapar? Jadi apa yang ingin kau makan sekarang?"

"Bungeoppang."

"Baiklah, ayo kita beli." Jaehyun langsung mengulurkan tangannya untuk menggandeng Dahyun.

*
*
*

"Oppa, sebenarnya ada yang ingin kuceritakan.." kata Dahyun agak ragu.

"Ceritakan saja." Jaehyun langsung menghadap Dahyun.

"Sana eonnie tadi pagi bercerita tentang rumah yang akan kita tinggali nanti." Kata Dahyun sambil mengunyah bungeoppang nya.

"Iya, lalu?"

"Dulu temannya pernah tinggal disana, dan katanya banyak kejadian aneh disana. Ada anak kecil yang terus meminta tolong."

"Jadi kau tidak mau tinggal disana karena mendengar cerita itu, hm?"

"Bukan begitu, aku hanya agak ragu untuk tinggal disana."

"Rasa takutmu akan hilang setelah melihat rumah itu nanti. Bagaimana kalau besok ku ajak kau ke sana?" Tanya Jaehyun.
  "Mau?"

Dahyun pun akhirnya mengangguk dan tersenyum tipis.

• Red Crayon •

Jaehyun mengerem mobilnya saat sudah sampai di rumah yang akan mereka tinggali.

Dahyun melihat sekelilingnya, rumah ini bagus, dan lumayan besar. Benar kata Jaehyun.
   Tapi rumah ini berada di tengah-tengah pertigaan jalan, atau yang biasa disebut 'rumah tusuk sate'.

"Mau masuk ke dalam?" Tanya Jaehyun.

"Apa sudah bisa?"

"Tentu saja."

*
*
*

"Kamar ini akan jadi kamar anak kita nanti." Jaehyun membuka pintu kamar yang berada di lorong.

Dahyun tersenyum melihat kamar yang sudah di cat warna biru itu. "Bagus."

"Kau sudah tidak takut lagi, 'kan?"

Dahyun menggeleng.

"Lusa kita sudah tinggal disini."

"Aku rasa yang diceritakan Sana eonnie itu kebohongan. Tidak mungkin rumah ini banyak kejadian aneh." Dahyun kembali menjelajahi sudut rumah itu.

"Mungkin dia hanya ingin menakutimu saja." Jaehyun merangkul Dahyun untuk keluar.

Tak!

Setelah pintu rumah itu Jaehyun tutup, sebuah benda kecil jatuh di tengah-tengah lorong.

• Red Crayon •

[20211014]

vote and comments

GHOST GOT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang