Sudah seminggu sejak sesi curhat Janu pada sang kakak. Dan sejak itu juga hampir setiap hari ia bertemu Jagad bahkan saat weekend. Ya untuk apa lagi kalau bukan sesi belajar, mungkin Janu, Shaga dan Yasa yang serius belajar. Randika da Jake lebih serius bermain game.
Sejak hari itu pula Jagad tidak pernah membahas obrolan terakhirnya dengannya. Janu sedikit bersyukur soal itu. Tapi ia masih teringat saran Danu pasal menyatakan perasaanya. Janu tentu masih ragu untuk melakukannya. Jadilah seminggu ini dia dilema antara akan menyatakan perasaannya atau tidak.
Hari ini hari Senin, tapi dari hari ini hingga seminggu ke depan sekolah diliburkan karena anak kelas 12 harus menghadapi ujian sekolah
Siswa siswa kelas 10 dan 11 libur tapi tidak sepenuhnya libur karena sebagian guru-guru memberikan tugas pada mereka. Dan keenam anak dalam kelompok belajar yang mereka bentuk itu berkumpul untuk mengerjakan beberapa tugas.Kali ini mereka memilih sebuah cafe tak jauh dari sekolah karena daerah sekolah mereka memang bisa dibilang cukup sepi terlebih hari ini bukan weekend. Jadilah Shaga, Randi, Janu, Jagad, Yasa dan Jake satu satunya pelanggan di cafe itu. Beruntung bagi mereka karena kalau mereka berisik setidaknya tidak mengganggu orang lain.
Keenam anak itu duduk mengitari dua meja yang disatukan. Mereka sudah di cafe itu sejak 3 jam yang lalu. Tapi tidak satupun yang menyadarinya karena terlalu asik dengan dunia mereka.
"Eh, udah jam 2 aja nih"
Ujar Randika yang baru saja kembali dari toilet
"Lah iya, udah 3 jam dong kita disini"
Jake ikut menyahut.
"Mau balik sekarang ?"
Yasa kali ini yang bertanya.
"Boleh yuk. Gue ada janji ama kakak mau anter cari kado"
Shaga yang lebih dulu menjawab."Eh iya, besok kalian pada ada acara nggak ?"
Atensi kelima anak lain teralih mendengar pertanyaan Jake.
"Gue sih nggak ada"
Jawab Yasa.
"Gue juga nggak ada"
Shaga ikutan menjawab.
"Kalo gue sih ada agenda kencan ama kasur gue"
Ucapan Randika langsung dapat sorakan dari Yasa, Jake dan Shaga.
"Janu ama Jagad lo berdua gimana ?"
"Gue paling ke toko besok"
Jagad menjawab lebih dulu.
"Aku nggak ada. Emang kenapa Jake ?"
"Nge-mall yuk mumpung libur. Nonton lah kita ada film baru"
"Wah boleh. Ayok lah. Lama nih kaga ngemall"
Seru Shaga dengan semangat. Setelahnya keempat anak lainnya pun ikut menyetujuinya.
------
Sesuai janji mereka bertemu di mall pusat kota. Janu kini tengah duduk di kursi teras rumah. Ia sedang menunggu Randi untuk menjemputnya.
"Randi belum dateng Nu ?"
Tanya sang mama yang kini sudah berdiri di ambang pintu.
"Belum ma. Nggak tau tadi bilang udah di jalan. Harusnya udah nyampe"
"Nggak ditelfon aja ?"
"Udah tapi nggak diangkat"
Tak lama sebuah mobil berhenti di depan rumah Janu. Ia agak kaget melihat mobil itu. Janu hafal betul siapa pemilik mobil itu. Itu mobil keluarga Jagad. Dan benar tebakan Janu bahwa Jagad yang menyetir karna kini Jagad sudah berjalan ke arah teras rumah dimana ia dan mamanya berada.

KAMU SEDANG MEMBACA
JAGAD
Fanfiction"Janu, kamu harus lepasin dia. Kamu juga berhak bahagia. Jagad juga mau lihat kamu bahagia" "Janu, kamu bilang Jagad itu semestamu. Tapi asal kamu tau, kamulah semestaku" Main character: Jay sebagai Jagad Manendra Jungwon sebagai Janu Ekawira [6 Oct...