⚠️Warning // Rape
------
Awan mendung menutup cerahnya langit biru, menggantinya dengan warna abu-abu temaram. Tak butuh waktu lama bagi awan awan yang berkumpul menumpahkan muatannya. Hujan deras seketika menyentuh bumi, membuat orang-orang menyingkir untuk mencari perlindungan sembari menanti awan mendung selesai menumpahkan muatannya.
Mobil SUV hitam itu berjalan menembus derasnya hujan menuju tempat terpinggir, sepi dari keramaian. Hingga akhirnya putaran roda berhenti di depan sebuah rumah kontrakan kecil tak berpenghuni. Sang penumpang mobil segera keluar dari mobil menuju ke dalam rumah.
Jagad hanya terdiam di sepanjang jalan. Nyeri di perut dan tulang keringnya perlahan tergantikan oleh ketakutan. Entah apa yang ia takutkan, namun posisinya sekarang sungguh menakutkan baginya. Bersama lima orang siswa sepertinya, dengan keheningan namun penuh intimidasi, membuat ketakutan perlahan mengambil alih dirinya.
Kala mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan sebuah rumah kontrakan kecil di daerah pinggiran kota yang jauh dari keramaian, pikiran Jagad menulis skenario kemungkinan terburuk yang akan ia alami. Namun, ia sama sekali tak memikirkan akan sejauh apa kemungkinan terburuk itu.
Jagad kembali diseret keluar mobil lalu dipaksa untuk masuk ke dalam rumah kosong itu. Tubuhnya dilempar begitu saja ke arah satu ruangan kosong di sudut rumah itu. Ia tersungkur ke lantai begitu saja. Dapat dengan jelas ia lihat, tasnya dilempar begitu saja ke sembarang arah oleh salah seorang laki-laki yang membawanya.
Belum sempat Jagad bangkit dari lantai, kakinya sudah lebih dulu diinjak oleh orang yang sedari tadi nampaknya jadi orang paling berniat membawanya kemari. Rasa nyeri seketika Jagad rasakan, hingga teriakan kesakitan tak terelakkan keluar dari bibirnya.
Laki-laki itu memandang dingin Jagad yang kesakitan di bawahnya. Jagad pun memandang benci pada sosok di atasnya.
"Andre, sebenernya mau lo apa ? Kalo lo mau gebukin gue, lakuin aja. Ngapain lo bawa gue kesini"
Ucapan Jagad hanya ditanggapi tawa oleh kelima orang di hadapannya.
"Jadi lo pikir gue bakal gebukin lo ? Dasar goblok"
Jagad berubah menatap bingung laki-laki yang ia sebut sebagai Andre. Ya, Andre. Orang yang begitu membencinya sejak kelas satu itu.
"Gue nggak bakal gebukin lo. Tapi gue akan lakuin hal yang lebih dari itu. Gue akan bikin lo bahkan nggak mau nampakin muka lo di depan semua orang"
Ketakutan semakin menguasai Jagad.
Tak lama Andre mengunci kedua tangan di samping kepalanya. Andre kini telah mengungkungnya di bawahnya. Senyum miring terukir di wajah Andre. Jagad meneguk ludahnya dengan susah payah. Ia pun memberontak, mencoba melepaskan dirinya.
"Lepas, Dre ! Lo mau apa, hah ?! LEPASIN GUE !"
Andre sama sekali tak memperdulikan bentakan Jagad. Justru, Andre semakin mengeratkan genggamannya.
"Lo nggak bakal bisa pergi. Minta tolong pun nggak akan ada yang dateng karna rumah di samping juga kosong. Hujan pula. Sempurna kan"
Jagad marah. Ia menatap benci ke arah Andre.
"Gue tau lo homo. Dan gue denger homo suka kalo diginiin. Jadi disini gue dengan sukarela ngasih apa yang lo mau"
Jagad membulatkan matanya.
"Apa maksud lo ?"
Andre menatap tubuh Jagad dari ujung kepala perlahan turun hingga bawah perutnya, diantara kedua kakinya yang entah sejak kapan sudah membuka, tertahan oleh kedua lutut Andre.

KAMU SEDANG MEMBACA
JAGAD
Fanfiction"Janu, kamu harus lepasin dia. Kamu juga berhak bahagia. Jagad juga mau lihat kamu bahagia" "Janu, kamu bilang Jagad itu semestamu. Tapi asal kamu tau, kamulah semestaku" Main character: Jay sebagai Jagad Manendra Jungwon sebagai Janu Ekawira [6 Oct...