BAGIAN 13

141 23 0
                                    

Ini bagian terakhir cerita dari sisinya Jagad :)

JAGAD

Berhari-hari Jagad galau memikirkan pengakuan Janu waktu itu. Tapi galaunya Jagad ini hanya disadari oleh orang-orang tertentu saja. Salah duanya Yasa dan Jake.

"Galau mulu bos"

Ujar Jake yang duduk di samping Jagad.

Jagad sama sekali tak bergeming. Ia masih saja memandang keluar jendela kelas yang tepat berada di atas tempat duduknya.

"Gad, lo galauin apa sih ? Kalo udah jelas ya gas aja lah"

Sekarang Yasa yang tengah duduk di tempat duduk di depannya yang bersuara.

"Ini kalo lo nggak maju gua gas duluan aja ya. Gue nggak papa jadi homo kalo sama Janu"

Jake mencoba menggoda Jagad dan lihat laki-laki itu bereaksi.

"Coba aja kalo berani"

Jagad menatap tajam Jake.

"Eits, santai bos. Bercanda kali"

"Trus lo mau gimana ? Gini gini aja ?"

Yasa nampak mulai jengah dengan sahabatnya satu itu.

"Gue bingung gimana cara ngomongnya ke Janu"

Kondisi kelas sekarang sepi karena tengah jam istirahat apalagi tempat duduk mereka ada di paling belakang jadi tidak perlu kahawatir ada yang mendengar pembicaraan mereka.

"Ya tinggal bilang aja Janu gue suka sama lo, mau nggak jadian sama gue. Dimana susahnya coba"

Sebuah bolpoin melayang ke arah Jake. Itu Yasa yang lelah dengan kebodohan Jake.

"Lo pikir segampang itu ngomong. Jagad tuh bukan lo yang buaya, mulutnya lemes banget"

Jake mendengus mendengar ucapan Yasa.

"Jadi gimana selanjutnya Gad ?"

Yasa kembali bertanya.

"Gue pikirin dulu. Gue butuh waktu yang tepat"

"Yaudah kalo itu mau lo. Kalo lo ada apa apa ngomong aja ama gue. Nggak usah sama Jake"

"Idih apaan coba. Gue juga temennya ya"

-----

Jagad dan Janu tengah sibuk belajar berdua di kamar Jagad. Tidak ada obrolan di antara mereka. Keduanya sibuk dengan bukunya masing-masing.

Hari telah petang saat Jagad menyadari sudah lumayan lama mereka belajar. Ia memperhatikan gelas di meja yang telah kosong. Jagad pun berdiri lalu meninggalkan kamar untuk mengambil minum ke bawah.

Beberapa menit kemudian Jagad kembali sebotol jus jeruk yang tersisa di kulkas. Jagad agak kaget saat melihat Janu sudah berdiri di dekat pintu dengan kepala tertunduk.

"Aduh Jan, lo bikin kaget gue aja ? Lagian ngapain lo berdiri disitu ?"

Jagad mengelus dadanya sembari memperhatikan Janu yang ada di hadapannya.

"Aku mau ngomong sama kamu"

Jagad kebingungan terlebih mendengar nada serius dari Janu.

"Oke, bentar gue taruh ini dulu"

Jagad pun buru-buru meletakkan botol jus yang dibawanya di atas meja tempatnya belajar tadi. Kemudian ia kembali berdiri sebelum akhirnya duduk di sofa.

"Jan, mendingan ngomongnya sambil duduk deh"

Ujar Jagad yang melihat Janu masih berdiri di dekat pintu.

JAGAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang