• STILL CONTINUE •

152 41 3
                                    

📍 Seoul,
2022.08.28

Dahyun baru bisa membersihkan rumah pada siang hari. Hyunbin sangat rewel daritadi pagi. Dan saat anak itu sudah tertidur, Dahyun segera menyelesaikan pekerjaan rumah sebelum dia bangun lagi.

Dahyun mengerutkan keningnya ketika dia mendapat sebuah foto. Sepertinya ada tiga orang disana, tapi satu orang yang berada di kiri sudah dirobek bagiannya.

Dia belakang foto itu ada tulisan,

Rossie, Eunwoo, Na--
2018.05.11
Dan setelahnya sudah tidak bisa terbaca lagi.

Tapi kalau dilihat-lihat, dua orang di foto ini mirip dengan Eden. Anak perempuan yang Dahyun lihat di foto beberapa waktu lalu.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan pemilik rumah yang lama?" Gumam Dahyun penasaran.

Beberapa kejadian aneh di rumah ini memang sudah jarang terjadi lagi, bahkan bisa dibilang tidak pernah.
Tapi sekarang justru banyak benda-benda kepunyaan pemilik rumah yang lama mulai bermunculan.

• Red Crayon •

"Oppa, aku menemukan foto ini tadi siang." Dahyun menunjukkan foto tadi siang.

Jaehyun memperhatikan foto itu, kemudian wajahnya terlihat seperti baru mengingat sesuatu. "Tunggu sebentar." Katanya lalu membuka laci meja yang ada di samping sofa.

Dia kemudian mengambil foto yang dipegang Dahyun dan menyatukan nya dengan foto yang dia pegang.

Seketika mereka berdua terkejut, foto itu cocok.

"Coba baca tulisan di belakangnya." Suruh Dahyun.

Jaehyun membalik kedua foto itu.

Rossie, Eunwoo, Nancy.
2018.05.11

"Dahyun-ah, aku rasa ada yang tidak beres dengan pemilik rumah yang lama." Kata Jaehyun.

"Aku juga merasa begitu." Jawab Dahyun.

Suara tangisan Hyunbin membuyarkan keduanya.

"Biar aku yang menenangkan nya." Jaehyun langsung pergi ke kamar Hyunbin.

Sedangkan Dahyun menyimpan foto itu kembali. Dia menaruhnya di laci seperti semula, kemudian menyusul Jaehyun ke kamar Hyunbin.

TAK

Sesuatu terjatuh membuat Dahyun berbalik badan.

Lagi-lagi, kesekian kalinya Dahyun menemukan krayon merah di lorong. "Ah, kenapa aku selalu lupa untuk memberitahu Jaehyun oppa tentang krayon ini." Sesal Dahyun, dia pun memasukkan krayon itu ke kantong rok nya.

• Red Crayon •

"Omo.. bisakah kau berhenti menunjukkan senyummu itu? Kau sangat menggemaskan." Kata Dahyun sambil memainkan kedua pipi tembam Hyunbin.

Tapi dia mengerutkan keningnya ketika menyadari pipi kiri Hyunbin yang merah.

"Hyunbin-ah, apa kau digigit nyamuk? Ah, kenapa Eomma sakit hati melihatnya?" Tanya nya sambil terus mengusap pipi kiri Hyunbin.
Tapi setelah dilihat-lihat tanda merah itu tidak seperti bekas digigit nyamuk. Ini seperti bekas dicubit.

Hyunbin hanya tersenyum, menunjukkan gusinya. Membuat rasa khawatir Dahyun sirna.
"Sepertinya suasana hatimu sedang sangat bagus, hm?" Dahyun kemudian menggendong Hyunbin, ia tersenyum ketika aroma lembut dari tubuh putranya menyapa hidung.

Dahyun menyentuh pipi Hyunbin dengan jari telunjuk dan juga ibu jarinya lalu menekan pipinya. Tapi sepertinya, Hyunbin tidak menyukai hal itu.

"Mianhae." Ucap Dahyun. Kemudian kembali menidurkan Hyunbin di sofa, dan menaruh guling kecil di sampingnya agar Hyunbin tidak jatuh. "Eomma akan mengambilkan susu untukmu, kau lapar, 'kan."

Dahyun pergi ke dapur dan membuka tempat penyimpanan ASI dan mengambil ASI yang sudah dia persiapkan.

"Hyunbin, kamu sangat lucu. Tanganmu sangat kecil."

Dahyun terkejut mendengar suara anak perempuan dari ruang tamu. Dia lantas dengan cepat menuangkan ASI ke dalam botol kemudian langsung ke ruang tamu.

Dia menghela napasnya lega karena tidak ada siapapun disana kecuali Hyunbin yang masih terus tersenyum ke arah samping.

Apa Dahyun salah dengar tadi?

"Cha. Sekarang waktunya kau tidur siang." Dahyun langsung membiarkan putranya meminum susu sekarang. Namun, dia dibuat terkejut saat tangan Hyunbin berusaha memegang botol.

"Linggung ingin memegangnya? Nanti ya, tunggu sedikit lebih besar lagi." Kata Dahyun sambil mengusap pelan pucuk kepala Hyunbin.
Hingga akhirnya, bayi kecil itu tertidur.

Dahyun menidurkannya di sofa karena jika Hyunbin tidur dikamarnya dia akan cepat terbangun karena udara yang panas.

Suara ketukan pintu membuatnya segera membukanya.
"Nuguseyo?"

Wanita dengan rambut kecoklatan dan dress putih itu segera membungkuk untuk memberi salam seraya mengulas senyum nya.
"Annyeonghaseyo, aku Park Nayeon. Tetangga baru yang akan tinggal di sebelah rumah mu."

Dahyun mengangguk mengerti, "Ne. Annyeonghaseyo, Jung Dahyun imnida. Ayo, silahkan masuk."

Nayeon langsung menggeleng, "Tidak perlu. Aku kesini hanya untuk menyapa saja. Oh iya, aku membawa kue beras untukmu." Nayeon memberikan kotak yang berisi kue beras sebagai tanda pengenalan.

Dahyun menerima nya dan tersenyum, "Seharusnya kau masuk dulu. Biar aku membuatkan minuman dan jamuan untukmu."

Nayeon terkekeh kecil, "tidak perlu. Aku juga harus mengunjungi rumah yang lain." Kata Nayeon, lalu memanggil anak perempuan nya yang sedang menunggunya di pinggir jalan.
"Hayoon-ah, kemarilah."

Anak itu segera menoleh dan menghampirinya.
"Ini anakku, Hayoon."

Hayoon hanya membungkuk singkat.
"Annyeonghaseyo."

Dahyun tersenyum, tangannya terulur untuk mengusap kepala Hayoon. "Annyeong, Hayoon. Wah, kau sangat cantik, mirip sekali dengan ibumu." Katanya.

Hayoon tersenyum, tapi pandangannya beralih ke belakang Dahyun. Tepatnya pada ruang tamu.

Nayeon juga ikut melihat ke arah ruang tamu. Dia tersenyum, "anakmu sangat cantik. Mungkin dia bisa bermain dengan Hayoon nanti."

Dahyun mengerutkan keningnya.

"Baiklah, kalau begitu aku pamit untuk mengunjungi rumah yang lainnya, ya." Pamit Nayeon.

Dahyun mengangguk, kemudian setelah Nayeon keluar dari halaman rumahnya dia langsung menutup pintu.

Di benaknya, ada satu pertanyaan.
"Apa yang dimaksud Nayeon adalah Hyunbin?"

Dahyun pun pergi ke dapur untuk menaruh kue beras pemberian Nayeon tadi. Tapi di tengah lorong, Dahyun kembali mendapatkan krayon merah, dia menghela napasnya, "aku benar-benar akan memberitahu Jaehyun oppa nanti."

• Red Crayon •

[211026]

jangan lupa vote dan comments!

GHOST GOT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang