Sudah satu minggu tapi belum ada titik terang bagi Janu perihal bukti bahwa Andre pelaku dalam kasus Jagad. Ia pun perlahan mulai kehilangan harapan. Tapi setiap mengingat betapa hancurnya sang kekasih, Janu benar-benar ingin berjuang untuknya.
Janu duduk sendirian di kantin. Kelasnya sedang jam kosong. Shaga hari ini tidak masuk karena sang kakak wisuda sedangkan Randi harus ikut ulangan susulan setelah membolos minggu lalu. Jake dan Yasa masih ada kelas. Jadilah dia sendirian di kantin. Ia tidak keberatan sendirian toh kondisi kantin juga sepi karna masih jam pelajaran. Meskipun tetap saja ada satu dua anak yang keluar masuk kantin memberikan tatapan sinis dan mengejek padanya.
Janu baru menyelesaikan nasi goreng yang ia pesannya. Ya setelah beberapa hari terakhir ini ia tak makan akhirnya ia menyerah dan memutuskan mengisi perutnya. Baru saja Janu akan berdiri meninggalkan kantin, seseorang sudah lebih dulu menghentikannya.
"Janu"
Seorang siswa berdiri di seberang mejanya.
"Iya. Siapa ?"
Janu tidak mengenalnya. Laki-laki berkacamata itu tak terlalu tinggi, mungkin sama tinggi dengannya matanya sipit khas blasteran china, kulitnya putih tapi tak lebih putih dari Janu.
"Duduk dulu dan gue bakal kasih tau lo"
Akhirnya Janu kembali duduk di ikuti oleh laki-laki tadi.
"Gue Anji anak MIPA 4"
Janu memicingkan matanya, nampak asing dengan nama itu.
"Lo pasti nggak kenal gue. Tapi gue kenal Jagad, gue juga tau tentang lo"
Janu masih diam tapi tatapannya mengintimidasi.
"Gue pernah di tolong Jagad waktu gue di bully sama Andre pas masih kelas satu dulu. Kalo lo belom tau, Jagad pernah digebukin Andre waktu kelas satu dulu dan itu gara-gara nolongin gue"
Janu terkesiap. Suatu hal yang baru ia ketahui lagi soal kekasihnya.
"Iya, trus urusan kamu sama aku apa ?"
Anak laki-laki itu diam sesaat.
"Gue liat lo waktu mukul Andre di kelasnya waktu itu. Gue nggak sengaja lewat dan denger ribut ribut. Ternyata lo lagi berantem sama Andre. Awalnya gue pikir lo salah satu korban Andre yang ngamuk tapi waktu gue denger lo ngomongin Jagad gue jadi kepo. Dan gue dengerin pembicaraan kalian sampe akhirnya gue tau kalo lo pacar Jagad"
Janu hanya diam. Itu lagi rupanya.
"Tapi gue nggak mau bahas soal hubungan lo sama Jagad. Gue mau bahas masalah sakitnya Jagad"
Janu mulai terusik dengan pembicaraan ini.
"Gue penasaran sama apa yang terjadi sama Jagad. Akhirnya gue cari tau tapi semuanya cuma bilang kalo lo nuduh Andre yang nyelakain Jagad dan lo mau nyari bukti tentang itu. Gue awalnya nggak mau ikut campur tapi gue rasa ini kesempatan buat gue balas budi ke Jagad"
Janu masih diam, hanya mendengarkan.
"Akhirnya gue coba cari tau ke orang-orang terdekat Andre lewat temen-temen gue. Sampe akhirnya temen gue yang sekelas sama Andre bantuin gue ngambil HP Andre pas jam olahraga. Gue sempet ragu ini berhasil tapi ternyata temen gue beneran dapetin HP Andre"
Janu mulai bereaksi. Ia merasa menemukan titik terang dari laki-laki itu.
"Gue minta bantuan sepupu gue buat buka kunci HP dia dan liat isinya. Dan gue nemuin ini. Gue nggak liat semuanya tapi gue yakin ini cukup buat buktiin Andre bersalah"
Laki-laki itu menyerahkan sebuah flashdisk ke hadapan Janu. Ia pun memperhatikan barang itu dengan perasaan yang tak karuan.
"Gue lakuin ini buat balas budi Jagad. Dia pernah nolong gue dari Andre bahkan rela sampe digebukin. Jadi sekarang gantian gue yang nolongin dia dari Andre. Gue berdoa yang terbaik buat Jagad"

KAMU SEDANG MEMBACA
JAGAD
Fanfiction"Janu, kamu harus lepasin dia. Kamu juga berhak bahagia. Jagad juga mau lihat kamu bahagia" "Janu, kamu bilang Jagad itu semestamu. Tapi asal kamu tau, kamulah semestaku" Main character: Jay sebagai Jagad Manendra Jungwon sebagai Janu Ekawira [6 Oct...