📍 Seoul,
2022.08.30
Malam itu, Jaehyun tengah menenangkan Hyunbin yang sedari tadi menangis di kamarnya. Dengan keadaan kamar gelap dan hanya mendapatkan cahaya dari celah pintu yang terbuka.
Dahyun mengintip dari celah itu, dan membulatkan matanya kaget. Dia pikir wanita itu sudah tidak menghantui dia dan Jaehyun lagi. Tapi ternyata, wanita dengan rambut pirang itu masih ada.
Dia berdiri di samping Jaehyun sambil tersenyum melihat pria itu menimang Hyunbin.
Dahyun hanya melihat setengah wajahnya, hingga tangan perempuan itu terulur untuk menyentuh pipi Hyunbin.
Dahyun langsung membuka pintu dengan cepat dan menyalakan lampunya membuat Jaehyun terkejut.
Dahyun tersenyum.
"Oppa, kau tidak boleh membiarkan lampunya mati saat menidurkan Hyunbin." Dahyun langsung mengambil alih Hyunbin.
"Kenapa kau malah mengambilnya? Aku masih ingin menggendongnya juga." Kata Jaehyun.
"Baiklah, tapi tidurkan Hyunbin di kamar kita, ya." Dahyun mengembalikan Hyunbin ke Jaehyun.
"Memangnya kenapa?"
"Disini banyak nyamuk. Pipi Hyunbin merah karena digigit nyamuk."
*
*
*
"Apa yang sedang kau baca?" Tanya Dahyun saat melihat Jaehyun membaca sebuah koran, jarang sekali ini terjadi.
Jaehyun menggeleng dan langsung menaruh koran itu kembali, "hanya berita lama. Tentang seorang wanita yang membunuh gadis kecil dengan mengurungnya di sebuah kamar." Kata nya.
"Jinjja? Ah, kenapa dia tega sekali melakukan itu?" Dahyun ikut duduk di samping Jaehyun dan membaca koran itu.
"Tidak ada fotonya, bahkan namanya juga tidak ditulis." Kata Dahyun.
"Wanita itu sekarang sudah tidak ada, dia sudah meninggal."
" "Alasan wanita itu membunuhnya adalah karena ayah dari anak itu menikahi wanita lain. Konon, dia adalah kekasih pertama nya." " Dahyun masih membaca koran itu.
"Astaga, sepertinya wanita itu melampiaskannya pada gadis kecil itu."
"Apa sebelah rumah kita sudah ditempati? Aku melihat mobil merah yang terparkir di halaman rumahnya." Tanya Jaehyun mengalihkan, dia sepertinya tidak tertarik dengan berita yang ada di koran itu.
"Iya, tadi pemiliknya kemari. Namanya Nayeon, tapi aku belum melihat suaminya. Dia kesini hanya bersama anaknya, Hayoon." Jawab Dahyun kemudian menaruh korannya di atas meja.
Jaehyun mengangguk.
"Oppa, tapi ada yang aneh."
"Aneh bagaimana?"
"Nayeon bilang, "anakmu sangat cantik. Mungkin dia bisa bermain dengan Hayoon nanti." Apa maksudnya? Apa yang dia lihat adalah Hyunbin? Tadi siang Hyunbin tidur di ruang tamu." Jelas Dahyun.
"Mungkin Nayeon mengira Hyunbin adalah perempuan." Jawab Jaehyun.
"Mungkin."
• Red Crayon •
Jaehyun hendak pergi bekerja, tapi saat melewati lorong. Dia tak sengaja menendang sebuah krayon.
Jaehyun mengambilnya, dan sama seperti Dahyun saat pertama kali mendapat krayon merah itu. Dia langsung membuangnya.
Dia pun masuk ke kamar Hyunbin.
"Eoh? Dia tidur lagi?" Tanya Jaehyun saat melihat Hyunbin yang terlelap dalam gendongan Dahyun.
"Iya, tengah malam dia terbangun, dan baru tidur lagi jam setengah empat." Dahyun kemudian menaruh botol susu Hyunbin di meja.
"Dahyun-ah, besok aku libur dan aku akan membantumu merawat Hyunbin. Kau pasti kelelahan, 'kan?"
Dahyun hanya menyengir, "Darimana kau tahu?"
"Apa yang aku tidak tahu tentangmu? Sudah, sudah. Ini sudah hampir jam delapan. Aku harus berangkat."
Dahyun mengangguk.
• Red Crayon •
"Dah--"
"Shhh.." Dahyun langsung meletakkan jari telunjuknya di bibir Jaehyun. "Ayo kita keluar jika ingin berbicara." Bisik Dahyun pelan, sambil menarik lengan Jaehyun.
*
*
*
"Ada apa?" Tanya Dahyun.
Jaehyun menunjukkan blind bag hitam yang dia bawa.
"Apa itu?"
Jaehyun mengambil kotak perhiasan yang ada di dalamnya. Dan membukanya, menunjukkannya pada Dahyun.
"Wah.. ini.. untukku?" Tanya Dahyun.
Jaehyun mengangguk cepat, lantas menyuruh Dahyun berbalik badan dan memakaikan kalung nya di leher Dahyun.
"Apa ini cocok untukku?" Tanya Dahyun.
Jaehyun kembali mengangguk.
Setelah itu dia menyelipkan anak rambut Dahyun ke belakang daun telinganya. "Setelah diingat-ingat, aku sudah tidak pernah membelikan sesuatu lagi semenjak kau hamil. Jadi hari ini aku membelikanmu kalung liontin ini." Katanya.
Dahyun tersenyum, "Aku sangat menyukainya. Terima kasih." Ucapnya.
Kemudian dia memeluk Jaehyun dan menyandarkan kepalanya di dada Jaehyun.
"Kenapa Hyunbin jarang tidur di kamarnya?" Tanya Jaehyun.
"Aku belum sempat bercerita denganmu waktu itu." Kata Dahyun.
"Hantu perempuan itu masih ada." Bisik Dahyun sangat pelan.
"Darimana kau tahu? Apa kau melihatnya?"
"Iya, kemarin malam dia ada di samping mu saat sedang menidurkan Hyunbin."
"Benarkah?"
"Nancy, mianhae.."
Dahyun langsung melepaskan pelukannya, "oppa, kau dengar itu?" Tanya Dahyun.
"Dengar apa?"
Tak lama, tangisan Hyunbin terdengar.
"Hyunbin menangis." Jaehyun langsung berdiri dan pergi ke kamar, meninggalkan Dahyun yang masih bingung dengan suara tadi.
Akhirnya dia memilih menyusul Jaehyun ke kamar.
"Mama, tolong bawa aku keluar dari sini."
Dahyun menghentikan langkahnya di lorong. Kemudian mengusap tembok yang ada di depan kamar Hyunbin.
Dan mengetuknya.
Dia terkejut, sepertinya ini bukan tembok, biasanya tembok jika diketuk tidak mengeluarkan suara sebesar ini.
Ini seperti sebuah papan.
"Dahyun-ah," panggil Jaehyun.
"Ya, aku segera ke sana." Dahyun langsung berlari ke kamar.
• Red Crayon •
[211030]
guys, spill dong kejadian horor yang pernah kalian alami, atau cerita horor orang terdekat kalian.
jangan lupa vote dan comments!
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST GOT YOU
Fanfiction(Kim Dahyun & Jung Jaehyun) S1 & S2 ADA DALAM BOOK INI ;) (Bukan) cerita cinta atau romantis. Judul Season 1 ; RED CRAYON (SELESAI) Krayon merah merupakan sebuah cerita menyedihkan dan menakutkan mengenai pasangan muda yang membeli rumah lengkap den...
