Epilog

167 39 4
                                    

📍 Seoul,
2026.06.07

"Eomma.." panggil anak laki-laki itu.
  Dia Jung Hyunbin.

"Ada apa lagi, eoh?" Ibunya datang, dan berkacak pinggang, kalian pasti tahu siapa dia.
  Ya, Jung Dahyun.

"Bajuku tidak masuk ke dalam koper.." rengek Hyunbin.

Dahyun hanya menghela napasnya lelah, "Kau mau pindah rumah?" Tanya Dahyun.

Hyunbin hanya cengengesan, dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Dahyun ikut duduk di samping anak itu. Dia lalu mengeluarkan semua buku yang ada di koper itu.

"Kenapa eomma malah mengeluarkan nya?" Tanya Hyunbin.

"Kita akan menginap selama sebulan, dan kau hanya membawa buku?" Dahyun lalu memasukkan beberapa baju Hyunbin ke koper.
  "Setelah bajunya sudah dimasukkan baru kau bisa memilih buku yang akan kau bawa." Dahyun menyuruh Hyunbin untuk memilih buku yang akan dia bawa.

"Belum selesai berkemas?" Tanya Jaehyun menghampiri keduanya.

"Sudah hampir selesai, Appa." Jawab Hyunbin.

"Tolong kau temani dia, aku ingin membuat sarapan." Dahyun berdiri.

"Eh, Eomma.." Hyunbin terlihat mencari sesuatu.

Dahyun berbalik badan dan menatap anak itu tajam. Dan kalau kata Hyunbin, ' Eomma ku sangat menyeramkan ketika menatap ku tajam! Seperti seekor elang yang siap menyantap mangsanya sampai habis, hap! '

Hyunbin langsung menggeleng, "tidak jadi." Jawabnya.

Dahyun pun hanya menggeleng pelan dan langsung keluar dari kamar anak itu.

Jaehyun meringis, "Eomma mu sangat menyeramkan. Jangan terus merengek padanya, dia sudah sangat lelah mengurus rumah." Kata Jaehyun.

"Tapi hanya Eomma yang dapat menemukan barang ku. Bahkan saat aku mencari buku bahasa Inggris ku di kamar aku tidak menemukannya, tapi saat eomma yang mencarinya dia selalu mendapatkannya." Gerutu Hyunbin, sekarang dia sedang memberantaki seluruh kotak mainannya.

"Apa yang kau cari, eoh?"

"Kinder hilang, Appa." Kata Hyunbin.
   Kinder, mobil-mobilan berwarna kuning milik Hyunbin.

Jaehyun ikut mencari mobil-mobilan itu.

"Hyunbin-ah!" Panggil seseorang dari luar rumah.

Hyunbin langsung mengedarkan pandangannya, dan segera berlari menuju si pemilik suara.
  Ah, ternyata Hayoon. Anak perempuan Nayeon itu sudah berumur dua belas tahun sekarang.

"Hayoon nuna!" pekik Hyunbin senang. "Ada apa?"

Hayoon memberikan kotak yang lumayan besar kepada Hyunbin. "Maaf saat ulang tahun mu kemarin aku tidak datang. Dan sekarang aku memberikanmu kado."

Hyunbin menerimanya dengan senang hati. "Gomawo."

"Kau sudah sangat rapih, kau ingin pergi, ya?" Tanya Hayoon.

Hyunbin mengangguk. "Liburan musim panas ini kami akan berlibur ke Jeju selama sebulan."

Hayoon mengangguk, "semoga liburan mu menyenangkan."

*
*
*

Hyunbin menarik koper kecilnya sendiri, di lengan kirinya dia menjepit buku cerita favoritnya dan tangannya menggenggam mobil-mobilan kuning.
    Iya, mobil-mobilan itu sudah ketemu ternyata terselip di dalam koper, tertindih baju-baju yang Dahyun masukkan.

Anak laki-laki berumur empat tahun itu memang sangat pintar, bahkan dia sudah bisa berbahasa Inggris.
  Padahal Jaehyun dan Dahyun tidak pernah mengajarinya.

Tapi saat ditanya, Hyunbin selalu menjawab, "Aku juga tidak tahu, aku rasa aku sering mendengar seseorang berbicara bahasa Inggris di rumah ini. Jadi aku mengerti."

"Are you ready?" Seru Jaehyun.

"Ready!" Jawab Dahyun dan Hyunbin.

Jaehyun menyalakan mobilnya.
  Tapi sebelum itu Hyunbin menoleh ke arah belakang. Walaupun hanya sebulan, rasanya dia sangat berat meninggalkan rumahnya.

DENG

Hyunbin melihat gadis kecil berambut coklat dan kulit putih tersenyum ke arahnya. Dia melambaikan tangannya.
  "See you again, Hyunbin! I'll miss you. Have a good holiday!"

Tapi Hyunbin membalas senyumnya.

Kemudian mobil itu pun melaju.

- • -

[211106]

•END•

"Saat dirimu menemukan seseorang di dalam kegelapan. Berusahalah untuk tidak menepuk pundaknya."


• Red Crayon •

GHOST GOT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang