Minggu UTS berlalu begitu saja. Dan semua siswa bisa bernafas lega kali ini. Setidaknya mereka bisa beristirahat untuk sesaat sebelum kembali pada tumpukan tugas sekolah.
Kini Randi, Shaga dan Janu tengah berada di kantin. Hanya sekedar menyemil keripik singkong yang mereka beli di salah satu penjual karena hari ini mereka tidak ada jadwal pelajaran, hanya beberapa siswa yang ikut ujian susulan dan remedial.
"Gila, gue nggak ada remedial tuh sejarah banget deh", itu Randi yang tengah meneguk es jeruknya.
"Ya bagus lah, Ran. Masa kamu mau remedial terus"
"Iya sih"
"Makanya belajar, biar kaga remedial mulu"
"Iya, bawel"
Tak lama mata Janu menangkap presensi seseorang yang akhir akhir ini telah mengacaukan pikirannya. Jagad bersama Jake dan Yasa tengah berjalan ke arahnya. Tiba-tiba jantungnya berdetak lebih cepat.
"Weh, Jake, Yas, Gad. Sini sini duduk"
Randi langsung bergeser setelah menyuruh ketiganya mendekat. Shaga juga ikut menyapa.
"Gimana UTS lo bro ?"
Tanya Jake.
"Mantap dong bro. Kaga ada remedial gue"
"Wah tumben lo"
"Iya lah bro. Masa mau remedial mulu"
"Gue juga nggak mau remedial. Bokap minta gue kuliah di negaranya. Kalo nilai gue gini terus gue nggak bisa masuk univ yang bagus"
"Lah ya ngak papa lah kan lo jadi bisa kuliah disini bareng kita kita"
"Yee, lo nggak tau bokap gue gimana. Dia pengen gue nerusin bisnisnya"
"Wih, pewaris tahta nih ceritanya lo"
"Lo pikir kerajaan, tahta anjir"
Tawa pun meledak seketika dari orang-orang itu. Tapi tidak dengan satu orang. Janu sedari tadi hanya diam. Ia sama sekali tak bereaksi. Janu sedang gugup luar biasa karena Jagad duduk di depannya. Gila, bagaimana hanya duduk berdekatan bisa menimbulkan efek semacam itu untuknya.
"Eh Jake kan lo ada Jagad tuh. Minta les bareng dia aja"
Shaga mengusulkan ide.
"Pasti lo mau ikutan"
Randi menyahut dengan nada mengejek.
"Yaiyalah kesempatan buat les gratis"
Mereka kembali tertawa."Ya tuh si Jagad mau apa kaga"
Atensi pun beralih pada Jagad.
"Gue sih oke oke aja. Asal lo pada serius"
"Mantap lah. Yok kita belajar bareng-bareng. Semua setuju kan"
Randi, Jake, Yasa menyetujui Shaga.
"Lo gimana Jan. Lo ikut kan ?"
Janu tersadar dari lamunannya. Jagad yang melihatnya tesenyum simpul.
"Hah ? I..iya gue ikut"
Mereka pun mulai merencanakan sesi belajar mereka.
-----
Minggu selanjutnya mereka memulai sesi belajar bersama atau mungkin bisa dibilang kumpul bersama. Mereka berkumpul di rumah Jagad atas usulan Jake. Hari ini akhir pekan jadi mereka datang lumayan pagi. Sebenarnya agar punya waktu lebih untuk sekedar main PS setelah belajar.
Keenam siswa SMA kelas 2 itu pun duduk lesehan melingkar di depan meja persegi yang berada di kamar Jagad. Kamar Jagad ini lumayan luas. Ada sebuah sofa di seberang pintu masuk dengan sebuah tv tepat di sisi pintu. Sebuah ranjang dan meja belajar berjajar di sebelah sofa. Sebuah kamar mandi di ujung ruangan juga ada disana. Sangat lengkap sekali bukan. Maklum dia anak tunggal tentu fasilitas harus lengkap.

KAMU SEDANG MEMBACA
JAGAD
Fanfiction"Janu, kamu harus lepasin dia. Kamu juga berhak bahagia. Jagad juga mau lihat kamu bahagia" "Janu, kamu bilang Jagad itu semestamu. Tapi asal kamu tau, kamulah semestaku" Main character: Jay sebagai Jagad Manendra Jungwon sebagai Janu Ekawira [6 Oct...