Janu berdiri di depan ruang VIP 1. Sepulang sekolah ia bergegas datang ke rumah sakit. Pikirannya kacau sejak kemarin. Terlebih hari ini. Kenyataan yang ia terima kemarin saja belum selesai ia cerna, ditambah kejadian sejak pagi tadi hingga siang ini di sekolah membuat kepalanya terasa berat.
Sudah setengah jam ia berdiri di depan pintu itu tapi tak ada sedikit pun niat untuk masuk. Ia masih takut. Masih jelas diingatannya, bagaimana Jagad berteriak dan memberintak dari tempat tidurnya. Ia rasa jika Jagad melihatnya sekarang itu akan sama saja. Mungkin lebih baik begini.
Saat Janu masih sibuk dengan lamunannya, pintu di hadapannya terbuka. Menampakkan seorang wanita dari dalam ruangan. Janu tidak mengenalinya karna satu satunya keluarga Jagad yang ia kenal hanyalah Alia, sang ibu. Dari penglihatannya wanita itu masih terbilang muda, meski dapat ia lihat kerutan dalam di wajahnya namun wanita itu masih terlihat muda.
Wanita itu terdiam dan memperhatikan Janu dengan seksama hingga sebuah senyum tipis ia berikan pada Janu.
"Kamu Janu, kan ?"
"I..iya"
Janu kembali terdiam.
"Sa..saya te-"
"Pacar Jagad"
Janu terkesiap. Bagaimana wanita itu tau ? Sudah sejauh manakah Jagad memberi tau keluarganya ?
Wanita itu kembali tersenyum."Saya Omanya Jagad"
Janu mengerjapkan matanya beberapa kali. Kini ia tersadar bahwa wajah wanita itu nampak familiar. Ada fitur wajah Alia disana.
"Oh, Halo Oma. Maafkan saya, saya tidak tahu"
"Nggak papa, Jagad pasti belum cerita ke kamu"
"Iya"
Wanita itu masih mengulas senyuman pada Janu semestara dirinya tak tahu harus berbuat apa.
"Kamu sudah makan ?"
"Belum"
Janu jawab seadanya, lebih tepatnya ia lupan apa perutnya itu telah terisi atau belum.
"Kalau begitu, ayo kita makan bersama. Kebetulan saya mau keluar cari makan untuk Ibu dan Opanya Jagad"
Janu mengangguk perlahan. Setelah itu, mereka berdua pergi meninggalkan tempat itu menuju kantin rumah sakit.
Selama acara makan dadakan itu, keduanya hanya diam. Hanya sekali saat tadi memesan makan setelah itu tak ada lagi pembicaraan. Keduanya fokus pada makanan masing-masing hingga selesai.
"Kamu kenapa tadi nggak masuk ?"
Wanita yang ia panggil Oma itu pun mulai membuka obrolan.
"Nggak papa Oma. Tadi Janu juga baru datang"
"Oh, begitu"
Keduanya kembali diam untuk sesaat.
"Kamu pasti kaget liat Oma, apalagi pas Oma bilang kamu pacar Jagad"
Janu mengangguk tanda mengiyakan.
"Jagad sudah cerita ke kami. Ke saya, ke Opanya, bahkan ke kakak kakak Ibunya dan sepupu-sepupunya"
Laki-laki manis itu kembali dibuat terkejut oleh sang kekasih.
Sebenarnya apa lagi yang tidak ia ketahui soal semestanya ?
"Waktu pertama kali Alia tahu soal Jagad yang berbeda, dia datang ke saya. Dia kecewa dan merasa gagal jadi orang tua buat Jagad. Tapi saya katakan pada dia, Jagad itu putranya, darah dagingnya. Apapun yang terjadi padanya dan apapun pilihan hidupnya Jagad akan tetap menyandang status sebagai keturunan Manendra. Saya yakinkan Alia bahwa saya, ayahnya, bahkan kakak kakaknya akan menerima Jagad"
![](https://img.wattpad.com/cover/287418686-288-k467112.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JAGAD
Фанфіки"Janu, kamu harus lepasin dia. Kamu juga berhak bahagia. Jagad juga mau lihat kamu bahagia" "Janu, kamu bilang Jagad itu semestamu. Tapi asal kamu tau, kamulah semestaku" Main character: Jay sebagai Jagad Manendra Jungwon sebagai Janu Ekawira [6 Oct...