BAGIAN 6

172 26 0
                                    

"Senin depan serius udah UTS ?"

Randika berucap, fokusnya pada game di HPnya. Shaga yang duduk di bangku depannya lantas menengok.

"Yup, perasaan kaya baru kemaren deh masuk kelas udah mau UTS aja"

"Ntar pasti juga tiba-tiba udah kenaikan kelas"

Shaga mengangguk-angguk menyetujui. Atensi yang semula pada Randi kini berpindah pada Janu di sampingnya. Anak laki-laki itu kini tengah meletakkan kepalanya di atas meja. Sesekali Janu menghembuskan nafas. Shaga yang melihatnya total dibuat bingung. Seingatnya Janu yang ia kenal adalah anak yang periang, kenapa tiba-tiba Janu yang ia lihat sekarang berbeda. Temannya itu tampak tak punya semangat hidup.

"Jan, lo kenapa sih ?"

Randika menoleh ke arah Janu. Yang diajak bicara -Janu- diam, menghembuskan nafas kemudian diam.

"Ga, temen lo nggak papa kan ?"

Itu Randika.

"Nggak tau, kayanya ni anak beberapa hari ini nggak ada semangat idup"

"Seinget gue, dari setelah lomba debat bukan sih, Ga ?"

"Nah iya. Lomba debat doang emang secapek itu. Nguras tenaga banget ya Ga"

Janu masih diam, lagi-lagi dia menghembuskan nafas. Kali ini lebih panjang.

"Serius, Jan. Lo kenapa sih ? Kalo ada apa-apa itu cerita"

"Kayanya temen lo ini lagi galau deh"

"Galau ? Jan, lo lagi galau ? Galau kenapa, heh ? Jawab woy ?"

Sepertinya Shaga mulai kehilangan kesabaran.

"Jan, lo lagi jatuh cinta ya ?"
Celetukan Randika langsung membuat Shaga dan Janu menoleh ke arahnya. Janu menatap Randi yang balas menatapnya dengan pandangan usilnya. Sedangkan, Shaga hanya bingung memperhatikan kedua temannya itu.

"Emang jatuh cinta tuh kaya apa, Ran ?"

Randika tersenyum miring.

"Lo beneran nggak tau ?"

Janu diam.

"Janu, kalo lo ngerasa nggak semangat, sedih pas lo nggak liat dia, trus kalo lo ngerasa seneng trus deg-degan padahal cuma ngeliat dia, itu namanya jatuh cinta"

Janu mengerutkan dahinya. Dia bingung. Apakah benar jatuh cinta itu seperti yang dikatakan Randi.

"Tapi gue juga deg-degan kok kalo sama kalian. Apa gue jatuh cinta sama kalian ?"

Shaga langsung terkena pukulan pada kepalanya oleh Randi.

"Nggak gitu konsepnya peak"

"Ih, rese lo Ran"

"Jadi, gimana ? Apa lo lagi ngerasain apa yang gue bilang tadi ?"

"Nggak tau Ran. Aku cuma ngerasa nggak minat ngapa ngapain, kaya ada yang kosong gitu"

"Nah itu lo jatuh cinta, Jan"

"Eh, tapi tunggu deh. Kalo Janu lagi jatuh cinta emang dia lagi suka sama siapa ? Deket aja nggak ada selain kita"

"Lah iya ? Lo kan lagi nggak deket sama siapa siapa, atau lo nya aja yang nggak cerita ?"

"Atau anak sekolah lain ?"

"Ada kok deket. Sekolah ini"

"Hah ? Siapa ?"

"Siapa Jan ?"

Janu gelagapan. Hampir dia membuka suara pada dua sahabatnya itu.

"Ada lah pokoknya"

'Ya kali aku ngomong lagi deket sama, Jagad. Tapi emang bener', batin Janu. Tapi dekat dalam artian apa ? Teman kan ? Atau..

JAGAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang