JAGAD
"Biasa aja kali liatinnya"
Jake menyenggol lengan Jagad yang sedari tadi memandang ke arah lapangan. Sedari tadi dirinya fokus memperhatikan siswa siswi yang sedang kelas olahraga di lapangan sekolah dari balik tembok pembatas depan kelasnya yang bwrada di lantai dua. Perhatiannya hanya terfokus pada Janu yang asik bermain sepak bola bersama teman-temannya.
"Lo ngapain ? LKS lo udah belom ?"
"Weits, udah dong. Gue kan nyontek punya lo"
Jagad memutar bola matanya jengah. Ia kembali memusatkan atensinya pada Janu di lapangan.
"Lo nggak mau ngajakin dia PDKT aja ? Secara sekarang lo udah nggak ngajar dia lagi. Jadi nggak bisa deket-deket"
Jake bersandar pada tembok tepat disebelah Jagad yang masih sibuk memperhatikan Janu.
"Gue nggak tau caranya"
Jake mendecak lalu ikut berbalik memperhatikan Janu.
"Ya lo confess aja anjir. Bilang lo suka ama dia trus mau PDKT"
"Kalo dia nggak suka gue trus jauhin gue gimana ?"
Jake menepuk punggung Jagad.
"Kalo lo ditolak. Dukun bertindak bro"
Kata-kata Jake membuahkan sebuah pukulan di kepalanya.
"Nggak pake dukun juga, bangsat. Kalo mau sesat nggak usah ngajak ngajak"
Jake mengelus kepala belakangnya yang masih berdenyut.
"Lo kaya gini aja ngatain gue. Kalo misal Janu nggak suka sama lo yaudah masih ada Yasa noh. Nggak kalah ganteng sama manisnya tuh anak"
"Stress"
"Yeee dikasih solusi juga"
"Gue homo tapi gue nggak mau ngajakin temen gue jadi homo juga. Lagian gue cuma mau Janu"
"Baru tau gue seorang Jagad kalo bucin jadi buta goblok begini"
"Bodo"
Jagad pun meninggalkan Jake menuju ke dalam kelas. Jake hanya geleng geleng kepala lalu menyusul Jagad.
-----
Jagad mengantarkan Janu pulang setelah belajar bersama di rumahnya. Sepanjang jalan Janu hanya diam dan memilih memandang keluar jendela. Jagad yang memperhatikan Janu semenjak di rumahnya tadi merasa ada yang aneh. Entah hanya perasaannya saja atau memang kenyataannya seperti itu. Ia rasa Janu memberikan jarak di antara mereka. Janu lebih banyak diam terkadang Janu akan menghindarinya.
Seperti hari ini. Selama belajar Janu hanya diam tidak ikut di dalam pembicaraan mereka. Saat tadi Jagad mengajaknya bicara, Janu juga terkesan menghindarinya. Jagad bingung dan aneh pada sikap Janu.
Sesampainya di rumah Janu, Janu bergegas keluar dari mobil. Jagad yang melihatnya bergegas menyusul Janu yang sudah lebih dulu berdiri di depan gerbang rumah.
"Jan"
Panggilan Jagad diabaikan. Janu justru bergegas membuka gerbang rumahnya.
"Janu"
Di panggilan kedua, barulah Janu menoleh ke arah Jagad.
"Lo kenapa ?"
Tanya Jagad sembari memandang Janu yang terlihat menundukkan kepalanya.
"Kenapa gimana ?"
Janu balik bertanya.
"Jan, liat gue"

KAMU SEDANG MEMBACA
JAGAD
Fanfiction"Janu, kamu harus lepasin dia. Kamu juga berhak bahagia. Jagad juga mau lihat kamu bahagia" "Janu, kamu bilang Jagad itu semestamu. Tapi asal kamu tau, kamulah semestaku" Main character: Jay sebagai Jagad Manendra Jungwon sebagai Janu Ekawira [6 Oct...