BAGIAN 16

168 22 0
                                    

Liburan semester terlewati dengan cepat. Mungkin tidak untuk Janu dan Jagad. Libur semester mereka habiskan berjauhan. Janu pulang ke kampung halaman sang ayah sementara Jagad menginap di runah orang tua Ibunya.

Meskipun begitu bertukar kabar sudah jadi kewajiban bagi mereka. Tidak satu hati pun terlewat hanya untuk sekedar bertukar pesan atau melakukan panggilan. Dua minggu itu pun akhirnya terlewat.

Hari ini hari pertama masuk sekolah. Jagad berjanji untuk menjemput Janu pagi ini. Jadi disinilah Jagad, di depan pintu rumah Janu.

Tok tok tok

Pintu rumah keluarga Ekawira terbuka menampilkan seorang wanita tua berusia setengah abad berdiri tersenyum membukakan pintu.

"Lho Mas Jagad. Pagi Mas"

Mbok Sri, ART rumah Janu menyapa dengan ramah.

"Pagi Mbok"

Balas Jagad tak kalah ramah.

"Lama Mas Jagad nggak kesini"

"Nggak juga kok Mbok, cuma kalo kesini nggak ketemu Mbok Sri aja"

"Iya to ? Ayo masuk Mas"

"Iya Mbok"

Jagad pun masuk setelah dipersilakan oleh Mbok Sri.

"Kok sepi Mbok ? Pada kemana"

"Duduk dulu Mas. Itu Mas, Bapak udah ke kantor pagi tadi. Kalo Ibu lagi pulang ke rumah orang tuanya ada saudara yang meninggal. Mas Danu lagi sarapan kalo Mas Janu di kamar"

Jagad menggangguk mengerti.

Tak lama dari arah belakang muncul Adanu dengan penampilan masih acak-acakan.

"Siapa Mbok ?"

Itu Adanu.

"Mas Jagad, Mas"

Jawab Mbok Sri.

"Weh, Gad. Apa kabar ?"

"Baik"

"Maaf, Mas Jagad mau minum apa ?"

"Nggak usah Mbok. Jagad cuma bentar kok"

"Yaudah Mbok Sri permisi ya Mas"

"Iya Mbok"

Setelah kepergian Mbok Sri, kini tinggal Jagad dan Danu yang tengah duduk berhadapan di sofa ruang tamu.

"Pagi banget Gad, jemput Janu ?"

"Iya Bang. Udah janji dari semalem"

"Oalah, pantes anaknya girang banget"

"Lo nggak kuliah bang ?"

"Gue baru mulai libur. Kuliah kan liburnya beda"

"Iya juga. Trus di rumah aja ?"

"Nggak juga, minggu depan gue ikut magang di perusahaan temen bokap"

"Lo baru mau masuk semester empat udah ikut magang aja"

"Itung itung cari pengalaman. Yah, walaupun pengetahuan gue masih dikit. Tapi bisa lah nanganin kerjaan yang ringan"

Jagad balas dengan gumaman.

"Jagad"

Janu yang baru turun dari lantai atas langsung memanggil kekasihnya setelah melihatnya berdua saja dengan sang kakak. Ia curiga kakaknya berbuat sesuatu.

"Hai Jan"

"Udah lama ?"

"Nggak juga"

"Trus Mas Danu ngapain ?"

JAGAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang