• COOKIE & SCREAM •

187 43 4
                                        

📍 Seoul,
2022.05.11

Dahyun kedatangan tamu di rumahnya siang itu. Kakaknya, Seulgi.

"Eonnie!" Dahyun langsung memeluk Seulgi saat membuka pintu rumahnya.

"Aigo, sepertinya kau sangat merindukanku, eoh?" Seulgi membalas pelukan Dahyun.

Dahyun mengangguk, "Selama tinggal disini aku merasa kesepian, eonnie." Kata Dahyun sambil mempersilahkan Seulgi masuk dan duduk di sofa.

"Aku bawa sesuatu untukmu." Seulgi menunjukkan paper bag yang ia bawa.

Dahyun membuka paper bag itu. "Choco cookies?" Tanya nya antusias.

Seulgi mengangguk.

"Ah, sudah lama sekali aku tidak memakan cookie buatan mu." Kata Dahyun. "Aku akan membuatkan minum untukmu," Dahyun berdiri dan pergi ke dapur.

Di dapur, Dahyun menaruh lima kue coklat kering itu di piring. Dia akan memakannya nanti, setelah itu, dia kembali ke ruang tamu.

Tiba-tiba, sebuah tangan perempuan mengambil dua kue kering itu.

*
*
*

"Eonnie, menginaplah disini semalam." Kata Dahyun saat Seulgi hendak pulang.

"Tidak bisa, Dahyun. Besok Haru ada study tour dari sekolahnya. Kau tahu sendiri anak itu tidak bisa bangun pagi jika aku tidak membangunkannya." Kata Seulgi.

"Kalau begitu, sering lah berkunjung kesini."

Seulgi mengangguk, "pasti."

Setelah itu, Seulgi masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya.
 
Tak lama setelah mobil Seulgi pergi, mobil Jaehyun sampai di rumah.

"Seulgi baru saja kemari?" Tanya Jaehyun saat baru turun dari mobil.

Dahyun mengangguk.

Hubungan mereka perlahan mulai membaik, dan kejadian aneh mulai mereda.

• Red Crayon •

Dahyun ikut duduk di sofa bersama Jaehyun, dia bersandar pada sofa dan meluruskan kakinya ke bawah.

"Kau lelah? Mau kupijat?" Tawar Jaehyun.

Dahyun menatapnya, entah kenapa dia merasa kesal setiap melihat wajah pria itu belakangan ini. Bukan karena masalah kemarin, tapi hanya kesal saja, dia sendiri tidak tahu.

Tapi akhirnya Dahyun pun tetap membaringkan tubuhnya di sofa, sedangkan kakinya sudah ada di pangkuan Jaehyun. Pria itu mulai memijat kaki Dahyun perlahan, dan Dahyun akui, pijatannya memang sangat enak sekali.

Setelah itu Dahyun kembali duduk, dan mengingat sesuatu.
  Dia pun pergi ke dapur untuk mengambil kue kering yang Seulgi berikan tadi.

Dia bingung, bukankah Seulgi memberinya lima buah kue? Tapi disini hanya ada tiga buah kue, lalu kemana dua nya menghilang?

Tak mau ambil pusing Dahyun langsung kembali ke ruang tamu sambil membawa sepiring kue itu.

"Kau mau?" Dahyun menawarkan Jaehyun.

Jaehyun menggeleng, tangannya terangkat untuk mengelus perut Dahyun.
 
"Bulan depan adalah ulang tahun pernikahan kita yang ke dua." Kata Jaehyun.

Dahyun mengangguk. "Apa hadiah yang kau inginkan?" Tanya Dahyun.

"Aku ingin linggung segera lahir."

Dahyun tersenyum, "semoga."

Tak lama, turun hujan yang sangat deras.

"Mau kubuatkan coklat panas? Tak lama lagi pasti udara menjadi dingin."

"Bukankah kau lelah? Tidak perlu."

Mereka pun kembali fokus pada tayangan di televisi.

Tes.

Tetesan air terjatuh ke dahi Jaehyun.
  "Benar apa yang kukatakan, disini bocor." Jaehyun menatap langit-langit rumah.

Dahyun ikut menatap langit-langit rumah, namun dia kembali menunduk karena apa yang dilihatnya di atas sana.

  Perempuan, dengan wajah dan tangannya yang keriput, kukunya sangat panjang yang menggores plafon rumah. Rambutnya basah, dia merayap seperti cicak di atas sana.
 
Persis seperti yang dia lihat sebulan yang lalu, dimana Jaehyun bilang atap rumah mereka bocor.
   Ya, saat itu, Dahyun terbangun tengah malam untuk pergi ke kamar mandi. Tapi suara goresan kuku dari ruang tamu membuatnya penasaran.

Saat dia sampai di ruang tamu, Dahyun sungguh terkejut bukan main, tapi dia bisa dengan mudah menahan agar tidak berteriak.

Tapi sekarang, kenapa Jaehyun tidak bisa melihat hantu ini? Kenapa hanya Dahyun yang melihatnya?

"Oppa, apa kau mau pergi tidur sekarang?" Tanya Dahyun, sambil bersandar pada bahu Jaehyun, menahan matanya agar tidak terus ingin melihat ke atas.

"Memangnya kenapa? Kau tidak mau melanjutkan filmnya?"

Dahyun menggeleng, "aku sudah mengantuk, ayo cepat kita ke kamar."

Jaehyun melihat wajah Dahyun yang terlihat ketakutan, akhirnya menuruti Dahyun dan langsung mematikan televisinya.

• Red Crayon •

Dahyun tidak bisa tidur sampai jam setengah dua pagi.
   Bayangan hantu perempuan yang merayap itu terus menempel di kepalanya.

"Ah, aku harus apa sekarang? Tidak mungkin aku terus terbangun sampai pagi." Kata Dahyun pelan.

Mengingat hujan sudah berhenti, Dahyun berpikir pasti hantu perempuan itu sudah pergi sekarang.

Kini dia mengerti, mungkin hantu itu bukan dari rumahnya, melainkan dari luar. Dan hantu itu ada jika di luar sedang hujan, sudah seperti manusia yang berteduh jika hujan.

Ting, Ting, Ting.

Lagi, kenapa kejadian aneh selalu menghantui Dahyun setiap dia terbangun tengah malam?

Kini dia mendengar suara piano nya yang seolah sedang dimainkan.
   Dahyun mulai kesal akhirnya keluar dari kamar, dan pergi ke ruang tamu.

Wanita dengan gaun merah muda pucat, dan rambut pirangnya sedang memainkan pianonya.

Dahyun mendekati nya, "nuguseyo?" Tanya Dahyun dengan wajah datar.

Perempuan itu hanya tertawa, tak lama berteriak keras, dan menekan piano itu asal, seperti orang gila.

Dahyun perlahan mundur, sebelum wanita itu menoleh padanya, kemudian dia bisa kembali ke kamar dengan aman.

Dahyun bersandar pada pintu, sampai tubuhnya merosot ke bawah.

"Disini benar-benar menakutkan,"

• Red Crayon •

[211015]

ini belum nyampe ke red crayon nya sih, gapapa kan gais 😩

jangan lupa vote dan comments!

GHOST GOT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang